Bagi umat muslim nama Siti Khadijah tentunya sudah tidak asing lagi. Beliau adalah istri dari Baginda Rasulullah SAW dan wanita yang selalu di hormati oleh Rasulullah serta sangat dicinta dibandingkan dengan istrinya yang lain karena beliau selalu disamping Rasulullah dan selalu menemui Rasulullah dalam kondisi apapun, serta menyakini bahwa Rasulullah mampu untuk terus melalukan dakwah meskipun banyak tidak menyukai. Siti Khadijah termasuk dalam golongan orang-orang yang pertama kali memeluk agama islam. Siti Khadijah binti khuwailid adalah seorang janda yang memiliki kesuksesan dalam bidang perdagangan, beliau orang yang sangat tekun dan berasal dari Kabilah Bani Asad dari Suku Quraisy, tak heran beliau menjadi sangat terpandang di desanya.
Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman yang Jadi Panutan
Setiap apa yang dilakukan Siti Khadijah pun selalu melakukan atas tindakan yang benar-benar matang dan dilandaskan dengan kebenaran, beliau tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan sehingga beliau menjadi wanita tauladan di zamannya.
Ketika hendak memutuskan untuk menikah dengan Rasulullah SAW, beliau tidak peduli dengan status yang dimiliki oleh Rasulullah SAW yang bukan dari kalangan bangsawan. Karena beliau hanya melihat akhlaknya dari Baginda Rasulullah SAW yang tidak pernah ia lihat di lelaki sebelumnya.
Baca juga: Lihat Jadwal Sholat Daerah Anda di Sini
Siti Khadijah wafat pada hari ke 11 bulan Ramadhan pada tahun ke -10 kenabian, yakni tugas tahun sebelum Rasulullah SAW berpindah tempat untuk melakukan hijrah ke Madinah. Beliau wafat pada saat berumur 65 tahun sedangkan usia Rasulullah pada saat itu 50 tahun.
Bagi Rasulullah SAW khadijah merupakan istri yang sangat istimewa. Diriwayatkan ketika beliau Siti Khadijah sedang sakit menjelang ajalnya. Beliau berkata kepada Rasulullah “Aku mohon maaf kepadamu ya Rasulullah, kalau Aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.” Rasulullah menjawab pertanyaan dari beliau “jauh dari itu ya Khadijah, Engkau telah mendukung dakwah Islam dengan sepenuhnya.” Jawab Rasulullah.
Baca juga: Banyak Paket Umroh Sesuai Budget Anda, Pilih Semuanya di Sini
siti Khadijah memang sepenuhnya yang telah mendukung dakwah Islam, dan beliau telah mengorbankan hartanya, kekuasaannya dan kekayaaannya. Serta mendukung penuh dakwah Baginda Rasulullah SAW dalam menyiarkan agama Islam pada saat itu. Beliau pula yang aiajari berwudhu dan sholat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW
Detik-detik wafatnya Siti Khadijah
Semakin hari kesehatan beliau semakin menurut, dan di detik-detik saat itu pula beliau merasa bahwa ajalnya telah semakin dekat, wanita mulia ini pun memanggil putrinya yaitu Fathimah Azzahra dan berbisik kepadanya “fatima anakku, aku yakin amalkan segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada Ayahmu, aku malu dan takut untuk memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa menerima wahyu untuk memberikannya kepadaku dan dijadikan sebagai kain kafanku.”
Mendengar itu Rasulullah SAW pun berkata “wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di Surga.”
Siti Khadijah pun menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Baginda Rasulullah SAW, Khadijah pun didekap oleh Rasulullah SAW dengan penuh perasaan pilu, serta kesedihan yang sangat mendalam. Air mata Rasulullah pun tak terbendung lagi sehingga air matapun menetes. Melihat kesedihan yang dirasakan oleh Rasulullah, orang-orang yang berada didekatnya pun merasakan kesedihan yang mendalam. Didekat jazad Siti Khadijah, Rasulullah SAW pun berkata “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdian dirimu kepada Islam dan kepadaku sungguh luar biasa, Allah mengetahui semua amalan kamu dan hartamu kau hibahkan untuk Islam, kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kamu muslimin dan pakaianku juga ini darimu. Namun begitu, mengapa permohonan dirimu hanya sebuah sorban?”
Baca juga: Hikmah Wafatnya Nabi Sulaiman AS
Ketika dalam kesedihan Rasulullah, malaikat Jibrilpun turun dari langit dengan mengucapkan salam dan membawakan Rasulullah lima kain kafan. Rasulullah pun menjawab salam malaikat Jibril dan kemudian bertanya “untuk siapa sajakah kain kafan itu, wahai Jibril? “Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fathimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril. Kemudian Jibril berhenti berkata dan menangis.
Rasulullah bertanya, Kenapa Ya Jibril? “Cucumu yang satu, Husain (putra Sayyidina Ali) tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” sahut Jibril.
Permintaan Terakhir Siti Khadijah
Ketika Khadijah wafat, Rasulullah amat terpukul. Apalagi hari kematian Khadijah tidak berselang lama dari kematian paman kesayangan Nabi, Abu Thalib. Oleh karena itu, masa-masa ini disebut sebagai tahun berkabung bagi Nabi Muhammad SAW. Dalam banyak riwayat disebutkan kalau Rasulullah baru menikah lagi setelah Khadijah wafat.
Begitulah permintaan terakhir Siti Khadijah kepada Rasulullah SAW Sebelum wafat, hanya meminta kain sorban Rasulullah SAW sebelum wafat untuk dijadikan kain kafan untuk terakhir kalinya. Semoga semua para wanita di muka bumi ini dapat mencontoh sifat dan sikap dari Siti Khadijah yang begitu mencintai Rasulullah SAW dan patuh kepada suami serta selalu mendukung sepenuhnya keputusan suaminya selama keputusan tersebut benar.