Mayoritas absolut Muslim Inggris profesional sepakat bahwa apa yang disebut sebagai Negara Islam (ISIL) tidak mewakili Islam arus utama, sebuah laporan baru mengungkapkan.
Lebih dari 90 persen Muslim Inggris terkenal sepakat bahwa membunuh warga sipil adalah melanggar hukum, dan bahwa Islam mempromosikan “belas kasih dan keadilan bagi semua orang tanpa memandang agama, status sosial, ras atau konteks lainnya,” sebuah laporan baru, yang dirilis oleh forum Islam 5Pillar pada hari Rabu.
Menurut 5Pillars, laporan tersebut bertujuan untuk mengklarifikasi Islam arus utama yang diadopsi oleh sejumlah Muslim profesional dan berpengaruh, termasuk imam, cendekiawan, dokter, pengacara, jurnalis dan blogger, Russia Today melaporkan pada Rabu, 17 Februari.
Dilakukan oleh Peter Pickersgill atas nama 5Pillars, hasilnya menunjukkan ada tingkat kesepakatan yang tinggi antara Muslim Inggris tentang prinsip-prinsip dasar Islam dan cara yang harus diikuti. Sekitar 97 persen dari 150 Muslim Inggris yang disurvei sepakat bahwa Islam adalah “agama terakhir yang diwahyukan Tuhan kepada umat manusia,” dan bahwa “Tuhan adalah satu-satunya pencipta, Satu secara unik, dan tidak memiliki mitra.”
Mayoritas juga setuju bahwa Islam menolak pernikahan paksa, konversi dan rasisme, kata laporan itu.
Para penulis laporan berharap hasilnya akan digunakan oleh para politisi dan media untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kepercayaan Muslim arus utama.
“Pelabelan Muslim sebagai ‘moderat’, ‘liberal’, ‘reformis’, ‘konservatif’, ‘ekstrimis’, dan ‘Islamis’ telah menjadi norma di Inggris. Tidak dapat dihindari, ini telah mengakibatkan perpecahan dan kesalahpahaman dalam komunitas Muslim, serta publik non-Muslim Inggris, ”catatan laporan itu.
“Tujuan yang diinginkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan titik referensi empiris bagi media, akademisi dan pembuat kebijakan ketika memastikan apa yang setara dengan ‘Islam normatif,'” tambahnya.
Sementara itu, editor 5pillars Roshan Muhammed Salih mengatakan dia berharap itu akan menjadi “titik rujukan mudah bagi media dan politisi,” menambahkan “pemerintah dan media perlu mulai terlibat dengan pandangan arus utama tentang Islam.”
“Kami percaya komunitas Muslim diperlakukan dengan buruk oleh media dan politisi” yang menggunakan “semua istilah untuk menggambarkan Muslim,” katanya.
Wakil editor situs web Dilly Hussain mengakui bahwa “mustahil” untuk mewakili pandangan dari tiga juta Muslim yang tinggal di Inggris, menambahkan bahwa responden telah dipilih untuk mewakili pandangan profesional dan akademis tentang agama.