Panggilan illahi sering disebutkan oleh banyak orang ketika seseorang sudah siap untuk melaksanakan ibadah haji. Semenjak Nabi Ibrahim as. diperintahkan Allah swt untuk mengumandangkan panggilan haji, sejak saat itu pula haji menjadi ibadah wajib bagi umat muslim. Lalu, apakah kita beberapa manusia belum mendapatkan panggilan illahi atau panggilan haji? Pernyataan yang sering dilontarkan umat muslim adalah saya belum mendapatkan panggilan illahi padahal saat itu rejekinya melimpah, mampu membeli rumah, mobil, tapi banyak sekali umat muslim yang mengatakan bahwa ia belum mendapatkan panggilan. Dalam tulisan ini saya ingin memberikan informasi bahwa kita bukankah sudah di perintahkan Allah swt untuk melaksanakan ibadah haji, itu merupakan panggilan dari Allah swt.
Semuanya kembali kepada niat dan inisiatif kita, karena itu banyak yang keliru dengan ucapan “belum mendapatkan panggilan illahi” padahal Allah swt telah memanggil kita lewat perantaranya yaitu Nabi Ibrhim as. Kemudian diteruskan oleh Nabi Muhammad saw.
Jadi panggilan illahi itu bukan ditunggu, tanpa kalian sadari panggilan illahi itu sudah ada hanya saja apakah kita sudah siap? Apakah kita sudah mampu? Kebanyakan umat muslim masih belum siap karena dosa yang telah ia perbuat, banyak yang berbicara tentang perjalanan haji yang kebanykan orang menatakan bahwa orang yang sering berbuat dosa tidak akan di terima di Baitullah. Pemahaman ini yang sering kali menjadi momok yang menjadikan segelintir orang untuk pergi haji padahal dari segi materi mereka sudah siap. Memang bukan perkara mudah, tapi yang harus kita ketahui adalah Allah swt, sungguh sangat senang menyambut hamba-Nya, Rasullah saw bersabda bahwa Allah swt berfirman:
“(Perlakuan) Aku sesuai denganbhamba-hamba-Ku. Aku bersamanya apabila dia menyebut (nama)-Ku; bila dia menyebut-Ku dalam hatinya, Aku menyebutnya di dalam diri-Ku, bils dia menyebut- Ku di hadapan khalayak, aku menyebutnya di hadapan khalayak yang lebih baik dari khalayak itu. Bila dia mendekat kepadaku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada- Ku sehasta, Aku mendekat keapdanya sedapa: Bila dia dayang kepada- Ku dengan berjalan perlahan, Aku dating kepadanya dengan berjalan cepat (berlari)” (HR Bukhari dan juga Muslim, at- Thirmidzi dan Ibnu Majah).
Demikianlah yang Allah swt katakan, jadi apakah kita masih menunggu datangnya panggilan illahi? Mengapa kita harus menunggu kalau kita sudah di panggil? Yang kita harus siapkan adalah materi kita dan kesiapan kita untuk melaksanakan ibadah jika semua itu sudah terpenuhi, jangan lagi menunggu panggilan illlahi, langsung saja berangkat. Intinya keyakinan niat kita dan kesungguhan kita insyaallah ada jalan untuk kita menuju Baitullah.