1
Muslim Lifestyle Tips

Waktu dan Tempat yang Baik Dimana Do’a Di-ijabah Langsung oleh Allah SWT.

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Segala puji bagi Allah.
Ada banyak waktu dan tempat di mana do’s di-ijabah. Berikut ringkasannya:

1 – Laylat al-Qadar atau yang lebih dikenal dengan malam Lailatul Qadar di Indonesia. Diriwayatkan bahwa ‘Aa’ishah meminta Nabi SAW : “Jika saya tahu malam apa itu Laylat al-Qadar, apa yang harus saya katakan selama itu?” Dia berkata: “Katakan: Allaahumma innaka ‘afuwwan tuhibb ul-‘afwa fa’fu’ anni (Wahai Allah, Engkau memaafkan dan mencintai pengampunan, jadi maafkan aku). ”

2 – Do’a di kedalaman malam/ sepertiga malam terakhir, waktu sebelum fajar, waktu ketika Allah turun untuk melimpahkan karunia-Nya kepada para hamba-Nya, untuk memenuhi kebutuhan mereka dan untuk meringankan kesusahan mereka, ketika Dia berkata: “Siapa yang akan memanggil Aku, agar aku dapat menjawabnya? Siapa yang akan bertanya kepada-Ku, supaya aku dapat memberikannya? Siapa yang akan mencari pengampunan-Ku, agar aku bisa memaafkannya? ”Diriwayatkan oleh al-Bukhaari, 1145.

3 – Mengikuti doa yang ditentukan. Menurut hadits Abu Umaamah, dikatakan: “Wahai Rasulullah, do’a yang terdengar?” Dia mengatakan: “Pada sepertiga malam terakhir, dan mengikuti sholat yang ditentukan.” Tirmidzi, 3499; digolongkan sebagai hasan oleh al-Albaani di Saheeh al-Tirmidzi.

Ada beberapa perbedaan pendapat ilmiah mengenai frasa dabr al-salawaat al-maktoobah (“mengikuti sholat yang ditentukan”) – apakah artinya sebelum salaam atau sesudahnya?

Shaykh al-Islam Ibn Taymiyah dan muridnya Ibn al-Qayyim berpandangan bahwa itu adalah sebelum salam. Ibnu Taimiyah berkata: “Kata dabr mengacu pada sesuatu yang merupakan bagian dari sesuatu, seperti dabr al-haywaan (bagian belakang binatang).” Zaad al-Ma’aad, 1.305. Shaykh Ibn ‘Uthaymeen mengatakan:“ Apa yang telah diriwayatkan dari do’a setelah shalat adalah sebelum salam dan apa yang telah diriwayatkan dari dzikir setelah shalat adalah setelah salam, karena Allah berfirman (interpretasi maknanya):

“Ketika kalian telah menyelesaikan As-Shalat, ingatlah Allah berdiri, duduk, dan (berbaring) di sisi kalian”

[al-Nisa ’4: 103]

webinar umroh.com

Lihat: Kitaab al-Do’a oleh Syekh Muhammad al-Hamad, hlm. 54
4 – Antara adzan dan iqaamah. Diriwayatkan dalam laporan shahih bahwa Nabi SAW mengatakan: “Do’a yang dipanjatkan  antara adzan dan iqaamah tidak ditolak.” Diriwayatkan oleh Abu Dawood (521) dan al-Tirmidzi (212). Lihat juga Saheeh al-Jaami ‘, 2408.

5 – Ketika panggilan untuk doa yang ditentukan diberikan dan ketika barisan disusun untuk pertempuran, seperti yang dikatakan dalam hadits ma’ruf dari Sahl ibn Sa’d: “Ada dua yang tidak akan ditolak, atau jarang akan ditolak: do’a pada saat panggilan untuk sholat dan pada saat pertempuran ketika pertempuran dimulai. ”diriwayatkan oleh Abu Daud; ini adalah hadits shahih. Lihat Shahih al-Jaami ’, 3079.

6 – Ketika hujan turun, seperti yang dikatakan dalam hadits Sahl ibn Sa’d yang dikaitkan dengan Nabi SAW: “Ada dua yang tidak akan ditolak: do’a pada waktu panggilan (untuk shalat) dan saat hujan. ”Diceritakan oleh Abu Daud dan digolongkan sebagai shahih oleh al-Albaani di Sahih al-Jaami ‘(3078).

7 – Pada waktu malam tertentu, sebagaimana Nabi SAW mengatakan: “Pada malam hari ada waktu ketika Muslim tidak meminta kebaikan dunia ini dan akhirat tetapi itu akan diberikan kepadanya, dan itu terjadi setiap malam. ”Dikisahkan oleh Muslim, 757.

8 – Waktu tertentu pada hari Jumat. Utusan Allah SWT menyebutkan hari Jumat dan berkata: “Selama itu ada saat seorang budak Muslim tidak berdiri dan berdoa dan meminta sesuatu kepada Allah, tetapi Dia akan memberikannya kepadanya,” dan dia memberi isyarat dengan tangannya untuk menunjukkan betapa singkatnya waktu itu. Diceritakan oleh al-Bukhaari, 935; Muslim, 852.

9 – Saat meminum air Zamzam. Diriwayatkan dari Jaabir r.a. bahwa Nabi SAW mengatakan: “Air zamzam adalah untuk  diminum.” Dikisahkan oleh Ahmad dan digolongkan sebagai shahih oleh al -Albaani di Saheeh al-Jaami ‘, 5502.

10 – Saat bersujud. Nabi SAW mengatakan: “Yang paling dekat dengan seseorang kepada Tuhannya adalah ketika dia bersujud, maka panjatkanlah banyak do’a saat itu.” Riwayat oleh Muslim, 482.

 

~berlanjut insya Allah~