1
Motivasi Parenting Tips

Inilah Tips Agar Anak Terbiasa Berdakwah (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Islam adalah agama dakwah. Islam bisa menyebar keseluruh penjuru dunia−dipeluk, dipahami dan diamalkan oleh manusia dari berbagai suku bangsa−karena adanya dakwah yang dilancarkan tanpa henti di sepanjang kurun sejarah. Salah satu inti ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni dengan cara mengajak manusia untuk mau menuju jalan Allah dengan hikmah.

Salah satu ciri seorang Mukmin adalah kepeduliannya terhadap dakwah. Bersama Mukmin dan Mukminat yang lain ia bahu-membahu melaksanakan amar makruf nahi mungkar. Ia yakin, tidak ada aktivitas yang lebih mulia dalam hidup ini kecuali mendedikasikan dirinya dalam dakwah Islam.

Kiat Agar Anak terbiasa Berdakwah

1. Mengajak anak dalam kegiatan dakwah. 
Melibatkan anak dalam aktivitas dakwah penting untuk memberikan contoh dan lingkungan yang kondusif. Dengan begitu, suasana dakwah sudah bisa dirasakan anak sejak dini. Ajaklah anak turut serta ketika kita menjadi peserta atau pembicara dalam pengajian, diskusi, seminar atau bahkan aksi-aksi ‘protes’ di jalan. Hal itu bisa menjadi sarana latihan dakwah buat anak, sekaligus sebagai sarana rekreasi keluarga.

Sesampai di rumah, anak bisa diminta pendapatnya tentang kegiatan yang baru saja ia ikuti. Bisa juga ditanya tenang materi yang dismpaikan orang tua, respon atau tanggapan para peserta, bahkan mungkin tanpa kita duga ia juga mempunyai kritik dan saran buat kita. Namun, sebelum memutuskan untuk mengajak anak pergi berdakwah, tentu harus dipertimbangkan kondisi kesiapan anak. Karena itu, lakukan persiapan seperlunya agar anak di sana bisa merasa nyaman dan tidak malah menimbulkan masalah.

Sambil mengajak anak berdakwah, jelasakan kepada mereka bahwa dakwah adalah kewajiban setiap Muslim. Jika perlu, kenalkan dalil-dalil tentang kewajiban berdakwah. Jelaskan pula bahwa Islam bukan hanya mengajarkan sebatas ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji tetapi juga berdakwah. Ajaklah anak-anak mulai menghapal ayat-ayat atau hadis yang berbicara tentang kewajiban berdakwah. Surah al-Ashr, misalnya, sangat populer di kalangan anak-anak; bahkan selalu dibaca sebelum anak-anak puang sekolah.

2. Bahu-Membahu dalam dakwah.
Mengajak anak terlibat dalam dakwah bisa dilakukan secara tidak langsung. Misalnya dengan membantu orang tua saat orang tua tidak di rumah. Ketika ibu harus bergegas pergi untuk siaran di radio saat pagi hari, ajaklah anak yang besar membantu adiknya menyiapkan keperluan sekolah, atau membantu membereskan rumah.

Dengan begitu, ketika ibu kembali, rumah sudah rapi dan si adik sudah siap berangkat ke sekolah. Dengan cara itu, anak akan melihat langsung kesibukan orang tuanya dalam dakwah; anak juga bisa merasakan langsung bagaimana ia ternyata bisa membantu mendukung dakwah meski hanya dengan melakukan sebagian kecil pekerjaan ibu di rumah.

webinar umroh.com

3. Ikut menemui tamu.
Ketika ada tamu atau mungkin rapat dakwah di rumah, anak-anak kadang ikut nimbrung. Biarkanlah dia di situ. Dengan cara itu, ia akan mendegarkan perbincangan dakwah, dan secara tidak langsung akan belajar bagaimana orangtua dan tamunya menyelesaikan persoalan dakwah.

4. Mabit.
Untuk memberikan pengalaman praktis dalam berdakwah, ajaklah anak untuk mengikuti acara dakwah untuk anak-anak. Acara seperti Pildacil bagus sebagai arena belajar. Bisa juga dalam acara Mabit (malam bina iman dan taqwa), misalnya, anak diminta untuk memberikan kultum setelah shalat berjamaah. Hal ini akan melatih keberanian sekaligus pengalaman yang sangat berharga buat anak. Meski demikian, harus juga diberi penjelasan bahwa bukan hanya ceramah di depan orang banyak.

Mengajak orang ke jalan Islam, apapun bentuknya, adalah juga kegiatan dakwah. Jika perlu, siapkanlah hadiah spesial untuk pemenang agar anak bersemangat dan berusaha tampil sempurna.