Buat kamu yang penasaran dengan perkembangan Islam, mulai masuk ke tanah Melayu hingga Indonesia merdeka, yuk simak perjalanan sejarah Islam di Indonesia yang dikemukakan oleh Prof.Dr.Hamka di bawah ini.
Pertama, Abad 7, 8, dan 9
Saudagar-saudagar dan utusan Islam dari Arab pertama kali datang ke negeri-negeri Melayu. Beberapa di antara mereka ada yang singgah saja, namun ada juga yang kemudian menetap dan mendirikan perkampungan-perkamungan kecil. Tujuannya agar mereka tidak terganggu mengerjakan agama mereka.
Kedua, Abad 10, 11, dan 12
Mulai ada golongan-golongan kecil umat Islam yang hidup di negeri Melayu. Mereka hidup bebas dalam menjalankan syariat Islam, dan menjadi satu kesatuan walaupun mereka berasal dari tempat yang berbeda (ada yang orang Arab, dan ada yang orang Persia, dan lainnya). Mereka juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan Hindu kala itu, seperti kerajaan Langkasuka, Sriwijaya, Janggala, Daha, dan Singasari.
Beberapa dari orang Islam kala itu ada yang sudah mulai mendekati pihak penguasa. Perlahan-lahan, orang-orang Islam dari luar negeri Melayu itu menjadi penduduk negeri yang ditinggalinya karena pernikahan dengan penduduk setempat. Mereka menurunkan Islam kepada anak-anaknya, serta budak-budak yang dibelinya secara sukarela memeluk Islam. Mereka merasa nasibnya lebih baik saat memiliki tuan seorang muslim.
Ketiga, Abad 13, 14, dan 15
Kejayaan kerajaan Hindu dan Budha mulai mengalami kemunduran. Kerajaan Sriwijaya melemah karena beberapa peperangan. Di sisi lain, agama Islam mulai naik karena pusat kegiatan Islam berpindah dari Baghdad ke Mesir. Semangat baru ini kemudian menyebar di kalangan umat Islam.
Mulailah muncul kerajaan-kerajaan Islam di negeri Melayu. Berdirilah kerajaan Samudera Pasai yang berdiri berkat bantuan dari Syarif Mekah dan keturunan-keturunan Arab dari Malabar. Berjaya hingga abad ke-14, Kerajaan Samudera Pasai disambung oleh Kerajaan Malaka. Di saat itu, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran karena kematian Patih Gajah Mada. Kerajaan Malaka membawa pengaruh besar terhadap perkembangan Islam, karena raja-rajanya giat menjalin hubungan politik luar negeri, sehingga mendapat pengakuan dari Tiongkok. Saat itu, Islam mulai berkembang sampai Maluku dan kalimantan.
Keempat, Abad 16
Malaka kemudian mengalami kemunduran saat kedatangan Portugis. Namun saat itu umat Islam sudah mulai tersebar dan memberi pengaruh besar di masyarakat. Mulailah berdiri kerajaan-kerajaan Islam, seperti Aceh Pidie, Demak, Banten, dan sambungan Malaka, yaitu Johor. Nama-nama besar mulai dikenal, seperti Sultan Ali al Mughayat (Syah Aceh), Raden Fatah, dan Wali Songo di Jawa.
Kelima, Abad 17
Setelah ikut serta dalam pengusiran Portugis dan Spanyol, Islam mulai bertarung dengan penjajah gelombang kedua, Belanda dan Inggris. Saat itu, mulai dikenal sultan-sultan Islam yang besar, seperti Iskandar Muda Mahkota Alam dari Aceh, Sultan Agung Tirtayasa dari Banten, Trunojoyo dari Madura, Karaeng Galesong dan Sultan Hasanuddin dari Makassar, Untung Suropati dari Jawa, dan Raja Iskandar dari Minangkabau. Mulai muncul juga ulama-ulama besar, seperti Syekh Nuruddin Raniri dari Aceh, Abdurrauf Singkel, Hamzah Fansuri, dan Syekh Yusuf Tajul Khalwati di Makasar dan Banten.
Keenam, Abad 18 dan 19
Perjuangan dalam mengusir penjajah semakin hebat. Saat itu, mulai muncul pahlawan-pahlawan Islam, baik dari kalangan bangsawan maupun ulama. seperti Raja Haji, keturunan raja-raja Bugis yang menjadi Yang Tuan Muda di Johor dan Riau, Abdul Sa’id dan Tuanku Imam Bonjol dari Minangkabau, Pangeran Diponegoro dari Jawa, Teuku Cik Di Tiro, teuku Umar JOhan Pahlawan, Panglima Polim dari Aceh, Pangeran Antasari dari Kalimantan, Raden Intan dari Lampung, Sultan Dawud Badaruddin dari Palembang, Orang Kaya Kenamaan dan Datuk Gajah di Pahang, Kiai Haji Wasirh di Banten.
Muncul pula ulama-ulama besar yang memberikan ilmu pengetahuan tentang fiqih, tasawuf, dan tauhid, seperti Syekh Arsyad di Banjarmasin, Syekh Nawawi di Banten, Syekh Abdus Samad di Palembang, Sayid Utsman Ibnu Yahya di Jakarta, Syekh Ahmad Khatib di Minangkabau, dan sebagainya.
Ketujuh, Awal dan Pertengahan Abad 20
Mulai muncul kesadaran politik yang dipelopori Islam, dan dipimpin oleh Haji Samanhudi, H.O.S. Cokroaminoto, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Mulai muncul pula organisasi Islam seperti Muhammadiyah yang didirikan K.H. Ahmad Dahlan, Al Irsyad, yang didirikan oleh Syekh Ahmad Surkati, dan Nahdhatul Ulama oleh K.H. Hasyim Asy’ari. Islam bersama semua elemen masyarakat berpadu hingga kemudian Indonesia merdeka dari Belanda pada 17 Agustus 1945.