Ada tiga wilayah di dunia yang dikenal memiliki menu makanan yang sehat, yaitu Mediterania, Skandinavia, dan Okinawa. Banyak orang yang mulai mempraktekannya sebagai menu diet. Baik untuk menjaga kesehatan, maupun untuk menurunkan berat badan. Simak penjelasannya, yuk. Siapa tahu bisa kita tiru sehari-hari.
Menu Makanan Mediterania
Menu makanan ini adalah yang biasa dikonsumsi orang-orang di negara Mediterania, seperti Yunani, Italia, dan Spanyol. Ciri khas dari menu makanan Mediterania adalah menggunakan produk lokal, cara memasak yang tradisional, serta menyajikan makanan sesuai musim. Kebanyakan makanan dikonsumsi secara bersama-sama.
Menu Mediterania biasa menghidangkan buah, sayur, gandum utuh, legume, kacang. Menu Mediterania juga banyak menggunakan minyak zaitun dalam masakannya. Orang-orang Mediterania juga mengkonsumsi ikan dan ayam, namun mereka mengkonsumsinya secukupnya. Sementara daging merah, garam, dan gula cenderung sedikit digunakan.
Banyak para ilmuwan yang mempelajari menu Mediterania ini. Berbagai studi yang dilakukan sejak tahun 70-an menunjukkan bahwa menu makanan Mediterania memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Penggunaan minyak zaitun membantu menurunkan berat badan, mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, serta meringankan diabetes.
Segala kebaikan dari menu makanan Mediterania membuat US News & World Report menobatkannya sebagai peringkat 3 dari 35 makanan sehat. Mereka menyebutnya sebagai menu makanan yang “sangat bijaksana”.
Menu Makanan Nordik
Menu ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Skandinavia, yaitu negara-negara di sebelah utara Eropa. Dalam menu makanan Nordik ini, mereka mengkonsumsi sedikit daging. Sekitar 35% lebih sedikit dari orang-orang Denmark kebanyakan. Mereka juga mengkonsumsi banyak gandum utuh dan bahan-bahan lokal. Sekitar 75% bahan makanan yang digunakan adalah bahan makanan organik.
Mirip dengan menu makanan Mediterania, menu makanan Nordik juga menekankan pada gandum utuh, buah, sayur, telur, minyak, dan makanan laut. Mereka tidak begitu banyak mengkonsumsi daging, produk susu, makanan penutup yang manis, serta alkohol. Perbedaannya, jika menu Mediterania banyak menggunakan minyak zaitun, menu Nordik lebih banyak menggunakan minyak rapeseed. Minyak dari tumbuhan rapeseed itu banyak diproduksi oleh warga lokal di negara Nordik, seperti Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia.
Mereka banyak menyajikan sereal gandum utuh, buah berry lokal (seperti rose hip, lingonberry, dan bilberry), sayur-sayuran akar (seperti brussel sprout, brokoli, dan beet), minyak rapeseed oil, margarin, susu rendah lemak, susu fermentasi, dan keju. Menu makanan Nordik juga menggunakan banyak ikan, seperti herring, salmon, dan mackerel. Jika ingin mengkonsumsi dessert, mereka mengolahnya dari gandum utuh atau membuat selai untuk dinikmati bersama sereal.
The American Journal of Critical Nutrition menemukan bahwa menu makanan Nordik ini bisa mengurangi resiko meningkatnya lemak perut, serta mencegah inflamasi. Diet dengan menu Nordik juga dipercaya ampuh menurunkan berat badan dan menurunkan resiko diabetes.
Menu Makanan Okinawa
Menu Okinawa dikenal penuh nutrisi, namun mereka menggantungkannya dari buah dan sayur. Daging, gula, garam, biji olahan dan produk susu tinggi lemak tidak terlalu banyak digunakan. Menu ini merupakan yang biasa dikonsumsi warga di Pulau Okinawa, Jepang. Di masa Perang Dunia Kedua, Pulau Okinawa ini merupakan daerah termiskin di Jepang. Karenanya, mereka menganut paham untuk berhenti makan sebelum kenyang, serta banyak berbagi makanan kepada tetangga.
Makanan yang banyak dikonsumsi pada menu makanan Okinawa adalah ubi manis, nasi (yang jumlahnya tidak sebanyak yang dikonsumsi penduduk pulau besar di Jepang), sayuran hijau, buah-buahan hijau dan kuning, serta makanan berbahan dasar kedelai seperti tofu atau kecap asin. Ikan laut, daging, buah dan teh juga dikonsumsi secukupnya.
Para peneliti menemukan bawah orang-orang Okinawa, yang masih bertahan mengkonsumsi pola makan demikian memiliki umur yang panjang. Saat ini, memang telah banyak penduduk Okinawa yang terpengaruh gaya makan penduduk Jepang kebanyakan. Inilah mengapa Okinawa dikenal sebagai pulau yang banyak memiliki orang-orang tua berumur panjang. Orang-orang tua di Okinawa masih hidup dengan sehat, dan relatif terbebas dari penyakit. Mereka juga disebut menua secara lambat. Para ilmuwan menilai bahwa itu merupakan efek dari pembatasan kalori yang dilakukan dalam menu makanan Okinawa.