Umroh.com – Seorang anak yang baru lahir, biasanya akan di aqiqah oleh orang tuanya. Namun, apa sebenarnya aqiqah itu? Aqiqah adalah perayaan menyembelih kambing sebagai bentuk rasa syukur akan bayi yang baru lahir. Lalu apa sih hukum aqiqah itu sendiri? Berikut penjelasannya.
Adapun persyaratan jumlah kambing yang disembelih yakni 1 ekor kambing untuk anak perempuan dan 2 ekor kambing untuk anak laki-laki.
Baca juga: Beginilah Tata Cara Aqiqah Menurut Rasulullah
Hukum Aqiqah dalam Islam
Umroh.com merangkum, para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai hukum aqiqah. Ada yang mengatakan wajib, sunnah mu’akkad serta sunnah.
Kebanyakan ulama berpendapat bahwa aqiqah hukumnya adalah sunnah dan sebagian lainnya adalah wajib. Selama seseorang mampu melaksanakan aqiqah, maka harus segera dilaksanakan pada hari ke-7.
Sementara itu hukum aqiqah menurut pendapat yang terkuat adalah sunnah muakkad yang berdasarkan hadits. Ada juga ulama yang memberi penjelasan jika aqiqah adalah penebus yang berarti menjadi pertanda lepasnya dari kekanan jin yang bersama mereka sewaktu lahir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya.” [Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain-lainnya].
Hukum Aqiqah Dengan Dalil Al-Qur’an dan Hadits
Berikut ini adalah beberapa dalil Al-Qur’an dan Hadits yang terkait dengan hukum aqiqah menurut Islam.
1. Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy
Dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy berkata jika Rasulullah bersabda, “Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.” [Shahih Hadits Riwayat Bukhari (5472)]
2. Samurah bin Jundab
Dari Samurah bin Jundab berkata jika Rasulullah bersabda, “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya di sembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” [Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud 2838, Tirmidzi 1552]
Mau jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci? Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
3. Aisyah
Aisyah berkata jika Rasulullah bersabda, “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.” [Shahih, Hadits Riwayat Ahmad (2/31, 158, 251), Tirmidzi (1513), Ibnu Majah (3163), dengan sanad hasan]
4. Ibnu Abbas
Ibnu Abbas berkata Rasulullah bersabda, “Menaqiqahi Hasan dan Husain dengan satu kambing dan satu kambing.” [HR Abu Dawud]
Tuntunan Pelaksanaan Aqiqah
Adapun cara-cara dalam pelaksanaan aqiqah adalah sebagai berikut:
1. Tidak Mematahkan Tulang Sembelihan
Saat menyembelih kambing, ada hal yang harus diperhatikan yaitu tidak mematahkan tulang dari sembelihan. Hikmah yang terkandung adalah tafa’ul atau berharap keselamatan tubuh serta anggota badan dari anak yang di aqiqah.
2. Hewan Sembelihan Tidak Boleh Cacat
Aqiqah dapat dikatakan sah ketika sudah memenuhi syarat dari hewan qurban yakni tidak cacat dan juga sudah masuk ke usia yang sudah disyaratkan dalam Islam. Selain kambing, sapi atau unta juga diperbolehkan dengan syarat hanya 1 unta atau 1 sapi untuk 1 orang anak saja, namun sebagian ulama berpendapat jika aqiqah yang diperbolehkan hanya memakai kambing saja sebab sesuai dengan dalil Rasulullah.
3. Aqiqah Berarti Tali Belenggu Anak
Aqiqah juga dapat diartikan sebagai terbebasnya anak dari tali belenggu yang menjadi penghalang anak dalam memberikan syafaat pada orangtua. Maka dari itu aqiqah merupakan menjalankan syair Islam.
Saat menyembelih, niatkanlah untuk melakukan aqiqah dengan menyebut nama bayi serta nama bapaknya. Lalu bumbu untuk memasaknya harus lebih manis dengan tujuan akhlak anaknya juga manis dan memang menjadi kesukaan dari Rasulullah adalah manis serta madu.
4. Mencukur Rambut Sesudah Aqiqah
Mencukur rambut dilakukan sesudah proses aqiqah selesai. Seperti pada haji, tahallul dilaksanakan sesudah qurban. Rambut yang sudah di potong pun dikumpulkan lalu ditimbang dan beratnya akan dikonversikan dengan emas atau pun perak.
Tatkala kisah Rasulullah SAW yang memberi perintah pada Sayyidah Fathimah agar menimbang rambut Sayyidina Husein dan juga bershadaqah emas dengan berat yang sama dengan berat rambut tersebut. Selain itu juga memberikan hadiah khusus berupa paha atau kaki kambing ke bidan yang sudah menolong kelahiran.
5. Melanjutkan Dengan Tahnik
Usai memotong rambut, dilanjutkan dengan memasukkan sesuatu yang manis ke dalam mulut bayi. Para Shahabat memiliki kebiasaan jika bayi yang baru saja lahir akan langsung dibawa ke hadapan Rasulullah SAW.
Beliau kemudian akan memerintahkan untuk diambilkan kurma lalu mengunyahnya sampai halus dan mengambil sedikit dari mulut-Nya lalu memberikannya ke mulut bayi dengan cara menyentuh langit-langit mulut bayi sehingga akan langsung di hisap.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Dari kejadian tersebut ada 2 hal yang terkandung yakni karbohidrat atau glukosa yang merupakan sumber kekuatan dari fisik. Serta ludah dari Rasulullah akan memberikan berkah. Sunnah ini lalu diteruskan oleh umat muslim yakni dengan mentahnikkan bayi pada para ulama.
Itulah hukum aqiqah dalam Islam yang dapat kita pelajari bersama. Semoga artikel ini bermanfaat dan membawa banyak kebaikan!