Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjadi anak yang sholeh dan bermanfaat. Anak yang baik di lingkungan pergaulan, serta baik di mata Allah SWT. Untuk mendidik anak agar senantiasa berada di jalur yang diridloi Allah SWT, Rasulullah SAW memberikan arahan bagi orang tua dalam mendidik anaknya. Arahan tersebut berkaitan dengan perlakuan anak di setiap tahap tumbuh kembangnya.
Ada empat perlakuan berbeda di empat tahap pertumbuhan anak. Ikuti empat tahap ini agar Anak kelak tumbuh menjadi anak yang baik.
Usia 0 – 6 Tahun
Pada usia baru lahir hingga enam tahun, anak berada pada usia golden age. Di rentang usia ini, kondisi perkembangan otak dan fisik anak berada masa terbaiknya. Karena itu, Rasulullah SAW sangat menganjurkan orang tua memperlakukan anaknya seperti raja. Orang tua hendaknya memberikannya makanan terbaik. Dengan makanan yang bergizi dan penuh nutrisi, perkembangan otak dan fisik anak juga akan terjadi dengan baik.
Orang tua juga disarankan untuk menjaga emosi anak. Di masa ini, orang tua disarankan untuk memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Ajak bermain, bergurau, memanjakan dan membelai mereka. Perbanyak canda tawa dan buat mereka bahagia. Hal ini penting agar perkembangan mental mereka juga terbangun dengan baik. Perlakukan baik yang kita berikan akan terrekam dalam benaknya dan menjadikan mereka anak yang baik dan penuh kasih sayang. Sangat tidak disarankan memperlakukan mereka dengan kasar dan memarahi mereka dengan keras, hingga melukai fisik dan hati mereka.
Usia 7-14 Tahun
Saat mereka beranjak remaja, mulai perlakukan mereka dengan tegas. Latih mereka untuk mematuhi setiap arahan dan nasihat yang orang tua berikan. Hal ini penting agar mereka kelak terbiasa dengan kedisiplinan. Melatih kedisiplinan sangat diperlukan karena disiplin adalah salah satu faktor kesuksesan. Tentunya tidak ada orang yang ingin anaknya menjadi orang yang tidak bisa mematuhi peraturan, bukan? Karena itu, di usia ini, perlakukan anak seperti tawanan perang.
Rasulullah SAW berpesan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, bahwa “perintahkan anak-anak untuk shalat saat mereka berusia 7 tahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya di usia 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka”.
Usia 15 – 21 tahun
Di usia remaja, orang tua dianjurkan untuk memperlakukan mereka seperti sahabat. Selayaknya sahabat, ajak mereka untuk berbincang dan bertukar pikiran. Tunjukkan pada mereka bahwa Anda adalah sahabat terbaik yang bersedia menerima keberadaan dirinya.
Tunjukkan pada mereka Anda tidak akan menghakimi segala kisah yang mereka ceritakan. Hormati pendapat dan pemikiran mereka selagi tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Jika memang ternyata apa yang ia ceritakan adalah hal yang melanggar norma, orang tua tetap harus merangkul mereka. Beri nasehat, namun hindari untuk menghakimi dan meruntuhkan harga dirinya. Saat hal tersebut Anda tunjukkan, anak akan mulai mempercayai orang tua sebagai tempat berbagi yang nyaman. Ia akan menjadikan Anda tempat berbagi dan berkeluh kesah. Hal ini penting agar ia tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.
Anak yang kehilangan kepercayaan kepada orang tua akan mencari teman-teman lain yang ia anggap bisa menerimanya apa adanya. Hal tersebut tentu akan mengkhawatirkan bila ia bertemu dengan teman yang kurang baik, yang akan membawanya pada pergaulan yang tidak sehat. Karena itu, peran orang tua sebagai sahabat Anak sangat diperlukan.
Tentunya peran sebagai sahabat ini masih memerlukan batas kesopanan. Jangan sampai ia memperlakukan orang tua seenaknya karena menganggap Anda adalah sahabat seusianya.
Usia 21 Tahun Ke Atas
Pada usia ini, anak mulai beranjak dewasa. Sudah saatnya orang tua memberi kebebasan kepada mereka. Tentunya kebebasan yang bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Peran orang tua hanya sebagai penasihat yang memberikan pandangan terbaik bagi anak. Nasihat tetap perlu disampaikan agar mereka tetap ingat norma-norma yang baik dalam setiap tindakan. Namun hindari mendikte dan menuntut anak untuk mematuhi setiap saran mengenai pilihan dan jalan hidup anak. Selama tidak melanggar perintah Allah SWT, biarkan mereka belajar melalui proses jatuh dan bangun. Doa orang tua akan menjadi pelindung mereka agar Allah SWT senantiasa berada di jalan yang terbaik.
Mendidik anak memang bukan hal yang mudah. Diperlukan kesabaran dan kekuatan agar kita tetap bisa menjalani anjuran dari Rasulullah tersebut. Hal yang perlu diingat adalah untuk selalu mendoakan anak agar kelak tumbuh menjadi anak yang sholeh dan bermanfaat. Dengan doa yang kita panjatkan, Allah SWT akan membimbing dan memberi kekuatan serta jalan untuk mengabulkan doa kita.