1
Haji Umroh Umroh & Haji

Tips Suntik Meningitis Sebelum Umroh dan Haji

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Melaksanakan haji atau umroh tentu saja perlu dilakukan dengan kondisi tubuh yang sehat dan prima. Hal tersebut dilakukan agar seluruh rangkaian kegiatan ibadah yang nanti dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar.

Maka dari itu, mereka yang akan melaksanakan haji atau umroh harus melakukan persiapan berupa materi dan juga bekal, termasuk melakukan persiapan dari segi kesehatan.

Menjaga kesehatan yang dimaksudkan yaitu melakukan usaha untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima saat sedang berada di tanah suci dan melakukan serangkaian kegiatan ibadah. Salah satu syarat umroh dan haji  sebelum berangkat adalah melakukan suntik atau vaksin terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya, seperti meningitis.

 

Meningitis

Meningitis merupakan salah satu penyakit yang berbahaya.  Penderitanya akan mengalami sakit berupa peradangan selaput otak yang disebabkan oleh infeksi pada selaput otak. Risiko terbesar dari penyakit ini adalah kematian.

Oleh karena itu lah, sangat penting dilakukan vaksinasi penyakit meningitis pada calon jamaah umroh dan haji. Perlu diketahui, Bakteri Neisseria meningitidis (meningokokus) jarang ditemukan di Indonesia.

webinar umroh.com

Itulah sebabnya tidak sedikit orang Indonesia yang tidak mempunyai kekebalan terhadap bakteri tersebut. Salah satu daerah yang berisiko tinggi dan merupakan asal dari  asal bakteri ini ialah Arab Saudi dan beberapa Negara-negara di Afrika.

 

Suntik Meningitis

Vaksinasi paling dianjurkan untuk orang Indonesia yang bepergian ke wilayah yang  berisiko tinggi terjangkiti bakteri ini. Sehingga Calon jamaah Umroh maupun ibadah Haji diharuskan untuk menerima vaksin meningitis sebelum berangkat. 

Untuk bayi yang berusia antara dua bulan sampai dua tahun, dosis mula vaksin mesti ditambah dengan takaran kedua tiga bulan berikutnya. Vaksin meningitis tidak sesuai untuk bayi yang berusia kurang dari dua bulan. Konsultasikan kepada dokter apabila ada calon jamaah umroh yang sedang hamil.

Vaksin meningitis harus dilakukan  minimal 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan, tak lupa ini merupakan syarat umroh dan syarat haji.

Berbeda dengan vaksinasi pada umumnya yang bisa dilakukan di rumah sakit maupun puskesmas, untuk vaksin meningitis ini hanya bisa dilaksanakan di lokasi khusus. Lokasi khusus yang dimaksud  yakni Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

 

Cara Suntik Meningitis 

KKP sudah terdapat di sejumlah kota di Indonesia. Namun, tantangan utama yang tidak jarang dihadapi oleh calon jamaah ialah panjangnya antrian dan mesti datang pagi – pagi jika tidak ingin kehabisan nomor urut. Bahkan tidak jarang orang sampai harus datang dan mengantri 3 jam sebelum kantornya buka jika ingin mendapat nomor urut awal-awal.

Masalah ini tentunya banyak membuat masyarakat yang tidak nyaman jika ingin melakukan vaksinasi meningitis menjelang umroh. Untungnya, hal ini pun nampaknya direspon dengan baik oleh para pemegang kebijakan di Kementrian Kesehatan RI, sehingga mereka pun akhirnya menerbitkan terobosan baru dengan menerapkan sistem pendaftasan vaksinasi meningitis secara online.

Dengan adanya system pendaftaran vaksinasi meningitis secara online, salah satu manfaat yang bisa didapat adalah dampaknya pada pelayanan bagi jamaah haji dan umroh, yang menybabkan semua calon jamaah bakal menperoleh nomor antrian. Setelah mendapat nomor antrian secara online, mereka cukup datang  langsung dan menantikan panggilan untuk divaksin.

 

Pendaftaran Online Suntik Meningitis

Secara umum, berikut adalah tata cara dan juga alur pendaftaran vaksin meningitis secara online Tanpa Antri ialah sebagai berikut:

  1. Mengambil nomor antrian secara dengan resgistrasi di situs Kantor Kesehatan Pelabuhan, klik kespel.depkes.go.id
  2. Memilih tanggal permintaan pelayanan dan tanggal rencana keberangkatan
  3. Memilih KKP terdekat untuk mengerjakan pembayaran
  4. Melengkapi isian eksemplar daftar isian registrasi
  5. Upload paspor hasil scan dalam format jpeg, jpg, dan png
  6. Mengisi alamat email guna mendapatkan notifikasi hasil verifikasi
  7. Setelah meregistrasi secara online, pendaftar bakal mendapat tanda terima certificate of Vaccination (ICV) dan file eksemplar isian pendaftaran.
  8. Kemudian Datang ke KKP sesuai jadwal yang tertera dengan membawa:
    • Print tanda terima ICV dan eksemplar isian yang dikirim di email
    • Fotokopi paspor dan potret berwarna 4×6 sejumlah 1 lembar
    • Mengisi eksemplar isian registrasi
  9. Diberikan vaksinasi oleh pihak KKP. Setelah tersebut KKP akan mengeluarkan dan mengabsahkan ICV yang dicetak dalam buku yang berwarna kuning guna jamaah yang sudah melakukan nya.

 

Biaya Suntik Meningitis

Sebelum berangkat ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh para calon jamaah haji dan umroh adalah  menyiapkan ongkos vaksin sebesar Rp305.000,- (untuk jamaah  yang berusia lebih dari 55 tahun) sampai Rp350.000,- (untuk jamaah  yang berusia kurang dari 55 tahun) setiap jamaah.

Setelah melakukan suntik vaksinasi, kita bakal mendapatkan ICV dalam format buku kuning yang diterbitkan oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan. Namun jika kita pernah memiliki buku kuning sebelumnya, maka pihak KKP hanya  melakukan pengabsahan dengan memenuhi data pelayanan yang telah dilakukan. Setiap ICV ini berlaku sampai 3 tahun ke depan. Pasien perlu mengerjakan vaksinasi kembali andai ICV sudah berakhir masa berlakunya.