Setiap berkunjung ke Mekkah para jamaah pasti mengunjingi salah satu tempat yang tak pernah sepi. Tempat itu bernama Jabal Rahmah, suatu gunung atau bukit yang disebut-sebut punya kisah pertemuan cinta Adam dan Hawa. Bahkan, terdapat monumen yang menandakan romantisme keduanya. Jabal Rahmah berada di bagian timur Padang Arafah di kota Mekkah.
Jabal Rahmah sendiri merupakan bukit batu. Tingginya hanya sekitar 70 meter dan bisa dinaiki melewati batu-batuan terjal. Perjalanan dari bawah kaki bukit hingga sampai ke monumen Adam dan Hawa biasanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja.
Di Puncak Jabal Rahmah, saat ini dibangun sebuah monumen dari beton persegi empat dengan lebar kurang lebih 1,8 meter dan tingginya delapan meter. Menuju puncak bukit ini, dibangun infrastruktur yang memadai sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mencapainya. Infrasktruktur ini berupa jalanan berbentuk tangga dengan 168 anak tangga menuju puncak Jabal Rahmah.
Dari bukit ini kita bisa menyaksikan hamparan Padang Arafah yang setiap tahunnya dipadati oleh jamaah dari seluruh penjuru dunia ketika musim haji tiba. Para jamaah juga dapat menyaksikan terbit atau tenggelamnya matahari dari atas Jabal Rahmah.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh para jamaah haji di Jabal Rahmah karena ingin mencari keberkahan. Ada yang sholat di situ, ada yang hanya sekedar berdoa di situ, atau ada yang meninggalkan fotonya di situ. Sebagian jamaah meyakini dengan ke Jabal Rahmah maka kecintaan dalam keluarga akan semakin langgeng.
Baca juga: Mau Menikmati Keindahan Jabal Rahmah Juga? Begini Cara Mudahnya
Di Jabal Rahmah ada 3 peristiwa penting bagi peradaban Islam. Dikisahkan bahwa tugu tersebut menjadi momentum pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa, Keyakinan Nabi Ibrahim dan wahyu terakhir Nabi Muhammad SAW. Berikut bukti saksi sejarah yang ada di Jabal Rahmah.
Pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa
Nabi Adam dan Siti Hawa dahulu berada di surge. Karena melanggar perinta Allah maka Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan dari surga. Mereka di tempatkan di bumi yang berjauhan. Setelah berpuluh tahun mereka memohon ampun dan berdoa. Allah menerima taubatnya dan mempertemukan mereka kembali.
Nabi Adam dan Siti Hawa kembali berjumpa, yang membawa berkah kepada seluruh umat manusia. Menurutnya, manusia selayaknya bersyukur atas upaya Nabi Adam dengan kesadarannya memohon kepada Allah SWT mengaku dirinya melakukan kedzoliman terhadap dirinya sendiri.
Baca juga: Jangan Lupakan Hal Ini Jika Berkunjung ke Jabal Rahmah!
“Nabi dengan doa, Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi. Karena diberikan ampunan maka dengan ampunan itu manusia bisa mengabdi dengan kesungguhan di hadapan Allah SWT,” ujarnya.
Setelah dipertemukan kembali, maka Nabi Adam dan Siti Hawa melanjutkan hingga mempunyai anak keturunan yang banyak hingga akhir zaman.
Mimpi Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim sejak muda sudah senang berqurbaan. Ratusan ternak akan diqurbankan demi menjalankan perintah Allah. Hingga sempat terucap, “jangankan ternak, apapun yang aku miliki jika Allah menghendaki maka akan kuberikan.”
Hingga setelah berpuluh tahun kemudian, Allah ingin membuktikan janji Nabi Ibrahim. Akhirnya Allah memberikan petunjuk melalui mimpi. Dalam mimpinya, nabi Ibrahim dirinya menyembelih anak kesayangannya, Nabi Ismail.
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya. Ibrahim berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” dia (simail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukan apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. Ash Shaffat: 102)
Di balik perintah berqurban Nabi Ibrahim ragu, apakah mimpi ini dari Allah? Hatinya bimbang. Kemudian Allah menunjukkan lewat mimpi yang sama hingga 3 kali. Dengan begitu Nabi Ibrahim semakin yakin kalau mimpi itu bersal dari Allah. Beliau menyadari kalau mimpi itu benar dari Allsah saat di Jabal Rahmah.
Wahyu Terakhir
Di Jabal Rahmah, Nabi Muhammad SAW pernah memberikan dakwah yang menjelaskan kesempurnaan agama. Kabar tersebut disambut gembira oleh kaum muslimin. Namun tidak dengan Umar bin Khattab dan Sayyidina Abu Bakar. Keduanya justru menangis, karena berfirasat akan ditinggalkan oleh Rasulullah.
Kala itu, Nabi Muhammad menyampaikan surah Al Nashr. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
SyariatNya sangat lengkap. Jika manusia mengalami masalah apapun dalam hidupnya. Allah sudah memberikan pedoman dalam menjalaninya. Maka seharusnya semua manusia menjalankan syariat Islam ini dengan penuh ketaatan.
Baca juga: Begini Potret Keindahan Jabal Rahmah yang Tak Boleh Dilewati
Secara umum pesan Rasulullah perlu dilakukan pertama kali oleh manusia adalah bertasbih, meminta pengampunan atas dosa dan kekurangan karena manusia sudah diberikan nikmat tetapi baru sedikit yang disyukuri. Manusia wajib minta ampun kepada Allah SWT.