Serangan belalang menginvasi wilayah Yaman sejak awal bulan Ramadhan. Belalang gurun berwarna merah ini muncul pertama kali di negara tersebut dalam kurun waktu 3 tahun, sejak malam pertama bulan Ramadhan hingga beberapa hari setelahnya. Para petani di Yaman selalu mengawasi serangga-serangga yang terbang itu, utamanya di wilayah Hamdan, Arhab, dan Bani Matar di wilayah pemerintahan Sanaa.
Datang Bertepatan dengan Krisis Makanan, Namun Tidak Menjadi Ancaman
Dilansir dari Middle East Eye, belalang-belalang ini datang bertepatan dengan adanya krisis makanan di Yaman. Walaupun belalang merupakan hama bagi tanaman, namun serangan serangga tersebut tidak menjadi ancaman bagi warga Yaman.
Wajeeh Mutawakel, direktur umum dari Plant Protection Office, mengungkapan kepada Middle East Eye, bahwa ada beberapa faktor yang membuat serangan belalang tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi makanan di Yaman. Menurut Mutawakel, karena musim tumbuh bagi sereal dan sayuran di lahan baru saja dimulai di Yaman. Inilah yang membuat ancaman belalang tersebut tidak begitu berarti di Yaman
Mutawakel menjelaskan bahwa serangan belalang tersebut memang bisa menjadi ancaman bagi produksi pertanian di Yaman. Satu koloni belalang bisa menutupi 1 km persegi lahan, yang kira-kira terdiri dari 50 juta serangga. Satu koloni ini diperkirakan bisa memakan 100 ton per hari.
Para Petani Menangkap Belalang-Belalang yang Ada di Lahannya
Banyaknya belalang yang menyerang wilayah Yaman membuat para penduduk desa berlomba untuk menangkap serangga tersebut. Tujuannya agar lahan pertanian mereka selamat dari serangan serangga itu. Selain itu, belalang menjadi semacam angin segar bagi produksi makanan di Yaman.
Untungnya warga Yaman terbiasa mengkonsumsi serangga. Serangan belalang itu membuat banyak petani Yaman menangkap serangga sambil mengecek lahan pertanian mereka. Mereka mengumpulkan serangga dengan metode tradisional yang telah digunakan turun-temurun.
Para petani itu menangkap serangga di malam hari ketika belalang tersebut tidak terbang. Dengan menggunakan senter di dahi, para penduduk desa melemparkan kain ke arah serangga untuk menjebak belalang yang berkerumun. Kemudian mereka menyapu dan memasukkannya ke dalam kardus atau karung menggunakan cangkul atau tangan kosong.
Seorang penduduk desa bahkan bisa mengumpulkan 10 sak serangga sendirian. Jika satu keluarga berburu belalang, mereka bisa menangkap 20 hingga 30 sak, tergantung dari berapa orang yang ikut dalam perburuan tersebut.
Perburuan serangga itu juga mencegah tanaman mereka dimakan habis oleh belalang tersebut. Sebelum belalang-belalang tersebut menyapu bersih lahan pertanian mereka, para petani berusaha menangkap dan membasmi mereka. Hanya dalam waktu 5 jam, desa sudah bersih dari bahaya serangga.
Belalang Dikonsumsi sebagai Lauk
Serangga yang telah ditangkap itu kemudian digunakan sebagai lauk untuk dinikmati bersama nasi. Bahkan ada petani yang mengatakan bahwa serangga bisa menyapu seluruh wilayah Arab. Namun ketika mereka tiba di Yaman, orang-orang Yaman akan membasmi mereka.
Konsumsi serangga ternyata sudah ada di Yaman secara turun temurun. Bahkan ada kisah di tahun 1960, ketika seorang penduduk desa yang wafat memberikan menantunya 1 sak belalang sebagai hadiah pernikahan. Kini, para petani di beberapa wilayah di Yaman membawa hasil buruan serangga mereka ke daerah Sanaa, untuk dijual segar maupun matang. Biasanya, mereka berjualan di dekat Masjid Agung Sanaa.
Menurut Warga, Rasanya Enak dan Membuat Ketagihan
Di sekitar masjid tersebut, kita bisa melihat anak-anak, pria, dan wanita, duduk di pinggir jalan menjual serangga yang biasanya ditangkap di daerah Bani Matar. Serangga tersebut ada yang dijual matang dan siap konsumsi.
Banyak warga Yaman yang menggemari belalang tersebut. Belalang diyakini bisa menyembuhkan beberapa penyakit, termasuk diabetes dan darah tinggi. Menurut warga Yaman, rasa serangga tersebut juga enak dan membuat ketagihan.
Agaknya benar ungkapan yang ada di Yaman. Bahwa belalang tidak mengancam produksi pangan di Yaman, karena orang-orang Yaman memakan mereka sebelum belalang tersebut memakan tumbuhan di lahan mereka.