1
Motivasi

Jika Bersikap Diam, Kita Akan Mendapat 3 Manfaat Ini

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Manusia dianugerahi Allah lisan untuk berbicara hal yang baik, atau untuk memenuhi kebutuhan kita sehari- hari. Lisan juga diciptakan agar kita banyak berdzikir, berdoa, dan membaca Al Qur’an.

Manusia harus berhati-hati dengan lidahnya. Jika lidah tidak digunakan dengan baik, sesuai tujuan penciptaannya, maka lidah akan membawa bencana, baik di dunia maupun di akhirat. Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Ali Bin Abi Thalib berpesan kepada umat muslim, bahwa “seseorang mati karena tersandung lidahnya dan seorang tidak mati karena tersandung kakinya. Tersandung mulutnya akan menambah (pening) kepalanya, sedangkan tersandung kakinya akan sembuh perlahan”. Dari pesan tersebut, kita bisa memahami bahwa jika seseorang tidak berhati-hati dengan lidahnya, maka ia akan mendapat masalah yang besar. Rasulullah sendiri telah bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam At Thabrani, yaitu “sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya”.

Salah satu cara untuk menjaga lisan adalah dengan lebih banyak diam. Diam sebenarnya memberikan manfaat bagi manusia. Berikut ini adalah manfaat diam bagi kita.

Menjadi Ibadah yang Paling Ringan

Walaupun tidak memerlukan ritual apapun, diam ternyata termasuk dalam ibadah. Hal tersebut sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya. Dalam hadist tersebut, Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku beritahukan tentang ibadah yang paling mudah dan paling ringan bagi badan? Yaitu diam dan akhlak yang baik”.

Lebih lanjut, Rasulullah juga berpesan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Dailami. Dari Abu Hurairah, Rasulullah berpesan “diam adalah ibadah yang paling tinggi”.

Diam bisa bernilai ibadah ketika seseorang berhasil menahan lisannya, ketika ia sebenarnya bisa menggunakannya untuk mengatakan hal tidak bermanfaat atau menyakiti orang lain. Misalnya ketika sedang emosi dan kita memilih diam, atau saat kita mendapat godaan menggibah dan memilih diam.

Menyelamatkan Kita dari Neraka

webinar umroh.com

Lisan yang tidak dijaga akan membuat seseorang terjerumus dalam neraka. Dalam sabdanya, Rasulullah mengatakan bahwa “sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah dan dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka jahanam” (H.R. Al Bukhari).

Dari hadist tersebut, kita bisa belajar dua hal. Pertama, kita harus memikirkan terlebih dahulu dampak dari perkataan kita. Kedua, jika kita tidak merenungi perkataan sebelum dilontarkan hingga menyakiti hati orang lain, Allah akan membenci kalimat tersebut, dan lisan kita akan mengantarkan kita ke neraka jahanam.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam At Tirmidzi, suatu ketika ‘Uqbah bin ‘Aamir bertanya kepada Rasulullah, “wahai Rasulullah, apakah sebab keselamatan?”. Kemudian Rasulullah menjawab, “kuasai lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu”.

Termasuk dalam Golongan Orang-Orang Alim

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Syaikh dari Muharriz, Rasulullah bersabda, “diam itu adalah perhiasan bagi orang alim dan selimut bagi orang bodoh”. Orang-orang yang diam biasanya akan lebih banyak mendengarkan dan mengamati. Karena itulah ia akan memperoleh banyak ilmu, sehingga bisa digolongkan jadi orang-orang yang alim.

Diamnya seseorang juga menjadi pertanda bahwa ia telah memperoleh hikmah. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda, “Kalau engkau temukan seseorang yang sangat berwibawa dan banyak diamnya, ketahuilah mungkin ia sudah memperoleh hikmah”. Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Qadha’i (dari Anas) dan Dailami (dari Ibnu ’Umar), Rasulullah bersabda, “diam itu mengandung hikmah yang banyak tetapi sedikit orang yang melakukannya”.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.