Umroh.com – Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan dan kesucian. Karena itulah perkara thoharoh merupakan persoalan yang harus diperhatikan. Thaharah atau bersuci artinya menghilangkan hukum hadats (dengan menghilangkan kotoran dan najis yang ada di badan, pakaian, atau tempat ibadah) untuk mengerjakan shalat atau ibadah yang mensyaratkan suci. Berikut ini akan dibahas soal salah satu jenis thaharah yakni wudhu beserta syarat sah wudhu yang wajib diketahui.
Tim umroh.com memaparkan, salah satu cara untuk thaharah badan atau mensucikan badan adalah dengan berwudhu. Wudhu adalah membasuh anggota tubuh yang termasuk dengan anggota wudhu dengan air, dan dilakukan dengan urutan dan jumlah yang telah ditentukan.
Baca juga: 10 Manfaat Selalu Menjaga Wudhu
Syarat Sah Wudhu
Karena dilakukan sebagai syarat sahnya ibadah, kita juga harus memperhatikan syarat sah wudhu. Syarat wudhu merupakan perkara yang harus dipenuhi seseorang yang hendak berwudhu. Syarat sah wudhu ini harus dipenuhi agar wudhunya dianggap sah. Syarat wudhu yaitu :
- Islam. Bagi umat Islam, wudhu merupakan salah satu bentuk ibadah. Karena itu, melakukan wudhu harus dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan.
- Berakal atau Tamyiz, yaitu bisa membedakan yang baik dan buruk.
- Berakal, dalam artian tidak gila atau dalam keadaan sadar.
- Tidak berhadast besar. Wudhu hanya membersihkan dan mensucikan tubuh dari hadast kecil (seperti buang angin, tidur, dan bersentuhan dengan yang bukan mahram). Sedangkan hadast besar (seperti haid, nifas, junub, dan istihadah) harus dibersihkan dengan mandi wajib.
- Niat
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya cuma di sini!
Niat wudhu harus dimiliki oleh orang yang hendak bersuci dengan berwudhu. Dengan begitu, amalan ini bernilai ibadah. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bahwa “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa yang diniatkannya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Niat merupakan perkara penting, karena itu tidak sah wudhu seseorang jika niat yang dimilikinya bukan untuk berwudhu, membersihkan dan mensucikan diri dari hadats, atau berwudhu sebelum beribadah.
Niat Wudhu
Misalnya, wudhu akan tidak sah jika niat di dalam hatinya adalah sekedar untuk memperoleh kesegaran. Wudhu akan bernilai ibadah jika diniatkan untuk mengikuti apa yang Allah dan Rasulullah perintahkan.
1. Tasmiyah
Tasmiyah adalah mengucapkan “Bismillah” atau “Bismillahirrohmanirrohim”. Ini dilakukan sebelum berwudhu, dan menurut para ulama merupakan syarat sah berwudhu. Dasarnya, salah satu hadist hasan yang menuturkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, “tidak ada shalat bagi orang yang tidak berwudhu dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah” (HR. Ibnu Majah).
2. Menggunakan Air yang Suci dan Mensucikan
Menghilangkan hadats kecil dengan berwudhu harus menggunakan air yang suci dan mensucikan. Air yang suci berarti tidak tercampur benda atau zat yang najis, sehingga bau, rasa, dan warnanya berubah sebagaimana benda najis yang ada di dalamnya. Misalnya air yang tercampur kotoran hewan, atau air yang tercampur darah sehingga berbau tidak sedap.
Selain harus suci, air juga hendaknya mensucikan. Artinya bisa digunakan untuk bersuci. Hindari menggunakan air yang suci tapi tidak mensucikan, seperti air teh atau air susu. Air teh atau air susu tidak mengandung najis, namun tak memiliki fungsi mensucikan. Air yang telah tercampur benda lain dalam jumlah banyak tidak lagi bisa digunakan untuk bersuci.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Selain memperhatikan kesucian air, perhatikan juga halal atau mubahnya air yang digunakan. Tidak diperkenankan menggunakan air hasil mencuri, walaupun sifat bendanya suci dan mensucikan. Air yang haram tidak sah jika digunakan untuk bersuci.
3. Tidak Terhalang
Sebelum berwudhu, pastikan tidak ada benda atau zat yang menghalangi sampainya air wudhu kepada kulit. Misalnya karena memakai kutek yang catnya bisa menghalangi air wudhu. Jika air wudhu tidak sampai ke kulit anggota badan yang harus dibasuh saat wudhu, maka wudhunya dianggap tidak sah.
Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Menyempurnakan Wudhu
Selain memperhatikan syarat sah wudhu di atas, kita juga harus mengusahakan sempurnanya wudhu. Wudhu yang sempurna adalah ketika semua anggota wudhu terbasuh dan teraliri air. Rasululullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sangat memperhatikan kesempurnaan wudhu. Beliau pernah menegur keras Sahabat yang hanya mengusap anggota wudhu (tidak membasuh dengan air), serta meminta Sahabat yang anggota wudhunya tidak teraliri air untuk mengulangi wudhunya.
Salah seorang Sahabat, Abdullah bin ‘Amr berkata, “Kami pernah tertinggal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam suatu safar. Kami lalu menyusul beliau dan ketinggalan shalat yaitu shalat ‘Ashar. Kami berwudhu sampai bagian kaki hanya diusap (hanya menyentuh dengan tangan yang basah tanpa dibasuh dengan air). Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memanggil dengan suara keras dan berkata, ‘Celakalah tumit-tumit dari api neraka’. Beliau menyebut dua atau tiga kali”. (HR. Bukhari dan Muslim.
Dituturkan oleh Jabir dari Umar bin Khattab, Umar menyebutkan bahwa ada seseorang yang berwudhu namun kuku kakinya tidak terbasuh. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang melihatnya lalu berkata, “Ulangilah, perbaguslah wudhumu”. Lelaki itu kemudian mengulangi wudhunya dan kembali shalat (HR. Muslim).