Jika diperhatikan, beberapa hari terakhir ini banyak akun media sosial yang mengubah profil picture-nya menjadi warna biru. Gerakan ini mulanya dilakukan oleh para influencer media sosial sebagai sebuah bentuk protes, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap konflik yang terjadi di Sudan. Profile picture biru juga merupakan ekspresi solidaritas kepada para pendemo di Sudan yang tewas di ibukota Sudan.
Krisis Politik di Sudan
Krisis politik terjadi di Sudan karena aparat keamanan menembak pengunjuk rasa pro demokrasi di Khartum, Ibukota Sudan. Saat itu, pengunjuk rasa berusaha mengadakan pembicaraan dengan pihak militer untuk menentukan siapa yang akan memimpin setelah Presiden Omar Al Bashir turun.
Perjanjian antara militer dan pengunjuk rasa telah menyepakati bahwa ada masa transisi selama tiga tahun kepemimpinan sipil. Demonstran menganggap bahwa rezim Bashir sudah sangat mengakar, sehingga perlu transisi panjang demi terwujudnya pemilihan yang adil. Namun para pemimpin militer membatalkan semua perjanjian pada 3 Juni lalu, dan mengatakan bahwa Pemilu akan diadakan dalam waktu sembilan bulan ke depan. Para pengunjuk rasa bersikeras untuk meminta masa transisi selama tiga tahun.
Kekerasan yang dilakukan oleh militer membuat pengunjuk rasa terbunuh dan terluka. Dari pihak militer, mengatakan bahwa korban ada 46 orang, sementara pengunjuk rasa mengatakan ada 100 orang yang tewas.
Pengguna Media Sosial Mengubah Profile Picture Menjadi Biru
Terkait konflik di Sudan ini, pengguna media sosial kemudian mengubah profil picture mereka menjadi biru. Gambar-gambar dengan nuansa warna biru kemudian menyebar ke berbagai platform media sosial. Netizen menggunakan tagar #BlueForSudan di Twitter dan Instagram.
Mengapa Biru?
Warna biru dipilih karena salah satu korban yang bernama Mohamed Mattar, menyukai warna biru.
Mohamed Mattar adalah seorang insinyur berusia 26 tahun yang ditembak pada 3 Juni lalu oleh militer Sudan. Mattar ditembak saat berusaha melindungi dua orang wanita dalam peristiwa pertumpahan darah tersebut.
Warna biru yang digunakan sebagai penghormatan kepada Mattar kemudian menjadi simbol kepada seluruh martir yang tewas dalam peristiwa itu. Netizen sangat menghargai mereka, serta mimpi-mimpi mereka untuk membuat Sudan menjadi lebih baik.
Awalnya, teman-teman dan keluarga Mattar yang mengubah profil picture mereka sesuai dengan warna kesukaan Matar. Namun kemudian, banyak orang yang mengikuti langkah ini. Salah satunya adalah seorang teman dari Mattar yang juga influencer kecantikan di Instagram, Shahd Khidir. Shahd meminta para followernya untuk mengganti profil picture menjadi biru, sesuai dengan warna profile picture akun Instagram Mattar.
Konflik Sudan Dimulai Akhir 2018 Lalu
Konflik di Sudan sendiri dimulai saat Desember 2018 lalu. Presiden Bashir memberlakukan langkah-langkah penghematan darurat untuk mencegah ekonomi Sudan runtuh. Salah satu langkah yang diambil adalah pengurangan subsidi roti dan bahan bakar, yang kemudian memicu demonstrasi di timur dan kemarahan menyebar hingga ke Khartum.
Protes kemudian meluas dan akhirnya presiden Bashir yang telah memerintah selama 30 tahun berkuasa digulingkan. Kekuasaan kemudian diambil alih oleh dewan Jenderal, namun mereka kesulitan mengembalikan Sudan pada situasi normal.
Penembakan Banyak Dikecam
Penembakan di Sudan Ini mendapat kecaman dari banyak pihak di dunia. Amerika Serikat mengatakan bahwa itu merupakan serangan brutal, sementara Inggris meminta agar dewan militer bertanggung jawab secara penuh.
Para demonstran yang turun ke jalan dalam pengorganisasian dari Asosiasi Profesional Sudan, kolaborasi dokter, pekerja kesehatan, dan pengacara. Para pengunjuk rasa sebagian besar memang masih muda, dan perempuan berada di garis depan demonstrasi.
