đBolehkah kita berdoa setelah salam dari shalat?
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, ada yang membolehkannya dan ada yang tidak membolehkannya.
Di antara para Ulama yang membolehkannya adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah , Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dan Imam Ibnu Hajar al-âAsqalani rahimahullah.
Ada juga di antara para Ulama yang tidak membolehkannya, karena ini bukan merupakan sunnah RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam .
Syaikh Muhammad bin Shalih al-âUtsaimin rahimahullah berkata, âBerdoâa setelah melaksanakan shalat wajib (lima waktu) bukanlah sunnah RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam dan tidak pantas dilakukan, kecuali doâa yang bersumber dari sunnah RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam , seperti beristigfar tiga kali setelah salam.
Hal yang semestinya dilakukan oleh seorang Muslim adalah berdoâa ketika dia sedang shalat (di dalam shalat). Bisa di dalam sujud (setelah membaca dikir sujud), karena sabda RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam , (yang artinya), âSedekat-dekatnya seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doâa (pada waktu itu)â.
Juga sabda Beliau Shallallahu âalaihi wa sallam (yang artinya), âAdapun (di waktu) sujud maka bersungguh-sungguhlah untuk berdoâa padanya, karena pantas untuk dikabulkan doâamu (pada waktu itu)â
Atau di akhir tasyahhud sebelum salam, karena RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam bersabda ketika menyebutkan (bacaan) tasyahhud, ââŚKemudian orang yang sedang shalat (setelah membaca tahiyyat dan tasyahhud) hendaknya dia memilih doâa yang paling disukainyaâ
RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam tidak pernah mengangkat kedua tangan Beliau untuk berdoâa setiap selesai shalat wajib, sampaipun ketika beristigfar tiga kali (setelah salam) tidak pernah dijelaskan bahwa Beliau Shallallahu âalaihi wa sallam mengangakat kedua tangan ketika beristigfar.
Tidak ada (dalam petunjuk RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam ) doâa yang dinamakan dengan âdoâa penutup shalatâ, akan tetapi yang diperintahkan (dalam Islam) setelah shalat adalah berdzikir kepada Allâh Azza wa Jalla .
Maka terdapat nasehat kepada orang yang selalu berdoâa kepada Allâh Azza wa Jalla setiap selesai shalat wajib (lima waktu) dengan mengangkat kedua tangannya, hendaknya dia meninggalkan perbuatan ini dalam rangka mengikuti sunnah RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam dan berpegang teguh dengan petunjuk Beliau Shallallahu âalaihi wa sallam (karena Beliau Shallallahu âalaihi wa sallam tidak melakukan ini).
Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu âalaihi wa sallam dan seburuk-buruk perkara (dalam agama Islam) adalah yang diada-adakan (tanpa ada contoh dari sunnah RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam )â.
Sebagian para Ulama yang membolehkan hal ini dan menjelaskan bahwa berdoâa tidak langsung dilakukan setelah shalat, tetapi setelah membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan dan dicontohkan dalam sunnah RasĂťlullâh Shallallahu âalaihi wa sallam, sebagaimana penjelasan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan murid beliau Imam Ibnul Qayyim.
Dan meskipun hal ini dibolehkan, tapi tentu saja hal ini tidak langsung menjadikan kita lantas lebih mengutamakan dan memetingkan berdoâa ketika setelah shalat, apalagi jika kita sampai meremehkan dan kurang memperhatikan berdoâa di dalam shalat, dimana hal tersebut dapat menjadikan kita luput dari keutamaan-keutamaan besar sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Akhirnya kami menutup tulisan ini dengan berdoâa kepada Allâh Azza wa Jalla dengan nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha tinggi agar Dia memudahkan petunjuk-Nya bagi kita untuk meraih segala kebaikan dan terhindar dari segala keburukan. Sesungguhnya Dia maha mendengar lagi maha mengabulkan doâa.