JAKARTA, Umroh.com – Semakin berkembanganya zaman pada saat era seperti sekarang ini, masih banyak wanita muslimah yang kurang menyadari akan pentingnya berjilbab serta hukum berjilbab itu sendiri. Tentunya dengan berbagai banyak alasan, contohnya seperti perkataan “lebih baik memperbaiki hati terlebih dahulu, baru berjilbab”, atau “saya belum siap berjilbab, karena belum pantas” bahkan ada yang sampai berucap “Sebenarnya saya sudah ingin menggunakan jilbab, tapi apakah aku pantas menggunakan jilbab ?”
Tim umroh.com memaparkan, banyak wanita muslimah yang belum menggunakan jilbab berpikir bahwa lebih baik memperbaiki akhlak terlebih dahulu, ibadahnya yang disempurnakan, baru memutuskan untuk berjilbab. Banyak pula wanita muslimah merasa dirinya masih banyak kekurangan, sehingga jika dia menggunakan jilbab maka akan membuat nama jilbab itu sendiri menjadi kotor atau tidak mencerminkan wanita muslimah yang sesungguhnya.
Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Islam Menyuruh Wanita Berjilbab
Perintah Menutupi Aurat
Menutup aurat itu sendiri merupakan perintah langsung dari Allah SWT terhadap kaum Hawa. Allah SWT telah memerintahkan umatnya terutama kaum hawa agar dapat menjulurkan jilbabnya dan menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangannya.
Seperti ayat dibawah ini : “Katakanlah kepada wanita-wanita beriman : Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan jangalah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.” (Qs. An-Nuur : 31) serta firman-Nya, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzaab : 59).
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Ketika Allah SWT memerintahkan wanita muslimah untuk berjilbab, tentu memiliki tujuan didalam perintahnya, seperti untuk melindungi kaum wanita dari gangguan-gangguan yang dapat merusak kemuliaannya serta kehormatan yang terdapat di dalam diri wanita muslimah. Dalam segala aspek kehidupan seorang wanita diidentikkan dengan makhluk yang lemah serta memiliki keindahan tersendiri. Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Abul Qasim Muhammad bin Abdullah SAW yang artinya “Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaitan akan menghiasinya.” (HR, Tirmidzi no. 1173).
Jilbab Hati atau Jilbab Aurat terlebih dahulu?
Umroh.com merangkum, bagi wanita muslimah yang sudah yakin atau memiliki keyakinan untuk memakai jilbab, maka segeralah untuk mewujudkannya. Karena jika sampai menunda-nunda dan menunggu untuk menjilbabi hati terlebih dahulu, akan sampai kapan ? karena kita sebagai manusia tentunya tidak akan pernah memiliki hati yang seputih salju ?, dan apakah dengan berjilbab hati seorang wanita muslimah akan terhindar dari dosa-dosa ? tentu jawabannya tidak, karena kita sebagai manusia biasa tentu tidak akan pernah luput dengan yang namanya dosa.
Perlu wanita muslimah tahu, bahwa menjilbabi hati itu dianalogikan dengan khusyu dalam shalat. Kita juga harus khusu ketika mengerjakan shalat. Melupakan segala macam hal yang berbau dengan duniawi dan hanya mengingat Allah SWT semata. Tapi apakah kita harus berhenti untuk melaksanakan shalat ? tentu saja tidak, karena shalat merupakan pondasi iman manusia, dan kita harus belajar secara terus menerus dalam melakukan shalat. Itu sama halnya dengan berjilbab. Alangkah baiknya jika mulai detik ini kita kenakan jilbab, lalu seterusnya belajar memperbaiki diri.
Jadi, manakah yang didahulukan? Menjilbabi aurat atau menjilbabi hati? Jawabnnya tentu menjilbabi aurat terlebih dahulu. Karena dengan menjilbabi aurat maka kita juga telah menjilbabi hati. Mempercantik aurat sama halnya dengan mempercantik hati kita. menutup aurat atau berjilbab itu sendiri merupakan perintah dari Allah SWT, yang harus diterapkan oleh wanita muslimah dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Jika kita sebagai wanita muslimah membayangkan gerahnya menggunakan jilbab dan baju-baju yang panjang disituasi yang sangat panas, maka bayangkanlah jika kita membuka aurat atau tidak menutup aurat kita bagaimana siksaan kita di akhirat nanti, jika panasnya bumi saja seperti itu maka bagaimana dengan panasnya dineraka, maka kita wajib mempertimbagkan hal tersebut jika tidak menutup aurat. ketika kita mengucapkan bismillah dan memantapkan niat untuk berjilbab, meninggalkan semua yang berat untuk menutup aurat kita dan berjilbab maka itu artinya kita telah memenangkan satu peperangan yang besar yaitu melawan diri kita sendiri, dengan hal-hal yang positif dan semakin berserah diri kepada Allah SWT, maka bertambah cantiklah hati kita.
Berjilbab itu sendiri bukan hanya dinilai sebagai bentuk dari identitas fisik sebagai wanita muslimah. Tetapi menutup aurat adalah perintah wajib yang harus dilakukan oleh wanita muslimah sebagai bentuk dari ketaatan terhadap perintah Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagaimana seperti kewajiban shalat, puasa, haji bagi yang mampu dan bersedakah serta ibadah-ibadah lainnya. Ketika kita ingin menjadi wanita muslimah, bukankah kita harus mengikuti perintah Allah SWT. Maka lakukanlah dan jangan pernah ragu untuk segala sesuatu yang positif.