Berjalan-jalan ke Singapura, cobalah mampir ke Singapore Zam-Zam. Terletak di kawasan Bugis, Singapore Zam-Zam merupakan rumah makan yang menjual berbagai menu khas Timur Tengah dan India.
Kawasan Bugis sering didatangi wisatawan muslim yang ingin mencari makanan halal di Singapura. Terletak di dekat Masjid Sultan, restoran ini terletak di ujung Arab Street dan Bridge Road.
Restoran yang Terkenal
Singapore Zam-Zam adalah salah satu restoran yang dikenal luas. Baik oleh warga lokal Singapura, maupun wisatawan mancanegara yang datang ke negara tersebut.
Berdiri sejak 1908, Singapore Zam-Zam memanjakan lidah pelanggan dengan hidangan khas Timur Tengah dan India, seperti Nasi Biryani, Murtabak, Roti Prata, dan lainnya. Restoran dengan dua lantai ini tampak sederhana namun sangat nyaman dijadikan sebagai tempat bersantai dan bersantap. Walau dari luar tampak kecil, jika masuk ke dalam ada lantai dua yang memuat sekitar 30 meja dengan ruangan ber-AC.
Murtabak adalah Salah Satu Menu yang Paling Populer
Salah satu hidangan yang direkomendasikan di sini adalah Murtabak. Mirip dengan di Indonesia, Murtabak ala Singapore Zam-Zam adalah adonan tipis yang diisi dengan daging cincang, telur, dan bawang, kemudian digoreng dalam mintak panas. Murtabak buatan Singapore Zam-Zam adalah yang paling populer di Singapore.
Keunikan Murtabak dari Singapore Zam-Zam adalah karena cita rasa bumbunya yang merupakan percampuran antara Arab dan India. Kombinasi ini didapat dari kombinasi rempah yang digunakan, hingga teknik membuatnya.
Dibuat di Dapur Terbuka
Saat berkunjung ke Singapore Zam-Zam, kita bisa melihat Murtabak dibuat di dapur terbuka di bagian depan restoran. Dapur terbuka ini menghadap ke jalan dengan jendela yang besar, jadi siapapun bisa melihat proses membuat Murtabak. Wangi Murtabak tidak jarang menggoda pejalan kaki yang lewat.
Sama seperti martabak di Indonesia, proses membuat Murtabak dimulai dengan memipihkan adonan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Adonan dipipihkan setipis mungkin agar menimbulkan sensasi crispy saat menyantapnya. Adonan kulit yang tadinya berupa gumpalan dibanting di meja datar hingga berubah menjadi lembaran tipis.
Perbedaan dengan Martabak Indonesia
Ada perbedaan dari cara membuat Murtabak di Singapore Zam-Zam dengan di Indonesia. Di Indonesia, adonan akan diletakkan di atas minyak panas terlebih dahulu, baru kemudian racikan isian dimasukkan. Tidak demikian dengan di Singapore Zam-Zam. Di restoran ini, isian dimasukkan ke dalam kulit Murtabak di atas meja datar, persis setelah adonan kulit berubah tipis.
Isian Murtabak yang ditawarkan oleh Singapore Zam-Zam juga ada dua macam. Chicken Murtabak (Murtabak dengan isi telur dan daging ayam cincang), dan Mutton Murtabak (Murtabak dengan isi telur dan daging domba). Ukuran yang ditawarkan juga berbeda. Kita bisa menikmati Murtabak dengan porsi kecil, medium, hingga jumbo.
Juru masak meletakkan isian daging cincang dan bawang di atas adonan kulit Murtabak yang telah tipis. Lalu, sebutir telur di pecahkan di atasnya, dan diratakan di atas daging dan bawang yang telah diatur sesuai bentuk Murtabak. Kulit Murtabak kemudian ditutup, lalu dimasukkan dalam wajan pipih berisi minyak panas. Murtabak digoreng hingga kulit berwarna cokelat keemasan.
Murtabak kemudian dihidangkan dengan tambahan telur dan daging cincang di bagian atasnya. Pedagang lalu memotongnya menjadi potongan yang lebih kecil agar lebih mudah dinikmati.
Murtabak akan dihidangkan bersama saus kari untuk dinikmati sebagai cocolan. Murtabak di Singapore Zam-Zam ini memiliki isi yang penuh serta adonan kulit yang crispy, namun kenyal. Tidak heran perpaduan tersebut membuat Murtabak di Singapore Zam-Zam populer.
Murtabak di Singapore Zam-Zam paling enak dinikmati dengan Teh Tarik. Teh susu ala Singapura dan Malaysia ini akan melengkapi cita rasa Murtabak yang gurih.