Anas bin Malik merupakan anak dari Malik bin an-Nadhr dan Ummu Sulaim. Sejak kecil, Anas bin Malik telah melayani Rasulullah SAW.
Ummu Sulaim Menghadiahkan Anaknya kepada Allah
Ketika Rasulullah baru hijrah ke Madinah, seorang wanita mendatangi beliau. Wanita itu adalah seorang Anshar, bernama Ummu Sulaim. Ia menemui Rasulullah untuk menyampaikan sesuatu. Kepada Rasulullah, Ummu Sulaim berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang Anshar dan wanita-wanita Anshar telah memberimu hadiah kecuali aku. Namun aku tidak menemukan sesuatupun untuk dapat aku hadiahkan kepadamu, kecuali hanya anak laki-lakiku. Maka terimalah ia dariku. Ia akan melayani keperluanmu”.
Kecintaan Ummu Sulaim kepada Rasulullah membuatnya berkorban memberikan anak yang disayanginya. Rasulullah kemudian menerima Anas bin Malik yang saat itu masih kecil, dan memberikan doa-doa terbaik kepada Ummu Sulaim dan keluarganya. Sejak saat itu, Anas menjadi pelayan Rasulullah.
Anas bin Malik Mendapat Keistimewaan
Melayani seorang Rasul merupakan sesuatu yang sangat istimewa. Anas r.a menjadi seseorang yang sangat dekat dengan Rasulullah. Ia adalah seseorang yang bisa mengamati Rasulullah dari dekat, sehingga ia banyak menyerap ilmu dari Rasulullah. Anas mengetahui dengan baik perilaku Nabi Muhammad di kesehariannya, yang kemudian membuatnya mengetahui kebaikan akhlaq Nabi. Anas juga mendampingi Nabi saat berjihad.
Anas bin Malik juga mendengar sabda-sabda Rasulullah, sehingga ia merupakan Sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist. Bahkan Anas bin Malik merupakan Sahabat Rasulullah yang banyak meriwayatkan Hadist di urutan ketiga, setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar. Berguru langsung dari Rasulullah membuatnya mendapatkan 2.286 hadist.
Keistimewaan lain yang dimiliki Anas adalah mendapatkan doa dari Rasulullah. Rasulullah pernah memberikan doa yang indah untuk Anas r.a. Beliau berdoa, “Ya Allah, berikanlah ia harta yang melimpah, keturunan yang banyak, panjangkanlah umurnya, dan masukkanlah ia ke dalam surga”.
Anas Bin Malik adalah Seorang Pembelajar
Bisa berdekatan langsung dengan Rasulullah dan para Sahabat lain membuatnya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Anas bin Malik yang masih muda itu senantiasa mengasah kecerdasannya dengan belajar dari para Sahabat. Ia banyak menyerap ilmu dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Mu’adz, Ibunya (Ummu Sulaim), Abu Dzar, Abu HUrairah, Fatimah, dan masih banyak lagi.
Itulah yang membuat Anas bin Malik memiliki banyak ilmu yang luas. Ia kemudian menularkan ilmunya kepada orang-orang yang kemudian menjadi muridnya. Di antara murid-muridnya adalah Hasan, Ibnu Sirin, Umar bin Abdul Aziz, dan masih banyak lagi. Mereka itulah yang kemudian memainkan peranan penting dalam perkembangan dakwah Islam.
Anas bin Malik selalu melayani Rasulullah, hingga Rasulullah wafat. Ketika Rasulullah wafat, Anas r.a berumur 20 tahun.
Anas r.a. Mendapat Banyak Keberkahan
Doa Rasulullah, membuat Anas r.a benar-benar tumbuh menjadi seseorang yang diberkahi. Anas yang telah dewasa memiliki kebun kurma yang luas, yang bisa panen hingga dua kali dalam setahun. Ia juga memiliki anak dan cucu yang jumlahnya seratus lebih sampai ia wafat, dan ia wafat di usia 107 tahun. Anas r.a wafat di kota Bashrah pada hari Jum’at di tahun 93 Hijriyah.