Umroh.com – Allah SWT memerintahkan manusia untuk menutup aurat, baik bagi laki-laki ataupun perempuan. Bahkan ada yang mengatakan kalau pakaian merupakan cerminan diri bagi seseorang. Seperti orang yang berpakaian rapi merupakan orang yang juga rapi dalam segala hal. Lalu bagaimana nasihat rasulullah dalam berapakaian itu sendiri? Begini penjelasannya.
Ada yang menyatakan kalau pakaian merupakan ekspresi jiwa sehingga cukup banyak orang yang berpakaian unik bahkan menunjukkan ciri khasnya. Pakaian adalah salah satu nikmat dari Allah Ta’ala. Allah jadikan manusia memiliki pakaian yang dapat memberikan banyak kebaikan untuk sesame manusia. Allah Ta’ala berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan” (QS. Al A’raf: 32).
Baca juga: 3 Hal Penting di Balik Pakaian Ihram Menurut Ibnu Abbas
Sebagaimana yang sudah Allah perintah, kita bisa menujukan keindahan diri kita kepada orang lain hanya dengan mahram kita. Selebihnya, kita diperintahkan untuk menutup aurat. Dalam ayat tersebut, fungsi utama berpakaian adalah menutup aurat.
Nasihat Rasulullah dalam Berpakaian
Umroh.com merangkum, adapun fungsi lainnya yakni menutup dari paparan sinar matahari langsung, debu, polusi, dan baru keindahan, ekspresi diri. Rasulullah SAW bahkan mencontohkan bagaimana cara berpakaian yang seharusnya, tidak meyalahi syariat tapi tetap sehat. Karena Rasulullah SAW merupakan suri tauladan bagi kita semua, sudah sepatutnya kita mengikuti ajarannya.
1. Pertama, berpakaian yang memiliki warna putih
Rasulullah SAW bersabda, “Pakailah pakaian putih, karena itu yang pakaian terbaik, dan kafanilah orang yang meninggal di antara kalin dengan kain tersebut,” (Shahih al-Jami’)
2. Kedua, berpakaian gamis (baju kurung)
Hal ini sesuai dengan hadis ini, “Baju yang disenangi Rasulullah SAW adalah gamis,” (Shahih al-Jami’)
3. Ketiga, mendahulukan yang kanan dalam setiap keadaan
Hal ini juga mencakup dalam berpakaian ataupun dalam proses mengenakan pakaian. ‘Aisyah RA berkata, “Rasulullah SAW selalu mendahulukan yang kanan dalam setiap pekerjaannya, seperti dalam bersuci, berjalan, dan memakai sandal,” (HR Muttafaq ‘Alaih)
4. Keempat, membaca doa setiap memakai baju baru
Setiap kali memakai baju yang baru, hendaknya kita bedoa: “Ya Allah, bagiMu segala puji, Engkau telah memberikan pakaian ini kepadaku. Aku memohon kepadaMu kebaikannya dan kebaikan yang tercipta baginya, dan aku berlindung kepadaMu dari keburukannya dan keburukan yang tercipta baginya ,” (Shahih al-Jami’)
Jadilah tamu Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
5. Terakhir, doa bagi orang yang mengenakan pakaian baru.
Ummu Khalid RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah menerima hadiah baju dengan gambar-gambar warna hitam, beliau berkata, “Siapa di antara kalin yang ingin mengenakan baju ini?” orang-orang diam, dan Rasul berkata, “ Panggil Ummu Khalid ke sini!” Maka aku dibawa kepada Nabi dan aku dipakaikan pakaian itu kepadaku dengan tangan beliau sendiri. Beliau berkata, “Semoga kamu panjang umur sampai baju ini rusak dan usang.” Nabi mangatakan hal itu dua kali. (HR. Al-Bukhari)
Doa dan Adab Saat Mengenakan Pakaian
Hendaknya ketika memakai pakaian membaca doa berikut: “Alhamdulillahilladzi kasaaniy hadzats tsauba wa rozaqonihi min ghoiri hawlin minniy wa laa quwwah”
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR. Abu Daud no. 4023. Dihasankan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
1. Memulai dari sebelah kanan
Salah satu adab memakai pakaian adalah hendaknya memulai memakai pakaian dari sebelah kanan. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, ia berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya” (HR. Bukhari no. 168)
2. Tidak menyerupai pakaian orang kafir
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud, 4031, di hasankan oleh Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/282, di shahihkan oleh Ahmad Syakir di ‘Umdatut Tafsir, 1/152)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Seseorang disebut menyerupai orang kafir apabila memakai suatu pakaian yang menjadi ciri khas orang kafir. Adapun pakaian yang sudah menjadi budaya umum orang banyak, dan bukan menjadi ciri khas orang kafir, maka tidak disebut menyerupai orang kafir meski berasal dari orang kafir.
Itulah nasihat Rasulullah dalam hal berpakaian. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari ini ya!