Surga disiapkan Allah bagi orang yang beriman, beramal sholeh, dan selalu tunduk patuh kepadaNya. Keimanan diawali dengan mengucapkan dua kalimat syahadat secara lisan. Kunci surga bagi setiap manusia. Kalimat syahadat terdiri dari dua kalimat, yaitu:
ا شهد أن لا إله إلا اﷲ .1
Asyhadu an-laa ilaaha illallaah, yang artinya “saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah”.
و اشهد أن محمد ر سو ل اﷲ .2
Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah, yang artinya “dan saya bersaksi bahwa Nabi muhammad adalah utusan Allah”.
Dalam ajaran Islam, syarat sahnya keimanan seseorang adalah diikrarkan dengan lisan, dibenarkan dalam hati, dan diamalkan dengan perbuatan seluruh anggota tubuh. Sebagaimana penjelasan Imam Hasan Al Bashri, “Sesungguhnya iman bukanlah angan-angan atau pengakuan semata, namun iman adalah keyakinan yang tertancap dalam hati dan dibuktikan dengan amalan-amalan”. Di sinilah pentingnya syahadat. Jangan hanya sebatas ucapan di lisan, namun hati dan seluruh tubuh juga harus mengikutinya dengan keyakinan dan perbuatan.
Syahadat Tauhid
Kalimat pertama, Asyhadu an-laa ilaaha illallaah, disebut juga dengan syahadat tauhid. Kalimat ini merupakan inti dari agama Islam. Tauhid atau pengakuan terhadap keesaan Allah, menjadi dasar dalam setiap perilaku orang muslim yang beriman. Tauhid tercermin dalam pandangan, cara hidup, serta peradaban umat muslim.
Baca juga: Lengkapi Hari Anda dengan Membaca Al Quran Praktis di Sini
Dengan tauhid yang tertanam di dalam hati, manusia akan menjadi insan yang baik, sesuai tuntunan Rabb-Nya. Tauhid yang baik juga akan membuat manusia terjaga dari perbuatan buruk yang dilarang oleh Allah. Misalnya terhindar dari sikap sombong yang melebihkan diri sendiri dan meniadakan peran Allah, hingga sikap rakus yang timbul akibat terlalu mencintai dunia.
Melafalkan syahadat tauhid juga berarti mengakui sifat Allah sebagai Dzat yang menciptakan alam semesta (rububiyah), serta merupakan Dzat satu-satunya yang berhak disembah dan menjadi satu-satunya tempat memohon pertolongan (uluhiyah).
Syahadat Rasul
Lafal yang berbunyi, Wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah, ini dimaknai sebagai kesaksian atas kerasulan Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan rasul dan nabi terakhir, sehingga tidak ada lagi utusan Allah setelahnya. Pengakuan bahwa Nabi Muhammad adalah rasul terakhir berarti meyakini bahwa kehadiran Rasulullah Muhammad SAW untuk melengkapi dan menyempurnakan tugas kerasulan dari utusan Tuhan sebelumnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 48, “Dan Kami telah mewahyukan kepadamu al-Qur’ân dengan membawa kebenaran (al-haq), membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya dan yang menjaganya (dari perubahan-perubahan)”.
Baca juga: Mempunyai Keinginan untuk Umroh Bersama Keluarga? Wujudkan di Sini
Dengan syahadat Rasulullah, seseorang hendaknya bersedia mengikuti semua ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Syahadat Rasul juga berarti bahwa Rasulullah tidak perlu diperlakukan berlebihan hingga diibadahi. Karena Rasulullah adalah utusan Allah, bukan Tuhan. Di samping itu, timbul juga pengakuan bahwa tidak menganggap remeh kehadiran dan peran Nabi Muhammad SAW.
Makna Dua Kalimat Syahadat
Makna dua kalimat syahadat adalah meyakini bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah utusanNya merupakan makna dari dua kalimat syahadat. Dua kalimat syahadat menjadi akar bagi keimanan seseorang. Keimanan seseorang akan diakui jika telah diucapkan dengan lisan, diyakini dalam hati, dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
Penentu Diterimanya Amal
Dua kalimat syahadat tersebut juga menjadi penentu diterima atau tidaknya amalan seseorang. Amalan hanya akan diterima jika dilakukan hanya karena Allah, dan dikerjakan sesuai petunjuk Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah. Hal tersebut hanya bisa dikerjakan bagi mereka yang di dalam hatinya tertanam syahadat yang benar. Syahadat Tauhid akan membuat seseorang yakin bahwa tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadahnya kecuali Alah. Sedangkan Syahadat Rasul tercermin dari kesediaan seseorang untuk beribadah sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad SAW.
Kesediaan untuk Patuh kepada Allah
Kalimat syahadat juga memiliki makna tentang kesediaan untuk patuh kepada Allah. Seseorang yang telah beriman, mengucapkan dua kalimat syahadat dan meyakininya, harus menunjukkannya dengan amal perbuatan. Ia akan patuh dengan hukum-hukum Islam. Mematuhi perintah Allah, dan menjauhi laranganNya.
Selain itu, syahadat juga bermakna bahwa seseorang akan mengikuti semua ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhamad SAW. Meyakini kitab yang dibawa oleh Rasulullah, dan melaksanakan semua ajaran yang tertera di dalamnya.
Menolak Kekufuran
Orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat berarti menolak untuk bertindak kufur. Kufur berarti mengingkari kehadiran Allah, keesaan Allah, ajaran Rasulullah, dan risalah kenabian beliau. Orang yang kufur disebut juga dengan kafir dan termasuk dalam golongan yang mendapat ancaman dari Allah.
Dua kalimat syahadat merupakan kalimat yang bisa menyelamatkan seseorang dari kekufuran. Di dalamnya ada pengakuan terhadap Allah dan RasulNya. Beruntungnya, dua kalimat syahadat adalah lafal yang sering kita baca, sehingga kita senantiasa terjaga dari kekufuran.