1
News

Keutamaan Antara Doa di Dalam dan Setelah Sholat

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Kita memang banyak dianjurkan doa di dalam mengerjakan sholat. Namun yang juga menjadi pertanyaan adalah, apakah berdoa lebih dianjurkan di dalam shalat, atau setelahnya? Jelaslah terdapat keutamaan besar dan kemuliaan jika kita berdo’a dalam shalat. Tentu saja jika dibandingkan dengan berdo’a yang dipanjatkan setelah shalat, yang diperbolehkan oleh sebagian dari para Ulama, maka berdo’a di dalam shalat jelas lebih utama dan lebih tinggi kedudukannya, karena berdo’a setelah shalat tidaklah memiliki keutamaan yang khusus seperti berdo’a di dalam shalat.

Memang ada di antara para Ulama, seperti Imam Ibnu hajar al-‘Asqalani rahimahullah yang berdalil untuk menetapkan keutamaan berdo’a setelah shalat dengan refrensi dari Abu Umamah Radhiyallahu anhu yang telah dinukil di atas, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah bersabda tentang do’a yang paling didengar (dikabulkan oleh Allâh Azza wa Jalla )?: “(Do’a) di tengah malam (akhir malam) dan di ujung (akhir) shalat-shalat (lima waktu) yang wajib.”

Mereka memaknai sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keterangan tersebut adalah pada dubur shalat-shalat (lima waktu) yang wajib yaitu pada waktu setelah salam dari shalat-shalat tersebut’.

Namun, pendapat ini adalah pendapat yang lemah. Pendapat yang kuat adalah yang mengatakan bahwa maknanya ‘di akhir shalat sebelum salam’, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Shaleh al-‘Utsaimin.

Kalaupun pemaknaan di atas bisa diterima, tetap saja keutamaan yang disebutkan dalam keterangan ini tidak bisa menyamai atau bahkan tidak bisa mendekati keutamaan-keutamaan berdo’a di dalam shalat yang telah dinukil dan dijelaskan di atas.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sesungguhnya berdo’a di dalam shalat lebih dekat dengan pengabulan (dari Allâh Azza wa Jalla ) daripada (berdo’a) di waktu lain.”

Oleh karena itu, jelaslah bagi kita kesalahan yang banyak dilakukan oleh sebagian dari kaum Muslimin ketika mereka melakukan shalat berjama’ah di masjid-masjid, mereka selalu mengerjakan shalat dengan cepat dan ringkas, kemudian setelah itu mereka berdo’a dengan do’a yang sangat panjang, seakan do’a setelah shalat lebih utama dan lebih penting dibandingkan dengan do’a di dalam shalat, bahkan dengan shalat itu sendiri.

Tentu saja, perbuatan ini tidak benar dan sangat bertentangan dengan sunnah atau petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam pelaksanaan shalat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

webinar umroh.com

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan shalat, maka beliau memakan waktu yang lama ketika beliau berdiri, ruku’, bangkit dari ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud (yang kedua), dan duduk (tahiyyat) sebelum salam lalu mengakhiri shalat (semuanya) hampir sama (panjang waktunya).

Hal ini dapat menjadi indikasi yang menunjukkan bahwa panjang waktu setiap rukun shalat yang dikerjakan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tergantung panjang atau pendeknya bacaan al-Qur’an (al-Fâtihah dan surah) Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdiri, sehingga jika bacaan al-Qur’an tersebut semakin panjang maka semakin panjang pula waktu rukun-rukun shalat lainnya.

Dan termasuk hal yang dilakukan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memperpanjang waktu ruku’ dan duduk tasyahhud setelah membaca dzikir yang khsusus bagi rukun-rukun tersebut adalah memperbanyak bacaan do’a dan permohonan kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala , sebagaimana penjelasan di atas.

Maka semua ini jelas menunjukkan tidak pantas dan merupakan tindakan keliru, orang yang memperingkas pelaksanaan shalatnya tanpa ‘udzur syar’i (alasan yang dibenarkan dalam syari’at Islam) lalu setelah itu dia berdo’a dengan sangat lama dan panjang, seakan-akan do’a di luar shalat lebih utama dan lebih mulia daripada shalat itu sendiri.