Kehidupan juga harus diselingi dengan tawa dan canda agar terasa lebih ringan dan menyenangkan. Demikian juga kehidupan pernikahan. Banyaknya cobaan dan ujian yang dihadapi oleh suami dan istri akan semakin ringan ketika ada canda di antara keduanya. Sebagaimana yang dilakukan Rasulullah kepada Istrinya.
Rasulullah adalah seseorang yang dikenal sangat baik terhadap istrinya. Nabi SAW dikenal romantis saat berinteraksi dengan istrinya, dan hal itu dilakukannya kapanpun. Beliau selalu berusaha membuat hati istrinya bahagia, salah satunya dengan bercanda.
Ketika Rasulullah Berlomba Lari dengan Aisyah
Pernah suatu hari, saat Rasulullah sedang mengadakan perjalanan dengan para Sahabat. Dalam rombongan itu, ikut serta Aisyah r.a. Saat berada dalam perjalanan, Nabi SAW berkata pada para Sahabat, “Berlombalah kamu”. Ajakan Rasulullah itu disambut gembira oleh para Sahabat. Para Sahabat kemudian membuat perlombaan yang membuat hati mereka senang.
Ajakan itu juga kemudian dilontarkan kepada istrinya, Aisyah. Nabi Muhammad SAW berkata pada istrinya itu, “Mari kita berlomba”. Nabi Muhammad dan Aisyah kemudian berlomba lari, dan perlombaan itu dimenangkan oleh Aisyah.
Rasulullah Akhirnya Menang
Beberapa waktu berselang, Aisyah ikut lagi dalam rombongan Rasulullah dan para Sahabat. Rasulullah kemudian menyuruh para Sahabat berlomba. Selain mengajak para Sahabat, Rasulullah juga mengajak Aisyah berlomba lari lagi. Dikisahkan saat itu, Aisyah sudah lebih gemuk dari sebelumnya.
“Mari kita berlomba”, ajak Rasulullah pada Aisyah.
Aisyah kemudian menjawab, “Bagaimana aku dapat mendahuluimu, Yaa Rasulullah. Sedangkan keadaanku seperti ini?”
Rasulullah tetap mengajak Aisyah untuk berlomba, “Mari kita lakukan saja”, ajak beliau.
Aisyah dan Rasulullah kemudian berlomba lari. Mereka saling mengejar, dan di perlombaan kali ini, Rasulullah bisa mendahului Aisyah. Diceritakan saat itu Nabi SAW tertawa renyah, kemudian berkata kepada Aisyah, “Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang lalu” (H.R. Ahmad).
Ketika Saudah dan Aisyah Bercanda di Hadapan Rasulullah
Suatu hari, istri Rasulullah yang bernama Saudah datang ke rumah Aisyah. Saat itu, di rumah Aisyah juga sedang ada Rasulullah. Aisyah bercerita pada Saudah bahwa ia baru saja memasak makanan. Dikisahkan kala itu, Aisyah memasak tepung dengan minyak samin. Aisyah kemudian meminta Saudah untuk mencicipi makanannya. Namun, Saudah tidak mau mencicipi makanan Aisyah. “Aku tidak mau memakannya”, kata Saudah.
Aisyah tidak berhenti berusaha meminta Saudah mencicipi masakannya. Bahkan, kali ini disertai sedikit ancaman, “Kau harus memakannya, atau aku akan mengoleskan makanan ini (tepung) ke wajahmu”. Namun, Saudah tidak menghiraukan ‘ancaman’ dari Aisyah. Ia tetap enggan mencicipi masakan Aisyah. Saudah berkata, “Aku tidak akan mencicipinya”.
Aisyah kemudian mengambil sedikit tepung, lalu mengusapkannya ke wajah Saudah. Melihat Aisyah dan Saudah yang sedang bercanda itu, Rasulullah tertawa. Beliau kemudian duduk di antara keduanya. Saudah tidak tinggal diam dengan olesan tepung dari Aisyah. Ia mengambil tepung dan hendak mengoleskannya di wajah Aisyah. Rasulullah kala itu merendahkan lututnya, agar Saudah bisa membalas Aisyah lebih mudah. Ketika Saudah berhasil mengoleskan tepung ke wajah Aisyah, Rasulullah tertawa.