Tidak perlu terlalu sedih dan gelisah saat menghadapi masalah. Allah mengijinkan suatu masalah datang agar kita mengambil langkah untuk menyelesaikannya. Rasa gelisah, cemas, dan putus asa sangat manusiawi dirasakan. Namun ada cara terbaik yang bisa kita lakukan saat bertemu masalah, yaitu dengan melaksanakan sholat istikharah.
Sholat istikharah adalah media bagi kita untuk memahami kebesaran dan kasih sayang Allah. Allah akan menuntun hambaNya yang memohon padanya untuk menemukan solusi terbaik.
Sholat istikharah tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya. Hanya saja, ada bacaan yang menjadi ciri khasnya. Jika melaksanakan sholat sunnah untuk meminta petunjuk, kita dianjurkan membaca bacaan doa sholat istikharah setelah salam. Berikut ini bacaan sholat istikharah yang perlu Anda tahu.
Bacaan Sholat Istikharah Setelah Al Fatihah
Al Fatihah merupakan surat yang wajib dibaca dalam setiap rakaat sholat. Setelah membaca surat Al Fatihah (di rakaat pertama dan kedua), kita dianjurkan membaca surat atau ayat di dalam Al Quran yang kita kuasai.
Baca juga: Ingin Lebih Tahu Waktu Terbaik untuk Sholat? Rahasianya Ada di Sini
Tidak ada dalil khusus tentang anjuran surat apa yang harus dijadikan bacaan sholat istikharah. Akan tetapi, ada ulama yang menyarankan untuk membaca surat Al Kafirun (di rakaat pertama) dan surat Al Ikhlas (di rakaat kedua). Selebihnya, kita dibebaskan membaca surat manapun.
Bacaan Doa Setelah Sholat Istikharah
Dituturkan oleh Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW mengajari para Sahabat untuk sholat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al Quran. Rasulullah bersabda, “Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah sholat dua rakaat selain sholat fardhu, kemudian hendaklah berdoa :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِك وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى
Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro khoiron lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faq-dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih”
Artinya: “Yaa Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkan ia dariku, dan palingkan aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. (Kemudian dia menyebut keinginanya)”.
[Doa ini berasal dari hadist riwayat Imam Ahmad, Imam Al-Bukhari, Imam Ibn Hibban, Imam Al-Baihaqi dan lainnya].
Sholat Sunnah Tidak Harus Dikhususkan untuk Sholat Istikharah
Dari teks hadist tersebut, Rasulullah menyebutkan “..hendaklah ia sholat dua rakaat yang bukan wajib, kemudian ia berdoa..”. Kalimat itu menunjukkan bahwa sholat istikharah dilakukan bukan pada saat sholat wajib. Sebagian ulama kemudian berpendapat bahwa sholat Istikharah bisa dilakukan bersamaan dengan sholat sunnah lain, tidak harus berdiri sendiri. Misalnya saat melakukan sholat sunnah rawatib atau sholat dhuha. Usai sholat sunnah, kita membaca doa sholat istikharah sesuai hadist di atas.
Setelah Sholat Istikharah
Setelah sholat istikharah dan membaca doa istikharah, kita dianjurkan menyebut keinginan apapun di dalam hati tanpa batasan bahasa. Sampaikan kepada Allah keinginan yang ada di dalam hati. Pastikan keinginan dilandasi niat baik, bukan untuk membuat celaka diri sendiri maupun orang lain.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Makna di Balik Ibadah Sholat
Usai berdoa dan mengutarakan keinginan, lakukan sesuatu sesuai dengan keinginan dimaksud. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Nawawi, yang menjelaskan bahwa jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang menjadi keinginan hatinya.
Dari sini, Allah akan memberi petunjuk. Jika akhirnya kita mengalami halangan saat melakukannya, bisa jadi itu adalah petunjuk Allah bahwa hal yang kita pilih atau lakukan tidak baik bagi kita. Namun apabila segala sesuatu dilancarkan atau dipermudah, maka bisa jadi itu adalah petunjuk Allah bahwa solusi yang kita pilih adalah terbaik bagi kita.
Apapun hasilnya, tentu kita harus ridha dan pasrah atas ketentuan Allah. Singkirkan perasaan berat hati atau terlalu condong pada sesuatu. Karena boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal hal itu buruk bagi kita, atau membenci sesuatu namun ternyata itu yang terbaik bagi kita.
Dalam doa istikharah, kita juga telah mengucapkan ثُمَّ أَرْضِنِى yang artinya “kemudian jadikanlah aku ridha dengannya”. Insyaa Allah ini akan memudahkan hati kita untuk ridha dengan pilihan terbaik dariNya.