Apakah Anda masih suka memukul, atau menakut-nakuti dengan pukulan, kepada anak? Disadari atau tidak, memukul anak sebenarnya membuat orang tua merasa sedih. Orang tua harus mendisiplinkan anak, namun di sisi lain, tidak memiliki pilihan lain yang memberikan efek jera.
Sebenarnya ada cara lain yang bisa dilakukan orang tua untuk mendisiplinkan anak, yaitu dengan memperhatikan cara berkomunikasi orang tua kepada anak.
Jika disampaikan dengan tepat, sebenarnya kalimat orang tua bisa membuat anak lebih terkendali. Kalimat tersebut hendaknya menunjukkan otoritas dan kepercayaan diri orang tua sehingga anak bisa langsung menuruti apa yang diperintah oleh orang tua. Kalimat orang tua juga hendaknya sederhana, namun bisa mengajarkan batas-batas perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak. Selain itu, orang tua juga harus konsisten agar anak terlatih mengetahui mana hal yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
Alih-alih memukul, cobalah mengatakan kalimat-kalimat di bawah ini untuk mendisiplinkan anak.
Memberitahu Bahwa Tindakannya Membuat Orang Tua Sedih
Ketika anak melakukan hal yang kurang baik atau kurang berkenan bagi orang tua, segera sampaikan kalimat yang menunjukkan bahwa perbuatan tersebut membuat orang tua sedih. Misalnya dengan mengatakan, “Aduh, sedihnya mama”.
Katakan kalimat tersebut ketika anak berbuat hal yang tidak menyenangkan. Misalnya tidak mau makan, melempar barang-barangnya, atau berkata tidak sopan. Selain akan menyentuh perasaan (tidak ada anak yang suka melihat orang tuanya sedih), anak akan mengetahui batasan bahwa perbuatannya tidak baik.
Kalimat ini juga bisa memberi jeda bagi orang tua, agar emosi tidak meledak sehingga kita tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya membentak atau memukul.
Memberi Anak Pilihan
Anak-anak bisa saja mengalami tantrum seperti menangis, menghentak-hentakan kaki, dan berteriak-teriak, ketika keinginannya tidak dituruti. Kondisi emosional anak tersebut juga bisa membuat orang tua terpancing emosi.
Karena itu, daripada keduanya sama-sama emosi, hingga akhirnya orangtua terpaksa memukul atau membentak, lebih baik minta anak untuk menentukan pilihan. Misalnya saat mereka tantrum, beli pilihan, ‘mau menenangkan diri di kamar atau di sini?’.
Ketika anak memilih untuk menenangkan diri di tempat itu, berikan ia waktu untuk menenangkan dirinya. Namun jika ia melanjutkan tantrumnya dan berteriak-teriak, segera ajak ke kamar dan suruh anak menenangkan diri di dalam kamarnya. Katakan dengan lembut tetapi tegas, bahwa ia harus di sana sampai merasa tenang. Misalnya dengan berkata, “Sudah kamu di sini dulu sampai tenang. kalau sudah tenang baru keluar”.
Tunjukkan Bahwa Orang Tua Menyukai Jika Si Kecil Bersikap Baik
Saat anak sedang tidak bisa dikendalikan, sampaikan bahwa orang tua akan sangat senang jika ia mau mengendalikan diri dan berperilaku baik. Misalnya ketika ia berbicara sambil berteriak-teriak dan menangis. Katakan padanya, “Ayah akan senang kalau kamu berbicara dengan tenang, seperti Ayah sekarang ini. Kalau kamu berteriak seperti itu, Ayah tidak bisa mendengar dan mengerti apa yang kamu inginkan”.