Jawa barat merupakan salah satu provinsi terluas dan terpadat di Indonesia. Jawa barat selalu identic dengan tempat wisata yang menarik dan instagramable serta wisata kulinernya yang selalu menggugah selera. Selain tempat tersebut jawa barat juga menawarkan wisata religi yang tidak boleh Anda lewatkan karena disana Anda bisa menemukan serta belajar banyak hal mengenai sejarah dan unsur budaya yang sangat kental. Bagi Anda yang berminat melakukan perjalanan wisata religi di jawa barat namun belum mengetahui harus kemana Anda pergi.
Baca juga: 4 Negara Ini Cocok Jadi Tujuan Wisata Kaum Muslim Penikmat Kopi
Berikut umroh.com rangkum beberapa tempat wisata religi yang paling popular di Jawa Barat yang sayang jika Anda lewatkan.
1. Sumur tujuh cibulan
Jika kita sedang berkunjung ke kuningan jawa barat, jangan lupa sempatkan mampir ke cibulan, karena disana terdapat 7 sumur yang dikenal dengan sebutan sumur tujuh, dimana sumur tersebut dikenal sebagai patilasan prabu siliwangi yang digunakan untuk bersuci ketika bersemedi. Selain itu banyak mitos tetang adanya kepiting emas yang tidak bisa dilihat sembarang orang, bagi orang-orang tertentu yang melihatnya insyaallah cita-citanya dapat terkabul.
2. Gua pamijahan
Gua ini merupakan salah satu wisata religi terbesar di tasikmalaya dan jawa barat. Berdasarkan sejarah, gua pamijahan di gunakan sebagai tempat persembunyian waliyullah, maka dari itu gua pamijahan ini erat kaitannya dengan penyebaran agama islam di Indonesia. Didalam gua ini terdapat mata air yang jernih seperti air zam-zam dan ada sebuah lubang menuju banten, Cirebon, sampai makkah dan lekukan bulat di atap gua yang menyerupai peci yang konon katanya jika ada satu “kopiah lagi” yang pas saat berdiri maka insyaallah orang tersebut akan menunaikan ibadah haji ke baitullah di tanah suci makkah.
Baca juga: Bingung soal Jadwal Sholat di Daerah Jawa Barat? Anda Bisa Cek Jadwalnya di Sini
3. Masjid merah
Wisata religi masjid merah ini berada di kota Cirebon, disebut masjid merah karena seluruh bangunannya terbuat dari batu bata merah. Masjid ini biasanya hanya digunakan untuk shalat lima waktu (tidak termasuk shalat jumat) dan acara pengajian rutin. Bangunan ini memiliki pintu masuk yang kecil dan setiap jamaah yang ingin beribadah harus menunduk untuk memasuki masjid tersebut, hal ini untuk mendadakan sifat rendah hati dan selalu tunduk atau patuh terhadap perintah Allah SWT.
4. Masjid At-Taawun
Masjid ini di awal pembangunannya hanya bertujuan untuk kebutuhan sarana ibadah untuk para tenaga kerja perkebunan teh milik PT. Gunung Mas. Masjid ini merupakan peninggalan penjajah belanda yang dahulu dinamakan masjid Al-Muttaqien, pengelolaannya pun hanya dilakukan secara swadaya. Namun tak disangka mulai tahun 1990 masjid kecil ini semakin banyak di kunjungi jamaah untuk melakukan kegiatan shalat. Melihat hal itu gubernur jawa barat kala itu tergerak untuk membangun monument kebersamaan (gotong royong) dalam bentuk masjid yang lebih layak dan nyaman. Setelah masjid itu dibangun lebih luas serta lokasinya yang strategis masjid ini pun berganti nama menjadi masjid At-Taawun.
5. Padepokan giri jaya
Padepokan ini terletak di kaki gunung salak pada ketinggian 800 mdpl, berada di wilayah sukabumi, jawa barat. Padepokan ini sangat kental akan budaya dan tradisi salah satunya muharaman atau yg lebih dikenal dengan seren taun dan nampa taun. Acara tersebut banyak menampilkan kebudayaan sunda seperti gendang penca, degung, wayang golek dan kesenian lainnya. Tak hanya warga setempat yang antusias menyaksikan bahkan pengunjung dari luar daerah pun setiap tahunnya selalu berkunjung dan mengalami peningkatan. Pegelaran ini sudah menjadi tradisi rutin yang tidak akan luntur oleh waktu.
