1
Parenting

Ini 5 Cara Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Mengajarkan tanggung jawab adalah hal terpenting yang harus diajarkan orang tua kepada anak. Di balik pentingnya kemampuan tanggung jawab agar dimiliki anak, ternyata kemampuan tersebut tidak mudah untuk diajarkan. Terkadang kesabaran orang tua diuji karena anak tidak kunjung memahami tanggung jawabnya. Butuh konsistensi dan trik agar anak benar-benar mengerti tentang tanggung jawab yang harus ia lakukan. Di bawah ini adalah beberapa tips untuk mengajarkan tanggung jawab kepada anak.

Berikan Batasan antara Tanggung Jawab Anak dan Tanggung Jawab Orang Tua

Agar anak memahami hal yang menjadi tanggung jawabnya, ajarkan ia mengenai batasan-batasannya. Orang tua bisa memberitahu kegiatan mana saja yang harus anak lakukan sebagai bagian dari tanggung jawabnya. Misalnya dengan membersihkan piring setelah makan, mengerjakan pekerjaan rumahnya, menyimpan barang-barang miliknya, atau membersihkan kamar mereka.

Saat orang tua memberikan batasan yang jelas, anak jadi lebih tahu apa yang harus dilakukannya. Sehingga ia bisa bertindak sesuai dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Tahan Diri, Jangan Memberikan Peringatan

Seorang penulis buku parenting, Dr. Kevin Leman, mengatakan bahwa memberi peringatan adalah perbuatan yang tidak menunjukkan penghormatan. Memberikan peringatan atau ancaman akan membuat anak merasa dianggap tidak mampu mematuhi apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Sebagai orang tua, kita mungkin ingin menekankan kepada anak tentang apa yang akan terjadi jika anak tidak melakukan tanggung jawabnya. Namun dengan memberi peringatan, misalnya dengan berkata, “Awas, ya kalau kamu sampai tidak membersihkan kamar”, hal tersebut akan merendahkan diri anak.

Lebih baik orang tua mengajarkan tanggung jawab kepada anak dengan menekankan konsekuensi jika tidak melakukan tanggung jawabnya. Misalnya dengan menjelaskan bahwa jika tidak membersihkan kamar, kamarnya akan berantakan dan ia jadi mudah stres, atau kamarnya jadi kotor sehingga banyak kuman yang bersarang di kamarnya.

Anak-anak sebenarnya sudah tahu tentang konsekuensi jika tidak melakukan tanggung jawabnya. Tugas orang tua adalah untuk menekankan agar anak benar-benar paham bahwa konsekuensi itu ada.

Biarkan Anak Memperbaiki Kesalahannya

Saat belajar bertanggung jawab, anak mungkin akan melakukan kesalahan. Mulai dari kesalahan yang tidak disengaja, atau memang ia sengaja. Misalnya ketika ia sedang diajari untuk membersihkan piring setelah makan, mungkin ia akan menjatuhkan piring dan memecahkannya.

webinar umroh.com

Ketika anak berbuat kesalahan saat belajar bertanggung jawab, biarkan ia membenahi kesalahan yang diperbuatnya. Misalnya dengan mendampingi anak membersihkan piring yang pecah. Hal tersebut akan membuat anak belajar lebih dalam tentang arti tanggung jawab.

Ajarkan Tentang Tanggung Jawab kepada Orang Lain

Selain bertanggung jawab terhadap diri sendiri (barang-barang yang dipakai anak, atau hal yang harus dilakukan anak), ajarkan juga tentang bertanggung jawab kepada orang lain. Sampaikan pada mereka bahwa Allah mencintai hambaNya yang suka membantu orang lain. Pemahaman ini untuk mencegah mereka menjadi orang yang egois dan hanya peduli dengan urusannya sendiri. Beri ia pengertian bahwa kemampuan untuk menolong orang lain adalah bentuk tanggung jawab terhadap Allah.

Berikan Apresiasi Ketika Ia Berhasil Bertanggung Jawab

Ketika anak berhasil melakukan tanggung jawabnya sekecil apapun, berikan apresiasi kepada mereka. Ini untuk menumbuhkan rasa percaya diri, sekaligus konsep diri positif pada anak bahwa ia adalah orang yang bertanggung jawab. Misalnya ketika ia berhasil membersihkan kamarnya selama seminggu penuh beri ia pujian. Atau ketika ia berhasil menolong orang tua menata meja makan dan membersihkannya, beri juga ia pujian dan penghargaan.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.