Umroh.com – Secara bahasa, ‘Riba’ artinya ‘kelebihan, tambahan, bertambah, atau tumbuh’. Secara istilah, ‘Riba’ adalah sebuah transaksi atau setiap pinjaman yang mensyaratkan di dalamnya tambahan. Sebagaimana dijelaskan oleh Yusuf al-Qardawi. Dalam kehidupan sehari-hari, riba bisa ditemui pada transaksi jual beli atau pinjam meminjam yang tidak sesuai syariat. Dan, alasan riba dilarang dalam islam ternyata memberikan banyak hikmah.
Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia dan Akhirat, Apa Saja?
Allah Mengharamkan Riba
Umroh.com merangkum, di Al Quran, Allah sangat jelas mengharamkan riba. Rasulullah juga sering menjelaskan tentang keharaman riba. Ada banyak ayat dan hadis yang menjelaskan alasan riba dilarang. Misalnya Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 275, “Dan Allah telah mengharamkan riba”.
Al Quran turut menjelaskan alasan riba dilarang karena perbuatan itu sama saja dengan memakan harta benda orang lain secara batil. Sebagaimana firman Allah, “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang lain dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS.An Nisa: 160-161).
Alasan Riba Dilarang
Menurut para ulama, alasan riba dilarang adalah karena termasuk perbuatan zalim yang merugikan orang lain. Saat melakukan riba, seseorang mengambil harta orang lain tanpa pertukaran yang sesuai atau seimbang. Karena mendatangkan kerugian dan merupakan perbuatan zalim, maka riba seharusnya ditinggalkan.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Semua Agama Melarang Riba
Bukan hanya agama Islam yang melarang riba. Agama selain Islam juga melarangnya. Bagi mereka, alasan riba dilarang sebab perbuatan ini merugikan orang lain. Terutama jika orang yang membutuhkan uang adalah orang yang sedang kesulitan.
Misalnya dalam Perjanjian Baru, “Jika kalian memberikan pinjaman kepada orang yang kalian harapkan imbalan darinya, maka keutamaan apakah yang akan kalian peroleh? Lakukanlah kebajikan dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan adanya imbalan sehingga kalian memperoleh pahala yang besar.” (Injil Lukas pasal 6 ayat 34-35; dinukil dari Fiqhus Sunnah).
Umat Muslim Hendaknya Meringankan Beban Saudaranya
Terlebih bagi umat muslim, sebaiknya kita menaati perintah Allah dan Rasulullah untuk menjauhi riba. Sebagai penganut agama rahmatan lil ‘alamin, umat Islam hendaknya mengedepankan kasih sayang kepada semua makhluk.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa meringankan satu kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitannya di dunia, maka Allah akan meringankan kesulitan dari berbagai kesulitan yang akan dihadapinya pada hari kiamat kelak. Barangsiapa yang memberi keringanan bagi orang yang kesulitan, maka Allah akan memberi keringanan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menyembunyikan aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat” (HR.Muslim).
Jadilah tamu Allah dengan temukan paket umrohnya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Dampak Negatif Riba
Ada banyak dampak negatif dari riba, yang semakin menguatkan hikmah dan alasan riba dilarang.
1. Bagi diri sendiri, riba akan membuat seseorang memiliki sifat kikir, hati yang keras, serta dada yang sempit.
Orang yang mengkonsumsi harta hasil riba menunjukkan hilangnya sifat taqwa dalam dirinya. Tentu saja hal ini akan membawa akibat buruk bari diri sendiri, di dunia atau di akhirat. Jika Allah tidak meridhai perbuatannya, maka rahmat Allah akan hilang darinya.
Sebagaimana firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS.Ali Imran: 130-132)
Bahkan Rasulullah menjelaskan bahwa riba merupakan salah satu penyebab kebinasaan. Sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan!”
Para Sahabat kemudian bertanya, “Apa saja perkara tersebut, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan cara yang hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan pertempuran dan menuduh wanita mukminah berzina.”
Mengkonsumsi harta haram dari riba juga membuat hubungan seseorang dengan Allah semakin jauh. Salah satu penghalang doa manusia adalah harta haram, sehingga doanya sulit diijabah tanpa rahmat Allah.
2. Riba merugikan orang lain. Sebab, ada kerugian harta di salah satu pihak.
Orang yang berbuat riba otomatis mengambil harta orang lain secara batil. Pengembalian harta yang tidak seimbang bisa membuat seseorang menjadi semakin terpuruk. Terutama dalam transaksi utang piutang yang dilakukan karena kebutuhan mendesak.
3. Merusak hubungan silaturahmi.
Riba mengakibatkan rusaknya hubungan antara dua orang manusia. Orang yang menjadi korban (hartanya diambil secara batil) akan merasa tidak nyaman dan takut berhubungan dengan orang yang melakukan riba. Sementara orang yang terbiasa berbuat riba telah hilang rasa kasih sayang di dalam hatinya.
Padahal perilaku berkasih sayang seharusnya ditunjukkan sebagai seorang muslim. Rasulullah bersabda, “Allah tidak akan menyayangi seseorang yang tidak sayang kepada sesama manusia.” (HR.Bukhari dan Muslim).
4. Riba membuat ekonomi semakin terpuruk.
Umroh.com merangkum, jika riba telah merajalela, maka akan semakin banyak manusia yang terpuruk karena hartanya diambil secara tidak adil. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi dalam satu wilayah akan tertahan. Dan, inilah alasan riba dilarang dalam hidup bermasyarakat.
Kekayaan menjadi tidak merata. Orang kaya semakin kaya, sedangkan orang miskin semakin miskin. Daya beli pun menjadi rendah. Akhirnya, hasil produksi di masyarakat semakin kecil. Jika dibiarkan, maka akan timbul sebuah krisis.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Para pakar ekonomi berpandangan bahwa salah satu penyebab utama krisis ekonomi adalah bunga yang besar pada pinjaman modal. Kondisi masyarakat yang semakin terhimpit membuat perekonomian menjadi lesu dan aktivitas jual beli tidak berjalan. Sehingga banyak perusahaan tersendat, dan akhirnya wajib mengurangi tenaga kerja. Dampak sistemik inilah yang membuat kita seharusnya merenungkan alasan riba dilarang, sehingga tidak tergoda untuk melakukan atau terjebak di dalamnya.