Namanya juga kakak dan adik. Sangat wajar jika mereka terlibat dalam pertengkaran dan perselisihan. Namun saat kakak dan adik sering berkelahi, orang tua harus menemukan permasalahan di balik pertengkaran itu. Hanya menghentikan pertengkaran tidak tidak akan menyelesaikan permasalahan, karena mereka pasti akan bertengkar lagi ketika permasalahan yang sebenarnya belum diselesaikan.
Dengan mengetahui akar permasalahan, kita bisa membuat mereka memahami pentingnya hubungan baik dengan saudara.
Untuk mencegah mereka sering bertengkar, di bawah ini adalah hal yang bisa dilakukan orang tua agar kakak dan adik rukun.
Bangun Ikatan yang Kuat Dalam Keluarga
Untuk menjalin hubungan yang kuat antara kakak dan adik, juga dengan orang tua, sangat disarankan untuk sering-sering merencanakan kegiatan bersama. Misalnya dengan berjalan-jalan bersama, pergi ke tempat wisata bersama, dan sebagainya.
Kegiatan yang menyenangkan itu bisa mempererat hubungan antara keluarga. Ikatan dan hubungan yang erat di dalam keluarga ini akan membuat hubungan kakak dan adik selalu dekat.
Ajarkan pada Anak
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama bisa menghadirkan momen-momen kebersamaan antara kakak dan adik. Amati interaksi mereka, agar orang tua bisa menyisipkan pesan-pesan tentang menjaga hubungan baik.
Misalnya ketika nada suara sang kakak tiba-tiba meninggi, orang tua bisa langsung memperingatkan anak dan memperbaikinya saat itu juga. Misalnya dengan berkata, “Kakak, kalau ngomongnya keras dan kasar, nanti bisa menyakiti hati Adik. Ayo, diperbaiki cara bicaranya supaya lebih menyenangkan”.
Atau ketika sang adik mengganggu Kakak, orang tua juga bisa segera menegurnya dan menyuruhnya untuk minta maaf, dan menunjukkan perilaku yang menghormati kakaknya. Dengan demikian, anak-anak akan tahu apa yang harus dilakukannya, sekaligus mengetahui pentingnya berperilaku baik.
Saat mengajarkan pada anak, perhatikan untuk tidak mengatakan hal-hal yang negatif saat mengoreksi. Pastikan untuk memilih kata-kata yang positif.
Biasakan Mengapresiasi
Ajarkan pada anak-anak untuk mengapresiasi saudaranya. Misalnya, ketika orang tua memberi tugas kepada sang kakak untuk menata meja makan, tunjukkan pada sang adik bahwa kakaknya telah melakukan hal yang baik. Misalnya dengan berkata, “Kakak rapi sekali menata meja makannya, ya Dek. Kita jadi bisa makan dengan nyaman”.
Lakukan hal serupa juga kepada adik. Misalnya ketika adik diminta untuk membereskan mainannya sendiri, katakan pada Kakak, “Adik sekarang pintar membereskan mainannya sendiri, ya Kak. Rumah jadi lebih rapi dan tidak berantakan”.
Saat melakukan langkah ini, pastikan kita tidak membuatnya sebagai ajang berlomba antara kakak dan adik. Biasanya, hal tersebut bisa terjadi ketika orang tua menambahkan kalimat-kalimat yang bernada membanding-bandingkan. Jadi, cukup apresiasi perbuatan baik dan tunjukan kepada saudaranya, tanpa harus meminta saudaranya untuk meniru atau membanding-bandingkan mereka.
Ketika anak mendapatkan pujian dengan porsi yang sama, dengan yang diberikan kepada saudaranya, mereka akan memiliki konsep diri yang baik. Mereka juga terlatih untuk menghargai saudara kandungnya, dan mereka tidak merasa bahwa orang tuanya pilih kasih terhadap salah satu dari mereka.
Dorong Anak Mendukung Saudaranya
Ajari juga anak untuk menunjukkan support kepada saudara. Misalnya ketika saudaranya sedang mengikuti perlombaan atau menjalani tugas tertentu, misalnya ujian atau PR, ajari mereka untuk mendukung saudaranya.
Misalnya dengan mengajak serta untuk datang ke perlombaan yang diikuti oleh kakak, atau mendorong sang kakak untuk menyemangati saat adik kesulitan mengerjakan PR. Langkah ini bisa membuat kakak-adik menjadi seseorang yang terbiasa menunjukkan kasih sayang kepada saudara kandungnya. Dengan begitu, masing-masing merasa disayangi dan dihormati.