1
News

Pria Pakistan Ini Berhasil Membuat Pesawat, Namun Ditangkap Polisi

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Seorang penjual popcorn di Pakistan, bernama Muhammad Fayyaz, berhasil membuat pesawat rancangannya sendiri. Pria yang juga berprofesi sebagai petugas keamanan di malam hari ini menggunakan mesin dari roadcutter, serta kain karung untuk sayapnya.

Pria berusia 32 tahun itu mulai membuat pesawat dengan menyaksikan salah satu tayangan di National Geographic dan beberapa video online yang dilihatnya. Keluarganya sempat khawatir Fayyaz terobsesi berlebihan. Ibunya, yang bernama Mumtaz Bibi, telah berusaha menghentikannya namun ia tetap tidak menghiraukan permintaan ibunya.

Pesawat Dibuat dalam Waktu Dua Tahun

Hingga akhirnya, Fayyaz berhasil menyelesaikan pesawatnya dengan susah payah. Ia berhasil melakukan percobaan penerbangan pertamanya pada bulan Februari tahun ini, setelah 2 tahun bekerja keras membuat pesawatnya itu. Dengan dibantu temannya, Fayyaz menutup jalan kecil yang ia gunakan sebagai lintasan panjang pada percobaan penerbangan pertamanya.

Pesawat buatan Fayyaz berhasil mencapai kecepatan 120 km per jam sebelum lepas landas. Pesawat itu juga berhasil terbang selama 2 hingga 3 kilometer sebelum akhirnya mendarat. Ketinggian yang berhasil diraih pesawat buatan Fayyaz ini adalah dua setengah kaki dari atas tanah.

Fayyaz yang mengemudikan sendiri pesawat buatannya itu menceritakan bahwa ia benar-benar terbang di udara. Dia tidak bisa menceritakan hal lainnya, karena memang hanya itu yang ia rasakan. Penerbangan perdana tersebut membuat Fayyaz semakin yakin, dan ingin menunjukkannya di depan warga desa yang sebelumnya telah mengejek usahanya tersebut.

Ditangkap Polisi Saat Ingin Menunjukkannya kepada Warga Desa

Tanggal 23 Maret dipilihnya sebagai hari ketika ia menunjukkan pesawat buatannya kepada warga desanya. Ratusan orang berkumpul dan mengerumuni pesawat kecil buatan Fayyaz itu.

Namun sebelum akhirnya Fayyaz berhasil menghidupkan mesin, Polisi datang dan kemudian menahannya. Polisi yang menangkapnya mengatakan bahwa pesawat buatannya itu mengancam keselamatan orang-orang di sekeliling. Polisi kemudian mengembalikan pesawat buatan Fayyaz itu dan memintanya untuk mendapatkan izin terbang, dan Fayyaz kemudian didenda sebesar 3.000 rupee.

Cerita Fayyaz ini kemudian viral, sehingga ia dijuluki sebagai pahlawan dan inspirasi oleh beberapa netizen di Pakistan. Perwakilan dari PAF (Pakistan Air Force) juga mengunjungi Fayyaz sebanyak 2 kali. Mereka bahkan memberi Fayyaz sertifikat atas semangat dan ketangkasannya dalam membuat pesawat. Angkatan Udara Pakistan memberinya penghargaan karena berhasil membuat Mini Basic Airplane.

webinar umroh.com

Memang Tertarik dengan Pesawat Sejak Kecil

Fayyaz memang memimpikan untuk bergabung di Angkatan Udara sejak kecil. Namun kemudian, ayahnya meninggal ketika ia masih sekolah. Ia harus berhenti sekolah di kelas 8, dan kemudian harus bekerja untuk menghidupi Ibunya dan 5 adik-adiknya. Ketika ia sudah dewasa, ternyata semangatnya untuk bisa terbang  tidak hilang. Ia justru bersemangat untuk membuat pesawat ciptaannya sendiri.

Dengan uang yang dikumpulkannya dari menjual popcorn dan menjadi petugas keamanan, Fayyaz menabung untuk membeli mesin dan bahan-bahan pembuat pesawat lainnya. Fayyaz bahkan menjual tanah milik keluarganya dan meminjam pada sebuah lembaga keuangan.

Ia kemudian mencari informasi tentang bagaimana cara membuat pesawat. Salah satu yang ia jadikan referensi adalah saluran National Geographic yang menayangkan program Air Crash Investigation, yang menyajikan informasi tentang berbagai komponen pesawat. Akses internet, yang cukup terjangkau di kota dekat tempat tinggalnya, juga membantu Fayyaz memperoleh informasi penunjang untuk membangun pesawatnya.

Dana terbatas yang dimilikinya digunakannya dengan kreatif, seperti membeli karung dalam jumlah besar, dan mengajak seorang karyawan workshop untuk membantunya. Proses pembuatan pesawat itu juga penuh cerita jatuh bangun. Ada kalanya ia berhasil, dan ada juga saat di mana komponen harus diganti setelah percobaan.

Pesawat karya Fayyaz ini kini ada di halaman kosong di depan rumah kecilnya, di Desa Tabur, di tengah provinsi Punjab, Pakistan.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.