Umroh.com – Ziarah kubur sebagai amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Berziarah bukan sekedar mengenang seorang mayit, namun juga mendoakan mayit agar tenang di akhiratnya. Ini membantu menambah amalan – amalan bagi peziarah maupun mayit. Pada hakekatnya ziarah kubur dianjurkan memperbanyak dzikir dan berdoa. Tentu Anda harus tahu dan paham doa – doa ziarah kubur dan juga bacaan dzikir supaya memberikan pahala.
Baca juga : Penjelasan Adab Ziarah Kubur dan Tata Caranya
Dzikir Ziarah Kubur
- Membaca istighfar tiga kali
- Membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca surat Al-Ikhlas tiga kali.
- Membaca surat Al-Falaq.
- Membaca surat An-Nas.
- Melafalkan kalimat tahlil tiga puluh tiga kali.
Doa Ziarah Kubur
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIIN WAL MUSLIM, WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN, WA AS-ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH.
“Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.”
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan para sahabat ketika keluar menuju kubur dengan membaca doa di atas. Hadits di atas dari Sulaiman bin Buraidah, dari bapaknya. (HR. Muslim, no. 975)
Faedah dari Doa Ziarah Kubur
- Orang yang hidup dan mati dapat disebut sebagai ahlud diyar (penduduk negeri).
- Setiap mukmin itu pasti muslim, namun tidak setiap muslim itu mukmin.
- Mati itu suatu hal yang pasti.
- Disebut kalimat Insya-Allah dalam doa menunjukkan bahwa kapan kita mati itu Allah yang berkehendak. Juga bisa maksudnya dengan kalimat insya Allah adalah kalimat harapan, moga kita mati di atas iman.
- Hadits ini menunjukkan anjuran ziarah kubur dan mengunjungi penghuni kubur lalu berdoa pada Allah. Doa pertama adalah semoga yang masih hidup diberikan keselamatan dari penyakit badan dan penyakit hati. Juga doa itu berisi permintaan semoga penghuni kubur diselamatkan dari siksa kubur dan azab neraka.
- Hikmah ziarah kubur adalah untuk mendoakan yang telah meninggal dunia agar diberi keselamatan. Sedangkan hikmahnya bagi yang hidup adalah untuk mengingatkan pada kematian.
- Tidak ada waktu istimewa untuk ziarah kubur. Ziarah kubur itu dianjurkan setiap waktu. Siang hari bisa dilakukan ziarah kubur, begitu pula di malam hari. Dalam suatu riwayat dalam shahih Muslim dalam hadits Aisyah disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan ziarah kubur di malam hari di pekuburan Baqi’.
- Pengkhususan waktu ziarah kubur di hari Jumat dan di hari ied (Idul Fithri) tidak ada dasarnya.
- Dalam riwayat lain dari Aisyah ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika melakukan ziarah kubur ke pekuburan Baqi’, beliau berdoa sambil berdiri lama dan mengangkat tangan. Hal ini menunjukkan bahwa doa sambil berdiri itu lebih sempurna dibanding sambil duduk.
- Hadits ini juga menunjukkan bahwa doa orang yang hidup pada orang yang mati itu bermanfaat.
- Hadits Ibnu ‘Abbas tentang doa ini menunjukkan bahwa sekedar lewat daerah pekuburan (tanpa masuk) sudah dianjurkan membaca doa di atas. Namun riwayat tersebut dha’if. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz dalam fatawanya (13 : 333) menyatakan bahwa tetap memberi salam kepada penghuni kubur walau sekedar lewat. Namun kalau maksudnya untuk berziarah, itulah yang lebih utama dan sempurna untuk memberikan salam pada penghuni kubur.
Hal-hal yang Makruh dan Munkar Saat Berziarah
1. Hukum Makan dan Minum
Madzhab Maliki menyatakan makruh hukumnya makan, minum, tertawa, dan banyak bicara, termasuk juga membaca Al Quran dengan suara keras. Tidaklah pantas bagi seseorang yang berada di pekuburan, baik dia bermaksud berziarah atau hanya secara kebetulan untuk berada dalam keadaan bergembira dan senang seakan-akan dia berada pada suatu pesta, seharusnya dia ikut hanyut atau memperlihatkan perasaan ikut hanyut di hadapan keluarga mayat.
