1
News

Jadi Tema Google Doodle, Falafel Sudah Diakui Dunia?

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Popularitas Falafel sebagai kuliner enak dari Timur Tengah kini semakin mendunia. Hal tersebut dibuktikan dengan dijadikannya Falafel sebagai animasi khusus di halaman utama situs pencarian Google.

Google Doodle Bertema Falafel

Beberapa hari yang lalu, pengguna internet di Amerika Serikat, Amerika Selatan, Selandia Baru, United Kingdom, dan Timur Tengah bisa melihat animasi Falafel ketika membuka Google.com.

Dalam Google Doodle bertema Falafel itu, tampak tiga buah karakter Falafel lengkap dengan mata, tangan dan kaki yang imut, tampak melompat ke dalam roti pipih yang sudah diisi sayuran. Lucu sekali. Tiga Falafel itu kemudian disejajarkan dengan huruf ‘G’, ‘g’, ‘l’, dan ‘e’, untuk mengganti huruf ‘oo’ di kata ‘Google’.

Pertanda Falafel Diakui Dunia

Animasi yang disebut Google Doodle itu memang biasa diluncurkan Google untuk merayakan sesuatu.  Misalnya peringatan penting, hari nasional, atau mengenang tokoh tertentu. Google Doodle diluncurkan agar penggunanya bisa mengenang betapa berartinya obyek yang dijadikan tema animasi.

Hadirnya Falafel dalam Google Doodle terang saja membuat warga Timur Tengah bangga. Akhirnya kuliner khas Timur Tengah yang terbuat dari kacang itu diakui dunia, hingga membuat Google membuat animasi yang muncul di beberapa negara.

Dalam keterangan resminya, Google mengatakan bahwa “walaupun asal dari street kaya cita rasa ini belum diketahui, Falafel telah dinikmati selama berabad-abad oleh orang-orang dari kebudayaan berbeda. (Bisa jadi berasal dari) India, yang memasok chickpea (kacang arab) di dunia. Sementara di Mesir, kacang fava ditumbuk untuk menghasilkan bola-bola renyah sarat protein, yang di sana disebut dengan Ta’amiya”.

Hidangan Timur Tengah yang Mulai Digemari di Banyak Negara

Hidangan Timur Tengah memang beberapa tahun terakhir ini sedang menyebar ke berbagai penjuru dunia. Kepopuleran kuliner Timur Tengah tidak lepas dari peran para celebrity chef, restoran, dan supermarket yang mulai menyediakan bahan-bahan dan menu dari Timur Tengah.

Makanan khas Timur Tengah, seperti Falafel (gorengan dari kacang yang ditumbuk), hummus (saus yang terbuat dari kacang), shakshuka (telur yang dimasak dalam saus tomat), shawarma (roti pipih dengan isian sayur dan daging panggang), dan sebagainya kini menjadi semakin familiar di lidah warga dunia.

webinar umroh.com

Banyak juga pengusaha kuliner yang mengadaptasi cara memasak dan bahan di Timur Tengah dalam menu yang disajikan pada konsumen. Misalnya ketika kita berkunjung ke cafe di London, beberapa ada yang menaburkan delima dalam salad buatannya. Delima memang menjadi salah satu bahan yang dimasukkan saat membuat hidangan mirip salad di Timur Tengah. Delima diakui bisa memberikan cita rasa yang lebih enak pada salad yang disajikan.

Dikenal sebagai Pengganti Daging

Falafel sendiri sudah sejak lama sampai di Amerika Serikat. Banyak warga Amerika Serikat yang menyukai Falafel karena cita rasanya yang gurih. Gurihnya Falafel ini berasal dari bahan utamanya (kacang yang ditumbuk), bumbu rempah yang dimasukkan dalam adonan kacang, serta proses memasak yang digoreng.

Banyak warga Amerika menyebut Falafel sebagai pengganti daging yang lebih sehat. Bagi warga Amerika Serikat yang gemar mengkonsumsi daging, Falafel memang pengganti yang ideal jika dinikmati bersama salad atau sandwich. Falafel juga banyak dikonsumsi sebagai pengganti daging di Amerika Serikat bagi mereka yang vegetarian.

Falafel Semakin Kreatif di Timur Tengah

Di Timur Tengah sendiri, Falafel kini banyak dimodifikasi. Ada beragam jenis Falafel yang akan kita temui di berbagai rumah makan atau cafe. Salah satunya adalah Falafel Manshi yang disajikan di salah satu restoran di Abu Dhabi. Mereka dengan kreatif memodifikasi Falafel, yang biasanya hanya terbuat dari kacang, dengan isian. Mereka menghidangkan Falafel dengan isian bawang bombay tumis dan pasta cabai. Falafel kreatif ini memiliki banyak penggemar. Mereka bahkan bisa menjual 2.000 Falafel dalam sehari.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.