Untuk dapat mewujudkan suatu keluarga bahagia yang penuh cinta, samawa serta senantiasa diberkahi Allah, berbuat adil dan juga saling menasehati merupakan salah satu langkah yang harus ditanamkan dalam keluarga tersebut.
– BERBUAT ADIL
Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Lawan adil adalah zalim. Dan ukuran yang paling tepat untuk menilai adil atau zalimnya seseorang adalah Al-Qur’an. Karena hanya Al-Qur’an sajalah yang tidak mengandung perselisihan di dalamnya. Sehingga tidak akan membuat siapa pun bingung harus bersikap seperti apa. Berbeda sangat jauh dengan hukum/aturan apa pun buatan manusia yang mudah diinterpretasikan sekehendak hatinya.
Adil tidak terbatas pada suami istri harus memenuhi setiap kewajibannya sebagai suami terhadap istri maupun sebagai istri terhadap suami, juga kewajiban keduanya terhadap anak-anak mereka. Akan tetapi adil, meliputi pemenuhan terhadap semua perintah dan larangan Allah yang mengenai diri setiap pribadi di dalam keluarga.
Suami yang adil adalah, yang taat kepada Allah, melaksanakan tugas memimpin, menafkahi dan mendidik istri dan anak-nya. Istri yang adil adalah yang memenuhi semua perintah Allah SWT dan larangan-larangannya, taat, menjaga harta, kehormatan diri dan suaminya, dan mengasuh secara baik anak-anaknya.
Rasul SAW mengatakan bahwa sesungguhnya Allah memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan, dirimu memiliki hak yang harus engkau tunaikan, dan keluargamu memiliki hak atas dirimu yang harus engkau tunaikan. Maka tunaikanlah hak-hak masing-masing dari semua itu
Rasul SAW juga menyebutkan, bahwa ada tiga hal yang dapat menyelamatkan. Di antara ketiga hal itu adalah: “Berbuat adil dalam keadaan ridha (senang) maupun dalam keadaan benci”
….Tidak seorang pun yang tidak memerlukan nasihat orang lain. Suami, membutuhkan nasihat istrinya. Istri mengharapkan bimbingan suaminya….
– SALING MENASEHATI
Tidak seorang pun yang tidak memerlukan nasihat orang lain. Suami, membutuhkan nasihat istrinya. Istri mengharapkan bimbingan suaminya. Anak-anak merindukan untaian lembut nasihat kedua orang tuannya. Orang tua, terkadang perlu mendengar pendapat anak-anaknya.
Ingat apa yang dilakukan Ibunda Khadijah terhadap Rasulullah SAW sesaat setelah turun wahyu yang pertama? Ketika sekujur tubuh Rasulullah SAW menggigil karena khawatir akan keselamatan dirinya, wanita agung itu hadir dengan nasihat-nasihat yang menenteramkan jiwa. “Bergembiralah dan tenteramkanlah hatimu. Demi Allah yang menguasai diriku,
“Allah SWT tidak akan mengecewakanmu. Engkau orang yang sentiasa berusaha untuk menghubungkan tali persaudaraan, selalu berkata benar, menyantuni anak yatim piatu, memuliakan tamu dan memberi bantuan kepada setiap orang yang ditimpa kesusahan.”
Rasul SAW melukiskan kesannya yang mendalam: “Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia” (HR. Imam Ahmad).
Nasihat (dengan ijin Allah), dapat membuat yang lupa menjadi ingat. Yang tersesat kembali selamat. Dan yang lemah jadi bersemangat.
Demikian indah kiasan yang Allah berikan bagi pasangan suami istri. Dalam surat Al-Baqarah 187 Allah menyebut: “Mereka (istri-istrimu) itu adalah pakaian bagimu dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka!”
Apa saja yang dilakukan oleh pemilik pakaian terhadap pakaian kesayangannya? Tentu, bukan hanya memakai secara terus menerus sampai pakaian tersebut usang, bau dan sobek sana sini. Orang yang bijak, selain memakai ia pun akan berpikir untuk menjaga agar pakaiannya tidak koyak, senantiasa dalam keadaan halus, harum dan wangi. Karenanya, setiap kali pakaiannya itu kotor, ia akan memilihkan detergen yang terbaik untuk mencuci. Setelah kering, pakaian itu akan diseterika dan diberi wewangian. Lalu, diletakkan di tempat yang terbaik di dalam lemari.
….Mereka akan selalu saling menasehati untuk menetapi kebenaran dan kesabaran, sebagai wujud kasih sayang dan perhatian yang mendalam….
Maka, demikian pula yang seharusnya dilakukan seorang suami/istri terhadap pasangannya. Ia akan selalu menjaga kebersihan jiwa dari segala hal yang mengotorinya. Menghiasi dengan wangi akhlak yang terpuji. Dan membentengi dari ancaman apa pun yang dapat merusakkan hati. Mereka akan selalu saling menasehati untuk menetapi kebenaran dan kesabaran, sebagai wujud kasih sayang dan perhatian yang mendalam. Sebelum segalanya terlambat, dan taubat pun tiada lagi bermanfaat.
Semoga keluarga-keluarga kita menjadi keluarga yang mulia dan dimuliakan. Dipenuhi cahaya iman dan ketakwaan. Dan ditaburi cinta yang tak berkesudahan.Wallahu A’lam.
Semoga bermanfaat tuk kita bersama Aamiin.
Silahkan untuk saudara/iku yang mau mengeshare tidak usah minta izin karna ini milik kita bersama, dan diperintahkan pada kita untuk saling membantu mengingatkan dalam kebaikan untuk saudara/i kita yang lain.
Salam santun silahturahmi wa ukhuwah fillah..