2. Mencium Makam
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, “Makruh hukumnya mencium peti yang dibuat di atas makam, atau mencium makam, serta menyalaminya, atau mencium pintunya ketika masuk berziarah makam aulia.”
3. Menjadwalkan Waktu Ziarah
Mengkhususkan hari-hari tertentu dalam melakukan ziarah kubur, seperti harus pada hari Jum’at, tujuh atau empat puluh hari setelah kematian, pada hari raya dan sebagainya, maka itu tak pernah diajarkan oleh Rasulullah dan beliau pun tidak pernah mengkhususkan hari-hari tertentu untuk berziarah kubur. Sedangkan hadits-hadits tentang keutamaan ziarah pada hari Jum’at adalah dha’if sebagaimana dinyatakan para Imam Muhaditsin. Oleh karena itu, ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja.
4. Sholat Di Atas Makam
Sedangkan shalat persis di atas kuburan seseorang dan menghadap kuburan tanpa tembok penghalang, maka ulama sepakat tentang ketidakbolehannya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah kalian shalat menghadap kuburan dan jangan pula kalian duduk di atasnya.” (HR Muslim) Sedangkan jika di samping kubur, maka terjadi sejumlah perselisihan ulama, ada yang memakruhkannya, dan ada yang mengharamkannya.
Demi kehati-hatian, kami berpendapat untuk tidak melaksanakan shalat di kompleks pekuburan. Selain itu, Ibnu Hibban meriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang dari shalat di antara kuburan.” Dikecualikan dari hal ini adalah bagi seseorang yang ingin melaksanakan shalat jenazah, tetapi tidak berkesempatan menshalati mayit saat belum dikuburkan.
Yuk pilih paket umroh menarik hanya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
5. Buang Hadats Di Atas Makam
Dilarang juga mengencingi dan berak di atas kuburan. Diriwayatkan Abu Hurairah, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Barang siapa yg duduk di atas kuburan, yang berak dan kencing di atasnya, maka seakan dia telah menduduki bara api.”
6. Tidak Bolah Tawaf
Umroh.com merangkum, tidak diperbolehkan melakukan thawaf (ibadah dengan cara mengelilingi) kuburan. Hal ini sering dijumpai dilakukan oleh orang-orang awam di kuburan orang-orang shalih. Dan ini termasuk dalam kesyirikan. Thawaf hanya boleh dilakukan pada Baitullah Ka’bah. Allah berfirman, “Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf disekeliling rumah yang tua (Baitul ‘Atiq atau Baitullah) itu.” (QS Al Hajj : 29)
7. Minta Doa kepada Makam
Berdoa, meminta perlindungan, meminta tolong, pada penghuni kubur juga tidak diperbolehkan, hukumnya haram dan merupakan kesyirikan, kecuali doa ziarah kubur pada umumnya saja. Berdoa hanya boleh ditujukan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan berdoa dengan perantaraan si mayit (tawasul), maka hal itu diperselisihkan. Pendapat yang kuat adalah tidak diperbolehkan.
8. Memasang Lilin atau Lampu
Tidak diperbolehkan memasang lilin atau lampu di atas pusara kuburan. Selain hal itu merupakan tatacara ziarah orang Ahli Kitab dan Majusi, dalam riwayat Imam Al Hakim disebutkan, “Rasulullah melaknat….dan (orang-orang yang) memberi penerangan (lampu pada kubur).”
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
9. Meletakkan Apapun yang Mengarah musryik
Tidak boleh memberikan sesajen berbentuk apapun, baik berupa bunga, uang, masakan, beras, kemenyan, dan sebagainya. Juga dilarang menyembelih hewa atau kurban di kuburan. Selain itu, tidak boleh mengambil benda-benda dari kubur seperti kerikil, batu, tanah, bunga, papan, pelepah, tulang, tali dan kain kafan, serta yang lainnya untuk dijadikan jimat.