Pernikahan adalah akad atau ikatan antara seorang lelaki dan perempuan untuk membina suatu rumah tangga sebagai suami istri sesuai dengan ketetapan syariat Islam. Dalam ikatan pada sebuah pernikahan, mereka pastinya akan selalu berusaha untuk dapat menciptakan sebuah keluarga yang bahagia karena keluarga adalah benteng yang telah dilindungi Allah dan Rasul-Nya.
Oleh sebab itu, keluarga hebat diperlukan jika kita ingin selamat di dunia dan juga akhirat. Untuk dapat menjadi suatu keluarga yang hebat, suami istri perlu mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing. Bagi suami ada fungsi untuk ri’ayah, satu fungsi yang sangat mulia, di mana darjatnya di sisi Allah hanya dapat diungguli oleh jihad fi sabilillah dan berbakti kepada kedua orang tua.
Sedangkan bagi isteri, ada kewajipan taat kepada suami, di mana kadar kewajibannya melebihi ketaatan kepada ibu dan bapanya. Selain itu, keluarga juga hendaklah berusaha mencetak generasi yang cerdas.
Suami yang soleh mempunyai peranan dalam suatu keluarga, yakni mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan seperti memberikan nafkah berupa makan dan minum, pakaian, serta tempat tinggal dll.
“Apabila seorang Muslim memberikan nafkah kepada keluarganya dengan mengharap keridhoan Allah maka baginya sedekah.”
Lalu kewajiban yang lain yakni menggauli isterinya dengan baik. “Sesungguhnya mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah mukmin yang terbaik akhlaknya dan paling lembut pada istrinya.”
Menggauli istri dengan baik seperti: tidak boleh bermasam muka di depan isterinya, tanpa kesalahan; berbicara dengan tulus, tidak mengasarinya, tidak menyakiti perasaannya; tidak menunjukkan suka kepada wanita lain; romantik (dengan kata-kata mahupun perbuatan); lembut; dan bergurau dengannya.
Bagi seorang istri solehah pula mempunyai kewajiban terhadap suami yakni dengan taat kepada Allah dan suami. Menjaga amanah sebagai ummun (ibu) dan rabbatu al-bayt (pengurus rumah tangga). Menjaga kehormatan dan harta suami. Meminta izin ketika hendak bepergian dan puasa sunnah.
Rasulullah SAW bersabda: “Andai aku dibolehkan menyuruh seseorang sujud pada orang lain niscaya akan aku perintahkan wanita sujud kepada suaminya.”
“Perempuan manapun yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya niscaya dia akan masuk ke dalam syurga.”
Selain itu, suami dan isteri mempunyai kewajipan bersama yakni menjaga iman dan meningkatkan ketakwaan. Menjaga agar sentiasa taat kepada Allah, yang diwujudkan dalam sikap menjadikan syariat Islam sebagai tolok ukur perbuatan (miqyasu al-’amal) dalam semua aspek kehidupan
Aspek-aspek kehidupan tersebut antara lain yakni: rajin beribadah, khususnya ibadah sholat, mengerjakan muamalah secara Islami, giat dalam berdakwah, senantiasa menjaga makanan dan minuman (yang halal), mau menutup aurat, mampu mendidik anak-anak agar mereka kelak menjadi anak yang soleh dan juga solehah, dll. Demikian itu merupakan suatu cara yang insyaAllah dengan demikian suatu keluarga yang hebat dapat tercapai, sehingga selamat dunia akhirat.