Dengan mengerjakan sholat tarawih, kita berkesempatan untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadhan. Lalu, berapakah jumlah rakaat sholat tarawih yang bisa kita laksanakan?
Tidak Ada Batasan Jumlah Rakaat
Umroh.com merangkum, di kalangan ulama, tidak ada batasan jumlah rakaat sholat malam. Tidak ada aturan yang membatasi bahwa jumlah rakaat sholat malam tidak boleh ditambah atau dikurangi. Ini berlaku juga untuk jumlah rakaat sholat ini.
Baca juga: Macam-macam Sholat Sunnah dalam Islam
Sholat tarawih termasuk bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Karena itu, semakin banyak jumlah rakaatnya, semakin baik. Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Sesungguhnya sholat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. sholat malam adalah sholat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan dengan jumlah raka’at yang banyak”.
Jika kita mendapati perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat sholat tarawih, sesungguhnya yang diperdebatkan adalah jumlah rakaat sholat tarawih yang biasa dilakukan oleh Rasulullah.
Jumlah Rakaat Sholat Tarawih di Masa Umar bin Khattab
Sholat Tarawih berjamaah di masjid mulai digagas ketika masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Hingga masa kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq, sholat tarawih di bulan Ramadhan masih dilaksanakan sendiri-sendiri atau berjamaah dengan kelompok kecil.
Baca juga: Jangan Lupa untuk Mengaji Hari Ini, Yuk Baca Al Qurannya di Sini!
Melihat hal ini, Umar bin Khattab memiliki ide untuk menyatukan kaum muslimin lewat sholat berjamaah di masjid. Menurut Umar, dengan begitu kaum muslimin menjadi semakin kompak.
Jumlah rakaat sholat ini di masa Umar bin Khattab berjumlah 23 rakaat, dan riwayat lain menyebutkan 20 rakaat. Yazid bin Umar berkata (diriwayatkan oleh Imam Malik), bahwa ‘manusia senantiasa melaksanakan shlat pada masa Umar r.a selama bulan Ramadhan sebanyak 23 rakaat, yaitu 20 rakaat tarawih dan disambung 3 rakaat witir. Sementara itu, Sa’id bin Yazid berkata (diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi), ‘Para Sahabat melaksanakan sholat (tarawih) di masa Umar r.a. di bulan Ramadhan sebanyak 20 rakaat’.
Jumlah Rakaat Sholat Tarawih 11 atau 23?
Ada perdebatan tentang jumlah rakaat sholat ini. Apakah dikerjakan dengan 11 rakaat, atau 23 rakaat. Anggapan mengenai jumlah rakaat sholat tarawih adalah 11 berasal dari hadist yang dituturkan oleh Aisyah.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Aisyah r.a. suatu ketika pernah ditanya oleh muridnya tentang cara Rasulullah melaksanakan sholat malam. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Aisyah berkata, “Beliau tidak pernah menambahi lebih dari 11 rakaat, baik di dalam Ramadhan maupun di luar Ramadhan”. Ada juga hadist yang diriwayatkan Imam Abu Dawud bahwa Aisyah berkata, “Rasulullah melakukan sholat malam sebanyak 13 rakaat”.
Sementara anggapan bahwa jumlah rakaat sholat tarawih adalah 23 berasal dari perintah Umar kepada para Sahabat. sholat tarawih berjamaah di masjid dengan satu imam merupakan gagasan yang mulai dilaksanakan di masa kekhalifahan Umar. Saat itu, Umar memerintah kaum muslimin yang sholat tarawih sendiri-sendiri untuk sholat tarawih berjamaah di masjid dengan satu imam. Disebutkan bahwa saat itu, para Sahabat melaksanakan tarawih dengan 23 rakaat.
Baca juga: Punya Rencana untuk Pergi Umroh Bersama Keluarga? Wujudkan Rencana Anda di Sini!
Al Baaji menjelaskan, bisa jadi Umar sebelumnya memerintahkan agar para Sahabat mengerjakan sholat malam (tarawih) 11 rakaat. Jumlah rakaat sholat ini sebanyak 11 ini disertai dengan bacaan yang panjang di setiap rakaatnya. Bacaan panjang dalam sholat merupakan sebuah keutamaan.
Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu dan manusia yang semakin lemah, Umar kemudian memerintah para Sahabat untuk mengerjakan sholat malam (sholat tarawih) sebanyak 23 rakaat, namun dengan bacaan yang ringan-ringan. Perintah ini disampaikan agar para Sahabat tetap mendapat keutamaan dari jumlah rakaat yang banyak.
Adapun hadist mengenai jumlah rakaat sholat ini yang dilakukan Rasulullah, para ulama menjelaskan bahwa hadist tersebut tidak menjadi batasan tentang jumlah rakaat sholat tarawih atau sholat malam. Rasulullah sendiri diketahui tidak pernah melarang untuk melaksanakan sholat tarawih atau sholat malam lebih dari 13 rakaat. Hadist dari Aisyah tersebut menerangkan kebiasaan sholat malam Rasululah yang berjumlah 13 rakaat, dan para ulama menambahkan bahwa Rasulullah biasa memperpanjang rakaatnya.
Jika ada pertanyaan mengenai mana jumlah rakaat sholat ini yang lebih afdhol, 11 atau 23, para ulama menekankan bahwa jumlah bukan acuan utama yang digunakan untuk menilai. Karena sesungguhnya, yang bisa menilai baik tidaknya amalan adalah Allah SWT, sebagaimana firman Allah di surat Al Mulk ayat 2, “Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya”.
Faktor yang bisa menentukan baik-tidaknya amalan adalah kualitasnya. Kualitas yang dimaksud di sini adalah kekhusyu’an. Untuk mencapai sholat yang khusyuk, para ulama beranggapan bahwa kondisi makmum atau orang yang mengerjakannya menjadi faktor yang paling utama. Ada orang yang kuat melakukan sholat tarawih dengan jumlah rakaat banyak, ada juga yang mampu sholat tarawih dengan bacaan yang panjang. Ada juga yang kondisinya membuatnya tidak mampu sholat dengan jumlah rakaat yang banyak atau bacaan yang panjang. Karena itulah para ulama menilai bahwa yang paling afdhol adalah disesuaikan dengan kondisi jamaah atau orang yang mengerjakan sholat dan dikerjakan dengan tumakninah.
Baca juga: Wajib Dihafal, Ini Bunyi Bacaan Doa Sholat Tarawih
Para ulama kemudian menyimpulkan bahwa jumlah rakaat sholat tarawih 11 atau 23 sama baiknya. Jika seseorang senang dengan bacaan yang panjang, maka dipersilakan untuk memilih jumlah rakaat sholat tarawih sebanyak 11 atau 13 (10 rakaat sholat tarawih, 3 rakaat sholat witir). Akan tetapi, jika tidak mampu sholat dengan jumlah rakaat yang panjang, maka dipersilakan memilih jumlah rakaat sholat tarawih sebanyak 20, dan jumlah rakaat sholat witir sebanyak 3.
Bukan hanya dibolehkan sholat dengan jumlah rakaat sholat tarawih sebanyak 11 atau 23. Bahkan jika seseorang memilih untuk mengerjakan 40 rakaat sholat tarawih tetap dibolehkan dan tidak dihukumi makruh. Hal yang hendaknya diluruskan adalah tidak perlu memberikan batasan jumlah rakaat sholat tarawih atau sholat malam dengan didasarkan pada Rasulullah, sehingga membatasi tidak boleh lebih atau kurang dari 11 rakaat.
Dikerjakan Dua Rakaat – Dua Rakaat
Rasulullah bersabda, “sholat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu rakaat. Dengan itu berarti kalian menutup sholat tadi dengan witir” (HR.Bukhari dan Muslim).
Jika memilih jumlah rakaat sholat tarawih lebih dari empat, maka disarankan untuk beristirahat setiap empat rakaat. Para ulama sepakat bahwa ini termasuk hal yang disyariatkan, dan telah dilakukan secara turun temurun oleh para salaf. Namun jika memilih untuk meneruskan sholat tanpa istirahat, tetap dibolehkan. Selain itu, tidak ada syariat yang memerintahkan untuk membaca doa tertentu saat istirahat di setiap empat rakaat.