Umroh.com – Sebagai umat muslim, sudah seharusnya kita mempelajari apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan bagi umat muslim. Salah satu hal yang tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam adalah perbuatan riya. Dalil tentang riya didalamnya di identikkan dengan perbuatan sombong dan merupakan penyakit hati bagi setiap manusia.
Baca juga : Pengertian Istigfar dalam Islam dan Hukum Membacanya
Pendapat Para Ahli Agama
Berikut merupakan pandangan riya menurut para ahli agama :
- Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani berpendapat mengenai riya yang ditulis dalam kitabnya Fathul Baari berkata “Riya ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan tersebut.”
- Imam Al-Ghazali berpendapat “riya adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.”
- Imam Habib Abdullah Haddad juga berpendapat mengenai riya, ia berkata “Riya adalah menuntut kedudukan atau meminta dihormati daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.”
Dalil Tentang Riya
Di bawah ini merupakan sekumpulan dalil tentang riya :
1. QS AL-BAQARAH : 264
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”
2. QS. AN NISA : 38
وَالَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا
“Dan (juga) orang-orang yang menafkankan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.”
Temukan ratusan paket umroh dari >30 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
3. QS AN NISA : 142
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
“Sesungguhnya orang-orang yang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
4. QS. AL ANFAL : 47
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.”
5. QS. AL MAUN : 6
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
“Orang-orang yang berbuat riya.”
Jadilah tamu Allah SWT dengan berkunjung ke tanah suci menggunakan paket menarik dari Umroh.com!
Beramal akhirat untuk mendapatkan dunia
Berikut merupakan niat seseorang ketika beramal terdapat beberapa macam, seperti di bawah ini :
- Jika seseorang tersebut berniat hanya untuk mendapatkan dunia ketika beramal dan sama sekali tidak punya keinginan mengharap rihdo Allah SWT dan kehidupan akhirat, maka seseorang yang semacam ini pada di akhirat nanti tidak akan mendapatkan satu bagian nikmatpun.
- Jika niat seseorang hanya untuk mengharapkan keridhoan Allah SWT dan untuk mendapatkan balasan berupa harta, maka semacam inilah yang akan mengurangi rasa ikhlas, dan amalannya pun akan memiliki kekurangan karena keikhlasannya tidak sempurna.
- Adapun jika seseorang telah beramal dengan ikhlas hanya ingin mengharap wajah Allah semata, akan tetapi dibalik itu dia mendapatkan upah atau hasil yang dia ambil untuk membantunya dalam beramal (semacam mujahid yang berjihad lalu mendapatkan harta rampasan perang) maka tidak mengapa untuk mengambil upah tersebut. karena dia menolongnya bukan untuk mendapatkan hartanya tetapi karena ikhlas. Dan tidak akan mengurangi keimanan dan ketauhidannya, karena semula dia tidak beramal untuk mendapatkan dunia.
Adapun amalan yang seseorang lakukan untuk mendapatkan balasan dunia ada dua macam :
- Amalan yang tidak disebutkan di dalamnya balasan dunia. Namun seseorang tersebut melakukan amalan untuk mengharapkan balasan dunia, maka semacam ini tidak diperbolehkan bahkan termasuk ke dalam syirik. Contohnya : seseorang melaksanakan sholat tahajud. Dia berniat dalam hatinya bahwa pasti dengan sholat tahajud setiap malam hari, anaknya yang akan lahir pasti adalah laki-laki, maka hal seperti inilah yang tidak diperbolehkan.
- Amalan yang disebutkan di dalamnya balasan dunia. Contohnya silaturrahmi dan berbakti kepada kedua orangtua. Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa senang untuk di lapangkan rezeki dan di panjangkan umurnya, maka jalinlah tali silaturrahmi (hubungan antar kerabat).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Umroh.com merangkum, jika seseorang melakukan amalan semacam ini, namun hanya ingin mengharapkan balasan dunia saja, maka orang yang telah melakukannya telah masuk ke dalam kesyirikan. Namun, jika dia melakukannya dengan mengharapkan balasan akhirat dan dunia sekaligus, dan seseorang tersebut melakukannya dengan ikhlas.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Maka ini diperbolehkan dan balasan dunia adalah sebagai tambahan nikmat untuknya karena syariat telah menunjukkan adanya balasan dunia dalam amalan ini. Dengan mengetahuinya dalil tentang riya ini Semoga kita semua di mudahkan oleh Allah SWT untuk menjadi orang-orang yang berbuat ikhlas dan tanpa riya sedikitpun ketika dalam menjalankan amal ibadah.