Abdullah bin Abbas termasuk ulama yang berperan besar dalam perkembangan Islam. Ia banyak meriwayatkan ilmu dan hadist dari Rasulullah. Dia juga diakui oleh para Sahabat sebagai sosok yang menguasai ilmu tafsir Al Quran dengan baik.
Sahabat Kecil Rasulullah
Umroh.com merangkum, Abdullah bin Abbas atau Ibnu Abbas merupakan salah seorang Sahabat Rasulullah yang masih kecil. Ia anak dari paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Muthalib. Lahir tahun 619 Masehi, sepupu kecil Rasulullah ini banyak mendapatkan ilmu secara langsung dari Nabi Muhammad SAW. Saat beliau wafat, usia Ibnu Abbas baru menginjak 13 tahun.
Sejak usia dini Abdullah bin Abbas sering membantu Rasulullah di rumah. Inilah yang membuat ulama besar dalam ahli tafsir itu bisa mengamati Rasulullah dari jarak dekat. Dan mampu mempelajari ilmu-ilmu dari Rasulullah secara langsung, sekaligus meniru perilaku dan kesantunan beliau. Dengan demikian ia menjadi salah satu Sahabat dengan banyak ilmu yang terjaga.
Diriwayatkan Imam Bukhari, Ibnu Abbas pernah berkata, “Pada usia sepuluh tahun, aku sudah sampai juz terakhir dalam menghafal Al Quran”. Sedangkan Abdullah ibnu Mas’ud menuturkan, “Ahli tafsir terbaik ialah Ibnu Abbas”. Para Sahabat sering bertanya pada Ibnu Abbas tentang tafsir Al Quran.
Baca juga: Inilah Beberapa Karya Luar Biasa Milik Abdullah bin Abbas
Nasihat Rasulullah untuk Ibnu Abbas
Nabi Muhammad SAW selama hidupnya sering beraktivitas bersama Abdullah bin Abbas. Tak jarang Rasulullah memberikan doa dan nasihat kepada Sahabat kecil beliau itu. Salah satu nasihat disampaikan beliau ketika berkuda bersama.
Rasulullah berpesan kepada Ibnu Abbas, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering”.
Jika diperhatikan, nasihat Rasulullah untuk Ibnu Abbas adalah bekal bagi seluruh umat Islam yang beriman.
Doa Rasulullah untuk Abdullah bin Abbas
Keistimewaan Abdullah Ibnu Abbas bisa jadi disebabkan oleh berkah dari doa Rasulullah. Suatu hari, Rasulullah keluar untuk membuang hajat. Usai melakukan istinja, ia melihat ada panci air yang berada di luar tempat istinja. Rasulullah kemudian bertanya, siapa yang menaruh panci air itu di sana? Para Sahabat pun menjawab bahwa Ibnu Abbas pelakunya.
Rasulullah sangat senang mendengar jawaban tersebut. Beliau lantas berdoa, “Ya Allah, berilah ia pemahaman akan ilmu agama dan Al Quran”.
Doa untuk Ibnu Abbas Usai Shalat Berjamaah dengan Rasulullah
Bukan hanya sekali Ibnu Abbas kecil mendapat doa dari Rasulullah. Pernah suatu kali, Rasulullah tengah melaksanakan shalat sunnah. Melihat guru yang ia hormati sedang shalat, Ibnu Abbas mendekati dan mengikuti gerakan shalat Rasulullah di belakang beliau.
Rasulullah yang menyadari kehadiran seseorang di belakangnya meminta makmum untuk shalat di sampingnya. Dengan tangan beliau, Rasulullah menarik Ibnu Abbas agar berdiri sejajar di sisi kanan Rasulullah. Jika makmum shalat berjamaah hanya satu orang, memang hendaknya ia berdiri sejajar.
Rasulullah kembali melanjutkan shalat dengan Ibnu Abbas sebagai makmum. Saat shalat berlangsung, Ibnu Abbas mundur kembali ke belakang. Rasulullah ternyata mengetahui apa yang dilakukan oleh Ibnu Abbas. Usai shalat, Rasulullah bertanya, “Mengapa kau mundur ke belakang?”.
Ibnu Abbas menjawab, “Yaa, Rasulullah. Engkau adalah seorang Rasulullah. Bagaimana aku dapat berdiri sejajar denganmu”.
Mendengar jawaban Ibnu Abbas, Rasulullah kembali mendoakannya dengan ucapan “Allahumma faqqihu fiddiin, wa ‘allimu fit ta’wiil”. Rasulullah berdoa agar Ibnu Abbas dikaruniai Allah tambahan ilmu agama dan pemahaman yang baik akan ilmu tersebut.
Riwayat lain mengatakan bahwa Abdullah bin Abbas suatu saat melihat Rasulullah bangun malam dan akan berwudhu. Dia pun dengan sigap mengambilkan air untuk Rasulullah. Diam-diam ia mengamati Rasulullah yang sedang bersuci. Rasulullah yang melihatnya kemudian mengusap kepala Ibnu Abbas dan berdoa, “Ya Allah, anugerahilah pemahaman agama kepadanya”.
Selanjutnya Rasulullah berdiri untuk shalat qiyamul lail. Saat itu istri beliau, Maimunah, menjadi makmum. Ibnu Abbas yang melihat Rasulullah mendirikan shalat bergegas mendekati beliau. Ia berdiri di belakang dan bersiap menjadi makmum. Menyadari kehadiran Ibnu Abbas, Rasulullah menariknya agar berdiri sejajar.
Namun ternyata Ibnu Abbas kembali ke posisi semula di belakang Rasulullah. Rasulullah pun bertanya mengapa ia kembali ke belakang. Ibnu Abbas menjawab bahwa ia merasa tidak pantas berdiri sejajar dengan seorang utusan Allah. Mendengar jawaban Ibnu Abbas, Rasulullah kembali berdoa untuknya.
Berkah dari Doa Rasulullah
Doa dari Rasulullah ini membuatnya menjadi orang yang sangat gigih mencari ilmu. Sepeninggal Rasulullah, Abdullah bin Abbas tetap giat mengumpulkan ilmu dari para Sahabat. Jika Ibnu Abbas mendengar ada Sahabat yang mendapat ilmu langsung dari Rasulullah, ia akan menuju ke rumahnya walaupun berjarak jauh dan belum dia kenal.
Walaupun ilmunya sangat banyak, Abdullah Ibnu Abbas menunjukkan perilaku yang sangat santun. Ia senantiasa menunjukkan penghormatan yang tinggi kepada Sahabat Rasulullah lainnya yang berusia lebih tua.
Pernah suatu waktu Abdullah Bin Abbas datang ke rumah seorang Sahabat. Ibnu Abbas memilih untuk menunggu di luar rumah hingga Sahabat yang ingin ditemuinya itu keluar. Abdullah bin Abbas mengetahui bahwa saat itu dia sedang tidur siang.
Baca juga: Ketika Rasulullah Ditolak Dua Kali oleh Seorang Wanita, Apa yang Terjadi?
Saat Sahabat ini keluar rumah, ia bertanya mengapa tidak menyuruhnya untuk datang saja ke rumah Ibnu Abbas. Abdullah bin Abbas menjawab, “Akulah yang seharusnya datang, karena ilmu memang harus dicari”.
Perilaku santun seperti ini membuatnya diberkahi dengan ilmu yang semakin banyak. Di usia sangat muda, Abdullah bin Abbas sudah dikenal sebagai ulama dengan wawasan yang luas.