1
Sejarah Islam

Perang Uhud, Kenapa Pasukan Kaum Muslimin Kalah?

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Perang Uhud ini dimulai dengan keinginan kaum kafir Quraisy membalas dendam dan malu karena kekalahan saat Perang Badar. Mereka juga ingin membereskan hal-hal yang dianggap menghalangi perniagaan mereka ke negeri Syam.

Akhirnya, berkumpullah sekitar 3.000 tentara Quraisy untuk menggempur kaum muslimin. Dengan diiringi oleh beberapa perempuan-perempuan yang memukul genderang untuk membangkitkan semangat, pasukan Quraisy berangkat berperang.

Pasukan Kaum Muslimin Menyusun Strategi

Kedatangan pasukan kaum Quraisy sampai kepada Nabi Muhammad. Nabi kemudian mengajak para sahabat bermusyawarah untuk menentukan apakah pasukan kaum kafir Quraisy itu dihadapi di dalam kota, atau di di luar kota Madinah.

Saat itu, Abdullah Ibnu Ubay menyarankan agar pasukan kaum muslimin menunggu di dalam kota Madinah. Karena jika kaum muslimin menghadang mereka di luar kota, musuh tidak akan berani masuk dan akan berhenti di tempat yang berbahaya. Jika kaum muslimin menghadapi musuh di dalam kota Madinah, tentu mereka akan lebih mudah menghadapinya.

Rasulullah sependapat dengan usul itu, namun tidak dengan para sahabat lainnya. Sebagian besar tidak menyetujuinya karena lebih memilih untuk bertempur berhadap-hadapan dengan musuh di luar kota Madinah. Akhirnya setelah berdiskusi selama berapa lama, Rasulullah mengikuti pendapat sahabat yang terbanyak.

Sebagian Pasukan Kaum Muslimin Terhasut Orang Munafik

Sekitar seribu pasukan kaum muslimin kemudian berangkat untuk menghadapi musuh di medan perang. Namun ketika mereka sampai di suatu tempat yang bernama Syauth, Abdullah Ibnu Ubay, yang sebelumnya mengajukan saran untuk bertempur di dalam Madinah, menghasut sepertiga pasukan untuk kembali pulang ke Madinah.

Ia menghasut mereka dengan mengatakan bahwa Rasulullah selalu mengikuti keinginan yang lainnya, sedangkan keinginan golongan mereka tidak pernah diikuti. Abdullah berkata kepada mereka, “Mari kita pulang kembali, teman-teman. Apa gunanya kita membunuh diri di sini”. Sebanyak tiga ratusan orang akhirnya ikut Abdullah Ibnu Ubay kembali ke Madinah.

Mengatur Strategi di Gunung Uhud

Rasulullah dan pasukan kaum muslimin lainnya, yang sebanyak sekitar 700 orang, meneruskan perjalanan hingga sampai di satu gunung bernama Uhud. Di sana, Rasulullah dan para sahabat mengatur strategi untuk menghadapi serangan musuh.

webinar umroh.com

Pasukan Kaum Muslimin Berhasil Bertahan

Sementara itu, pasukan Quraisy kemudian menyerang dengan cara membagi pasukan ke sayap kanan, yang dipimpin oleh Khalid bin Walid sebelum masuk Islam. Sementara pasukan sayap kiri dipimpin oleh Ikrimah Bin Abu Jahal. Lalu ada sekitar 200 pasukan menyerang dari depan. Mereka menyerang pasukan kaum muslimin sebanyak tiga kali, namun karena kekuatan kaum muslimin, pasukan tersebut tidak bisa menembus pertahanan. Akhirnya pasukan kaum musyrikin itu mundur dan pasukan kaum muslimin tampaknya sudah menang.

Pasukan Pemanah di Atas Gunung Tergoda untuk Turun ke Medan Perang

Selain pasukan yang bertempur di medan perang, ada pasukan pemanah yang ditugaskan oleh Rasulullah untuk berjaga di atas bukit. Melihat pasukan kaum muslimin yang sedang berjaya di medan perang, sebagian pasukan kaum muslimin yang ditugaskan di atas bukit itu mulai turun. Mereka ingin ikut menyerang di barisan pertama agar kelak mendapat harta rampasan perang yang telah ditinggalkan oleh musuh.

Pasukan Kaum Musyrikin Melihat Celah dan Menyerang Kembali

Melihat pasukan pemanah yang berjaga di belakang itu sudah mulai bubar separuhnya, Ali bin Walid kemudian mulai menyerang dari belakang. Mereka menyerang hingga kemudian pasukan kaum muslimin yang sedang fokus terhadap ghanimah tidak mampu lagi mempertahankan diri.

Semakin banyak pasukan kaum muslimin yang gugur, termasuk Hamzah, Paman Nabi Muhammad. Akhirnya dalam perang tersebut, kaum muslimin menderita kekalahan yang besar.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.