1
Parenting

Katakan 5 Kalimat Ini Jika Anak Sedang Marah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Namanya anak-anak, mereka pasti pernah merasa marah kepada orang tuanya. Saat anak marah, biasanya yang mereka lakukan adalah menangis, mengungkapkan kata-kata yang kasar (misalnya ‘aku benci mama’), membanting pintu atau barang-barang di sekitarnya, dan sebagainya.

Alasan anak merasa marah tentu sangat beragam dan sangat personal. Namun yang pasti, orang tua akan merasa sedih, sekaligus tidak tahu harus berbuat apa ketika anak menunjukkan kemarahan kepadanya. Jika anak sedang meluapkan emosinya, kalimat di bawah ini bisa membantu menenangkannya.

“Mama atau Papa Sayang Padamu”

Anak-anak yang marah juga sebenarnya merasa bersalah kepada orang tuanya. Mereka hanya mengungkapkan kemarahannya dan belum tahu bagaimana cara melampiaskan emosi dengan baik.

Kepada anak yang sedang marah, penting bagi orang tua untuk menyatakan bahwa mereka tetap dicintai, walaupun mereka telah menunjukkan kemarahan dan berbuat sesuatu yang mungkin tidak menyenangkan. Katakan padanya bahwa orang tua menyayanginya. Misalnya orangtua bisa berkata, “Mama cinta sama kamu”, atau “ayah sayang kamu, nak”.

Kalimat tersebut akan sedikit menenangkan anak, karena mereka tidak merasa terancam ketika menunjukkan emosinya. Ketika anak merasa tenang, orang tua memiliki kesempatan untuk membuka komunikasi dengannya dan menyelesaikan masalah dengan baik.

“Iya, Marah Enggak Apa-Apa Kok”

Kalimat “tidak apa-apa marah” akan memvalidasi emosi yang mereka rasakan. Anak akan merasa dimengerti oleh orang tuanya, dan mereka juga akan paham bahwa apa yang dia rasakan ini adalah emosi marah. Katakan padanya bahwa semua manusia akan merasakan emosi tersebut.

Ketika anak sudah tenang dan ceria kembali, jelaskan padanya bahwa “Emosi marah sangat wajar dirasakan oleh manusia. Mama dan Papa juga bisa merasa marah. Akan tetapi, selalu ingat bahwa marah pun harus ditunjukkan dengan sikap yang baik”.

“Apa yang Bisa Mama Bantu?”

Terkadang, karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan, anak melampiaskan kemarahannya dengan perilaku yang kurang baik. Tunjukkan pada anak bahwa orang tua hadir untuknya, dan ingin membantu mereka menyelesaikan masalah, agar ia kembali ceria kembali.

webinar umroh.com

Tawarkan bantuan kepadanya. Memberikan bantuan kepada anak bukan berarti orang tua memanjakannya. Langkah ini berguna agar anak bisa mengutarakan apa yang diinginkannya dengan jelas, dan menjadi pelajaran baginya agar kelak ketika marah ia bisa melakukan hal serupa: menjelaskan apa yang diinginkan dengan baik, tanpa harus melampiaskan rasa marah dengan perilaku yang kurang baik.

Menebak Apa yang Membuatnya Marah

Anak-anak biasanya belum memiliki kemampuan untuk memahami alasan atau penyebab mereka merasa marah. Karena itu, untuk bisa membantu mereka memperjelas apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya, ucapkan kepadanya dugaan Anda mengapa mereka marah. Misalnya “kayaknya kamu lapar,ya?” atau “tadi Mama bicaranya terlalu keras, ya. Jadi adek marah”. Dengan begitu, anak jadi memahami emosinya sendiri, sekaligus membantu orang tua memahami anak.

“Nanti Kita Cari Jalan Keluarnya Sama-Sama”

Anak bisa saja merasa marah karena ada hal yang berjalan tidak sesuai keinginannya. Sampaikan padanya bahwa orang tua bersedia menemani dan mencari jalan keluar bersama. Dengan begitu, anak akan lebih paham, sekaligus belajar bahwa segala sesuatu membutuhkan proses.  Ajak anak bicara ketika ia sudah sedikit tenang.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.