Orangtua mana yang tidak mendambakan anak yang sholeh/sholehah, cerdas, dan membanggakan? Namun, keinginan dan upaya yang dilakukan kerap kali belum sejalan. Tidak sedikit orangtua lebih mengandalkan guru maupun tenaga pendidik tempat les untuk mencerdaskan anak-anak.
Orangtua perlu memahami bagaimana tahapan mendidik anak sesuai dengan usianya yang dilakukan oleh Rasulullah. Bagaimanakah caranya?
– Anak usia 0 hingga 6 tahun: Perlakukan anak sebagai raja
Sejatinya anak usia 0-6 tahun kerap disebut usia emas atau ‘Golden Age’ bukan tanpa alasan. Anak pada usia ini akan mengalami masa tumbuh kembang yang sangat cepat tanpa kita sadari.
Rasulullah menganjurkan kepada kita untuk selalu berlemah lembut. Memberikan kasih sayang penuh, memanjakan, merawat sepenuh hati, sekaligus membangun kedekatan dengan anak termasuk pola mendidik yang baik. Jadikan buah hati merasa aman, merasa dilindungi, dan nyaman bersama orangtua. Hindari sikap marah-marah dan memberi banyak larangan, berikanlah kesempatan pada anak supaya merasakan kebahagiaan yang berkualitas di masa kecil.
Banyak hal kecil yang setiap hari kita lakukan ternyata akan berdampak sangat baik bagi perkembangan prilakunya, misalnya :
🔹Bila kita langsung menjawab dan menghampirinya saat ia memanggil kita—bahkan ketika kita sedang sibuk dengan pekerjaan kita— maka ia akan langsung menjawab dan menghampiri kita ketika kita memanggilnya.
🔹Saat kita tanpa bosan mengusap punggungnya hingga ia tidur, maka kelak kita akan terharu ketika ia memijat atau membelai punggung kita saat kita kelelahan atau sakit.
🔹Saat kita berusaha keras menahan emosi di saat ia melakukan kesalahan sebesar apapun, lihatlah di kemudian hari ia akan mampu menahan emosinya ketika adik/temannya melakukan kesalahan padanya.
Maka ketika kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia 7 tahun, insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, perhatian dan bertanggung jawab. Karena jika kita mencintai dan memperlakukannya sebagai raja, maka ia juga akan mencintai dan memperlakukan kita sebagai raja dan ratunya.
– Anak usia 7 hingga 14 tahun: Perlakukan anak sebagai tawanan
Kedudukan seorang tawanan perang dalam Islam sangatlah terhormat. Ia mendapatkan haknya secara proporsional, namun juga dikenakan berbagai larangan dan kewajiban. Usia 7-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak bagi seorang anak untuk diberikan hak dan kewajiban tertentu.
Rasulullah SAW mulai memerintahkan seorang anak untuk sholat wajib pada usia 7 tahun, dan memperbolehkan kita memukul anak tersebut (tapi tentu bukan pukulan bertujuan menyakiti) ketika ia telah berusia 10 tahun namun meninggalkan sholat. Hal ini tertuang dalam hadist, “Perintahkan anak-anakmu untuk sholat saat mereka telah berusia 7 tahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika mereka berusia 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR. Abu Dawud).
Karena itu usia 7-14 tahun adalah saat yang tepat dan pas bagi anak-anak kita untuk diperkenalkan dan diajarkan tentang hal-hal yang terkait dengan hukum-hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang, seperti:
🔹 Melakukan sholat wajib 5 waktu
🔹Memakai pakaian yang bersih, rapih dan menutup aurat
🔹 Menjaga pergaulan dengan lawan jenis
🔹Membiasakan membaca Al-Qur’an
🔹Membantu pekerjaan rumah tangga yang mudah dikerjakan oleh anak seusianya
🔹Menerapkan kedisiplinan dalam kegiatan sehari-hari. Reward dan punishment (hadiah/penghargaan/pujian dan hukuman/teguran) akan sangat pas diberlakukan pada usia ini, karena anak sudah bisa memahami arti dari tanggung jawab dan konsekuensi.
Namun demikian, perlakuan pada setiap anak tidak harus sama kerena every child is unique (setiap anak itu unik)