Umroh.com – Islam sangat memperhatikan hubungan antar sesama manusia. Setiap umat muslim diperintahkan untuk menjaga hubungan dengan sesama. Terutama kepada kerabat dan keluarga dekat. Salah satu caranya dengan bertakziyah ketika ada kerabat yang ditinggal mati keluarganya. Lalu bagaimana tata cara takziyah yang baik dan benar? Berikut penjelasannya.
Takziyah bisa diartikan melayat atau mengunjungi seseorang yang sedang ditimpa musibah kematian dari salah seorang keluarganya. Menurut para ulama, takziyah berarti mendatangi orang yang tertimpa musibah untuk menghibur dan memotivasi mereka agar lebih bersabar, menyampaikan hiburan, atau mengingatkan pahala yang Allah janjikan. Sekaligus memberi doa kepada keluarga yang ditinggalkan dan kepada mayat.
Baca juga: Membuat Hidup Makin Berkah, Ini Manfaat Tawadhu
Takziyah Termasuk Sunnah
Takziyah sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang mendengar kabar duka dari saudaranya. Mengunjungi mereka yang sedang berduka akan menjadi cara untuk menghibur atau menguatkan jiwa mereka. Dengan demikian, mereka tidak terlalu larut dalam kesedihan.
Takziyah juga menjadi amal sholeh yang mendatangkan pahala. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang bertakziyah kepada orang yang tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti pahala yang didapat orang tersebut. (HR.Tirmidzi).
Hikmah Takziyah
Umroh.com merangkum, sunnah untuk bertakziyah memiliki banyak hikmah. Di antaranya untuk menghibur keluarga yang sedang berduka, memotivasinya untuk ridho dan sabar dengan ketentuan Allah, memberi doa kepada orang yang ditinggalkan dan orang yang meninggal, serta mengingatkan keluarga yang ditinggalkan untuk tidak berbuat hal-hal yang tidak disukai Allah saat mengekspresikan kesedihan. Misalnya meratap atau menyakiti diri sendiri.
Waktu Melakukan Takziyah
Para ulama menjelaskan waktu yang tepat untuk takziyah adalah sebelum atau setelah mayat dikuburkan. Bertakziyah juga dibolehkan hingga batas waktu tiga atau tujuh hari setelah mayat dikuburkan. Sebaiknya tidak bertakziah lebih lama dari itu. Kecuali memang kita harus menempuh perjalanan jauh untuk bertakziyah.
Hal yang Diucapkan ketika Bertakziyah
Mengingat tujuan takziyah adalah memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan, maka kita boleh menyampaikan kalimat-kalimat yang baik kepada mereka. Para ulama tidak membatasi dan menentukan kalimat atau bacaan khusus yang disampaikan ketika bertakziyah.
Namun, para ulama menjelaskan bahwa Rasulullah mengucapkan, “Semoga Allah merahmatimu dan memberimu pahala” (HR.Tirmidzi) ketika sedang bertakziyah. Selain itu, ada lagi kisah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Suatu ketika Rasulullah didatangi oleh utusan yang mengabarkan tentang kematian orang yang dikenal Rasulullah.
Kepada sang utusan itu, Rasulullah bersabda “Kembalilah kepadanya dan katakanlah kepadanya ‘sesungguhnya adalah milik Allah apa yang Dia ambil, dan akan kembali kepada-Nya apa yang Dia berikan. Segala sesuatu yang ada disisi-Nya ada jangka waktu tertentu (ada ajalnya). Maka hendaklah engkau bersabar dan mengharap pahala dari Allah” (HR.Muslim).
Selain itu, para ulama juga tidak membolehkan orang yang bertakziyah duduk-duduk di rumah keluarga yang ditinggalkan. Jika mayat telah dikuburkan, sebaiknya kita segera kembali ke rumah masing-masing.
Jadilah tamu istimewa Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Tata Cara Takziyah
Imam Al Ghazali menjelaskan empat adab bertakziah dalam kitab Al Adab fid Din. Beliau menjelaskan bahwa adab orang bertakziyah ialah: menghindari yang tidak pantas atau tabu sebanyak mungkin, menunjukkan rasa duka, tidak banyak berbicara, dan tidak mengumbar senyum. Sebab isa menimbulkan perasaan tidak suka dari mereka yang sedang berduka.
1. Menghindari Hal Tabu
Bertakziyah tidak sama dengan pesta, maka kita harus memperhatikan detil hal-hal yang tidak pantas ditampilkan. Misalnya, kita tidak berpenampilan mencolok. Tak perlu memakai pakaian yang mewah atau meriah, atau memakai parfum yang terlalu menyengat.
2. Menunjukkan Perasaan Duka
Ketika sedang bertakziyah, hendaknya kita menunjukkan perasaan duka kepada keluarga yang sedang kehilangan. Mereka yang ditinggal mati orang kesayangan pasti merasakan duka dan sedih yang mendalam.
Kehadiran kita di sana adalah untuk menunjukkan dukungan, sekaligus mengungkapkan rasa kehilangan jika kita mengenal orang yang meninggal. Ketika bertemu dengan keluarga almarhum, hendaknya kita mengucapkan rasa belasungkawa secara tulus. Dan disertai doa-doa kebaikan untuk almarhum dan keluarga yang ditinggalkan.
3. Tidak Banyak Berbicara
Saat menemui keluarga yang sedang kehilangan, hendaknya kita bisa menjaga diri agar tidak banyak berbicara. Biasanya, orang-orang yang sedang berduka sebenarnya cenderung ingin diam dan tidak ingin diajak bicara lama-lama.
Berbicaralah seperlunya. Misalnya untuk menyampaikan rasa belasungkawa atau doa kepada keluarga dan almarhum. Tidak perlu banyak berbicara atau bertanya. Keluarga yang ditinggalkan mungkin juga sedang berusaha memulihkan diri dari perasaan sedih dan trauma ketika ditinggal keluarganya.
Demikian juga ketika kita tengah berkumpul bersama dengan pelayat lainnya. Hendaknya kita tidak terlalu banyak berbicara hingga menimbulkan suara yang berisik, sehingga mengganggu ketenangan rumah duka. Mengeluarkan suara yang berisik, apalagi hingga tertawa dengan keras, merupakan hal yang tidak etis ditampakkan ketika sedang melakukan takziyah.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
4. Tidak Mengumbar Senyum
Senyum memang ibadah bagi umat muslim. Tetapi, saat bertakziyah sebaiknya kita tidak terlalu banyak mengumbar senyum, hingga membuat orang lain tidak suka memandang kita.
Dibolehkan senyum seperlunya. Misalnya ketika bertatap muka dengan pelayat lainnya, atau memberikan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan. Hindari menunjukkan senyum yang terlalu lebar dan ceria. Ini bisa mengesankan perasaan gembira yang seharusnya tidak ditampakkan dalam suasana duka.