Umroh.com – Beribadah merupakan salah satu anjuran yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah SAW. Ibadah bukan sekadar melakukan perbuatan namun didahului dari niat dalam hati yang tulus. Beribadah semata-mata hanya kepada Allah SWT, Sang Penguasa alam semesta. Dalam menjalankan ibadah dan mengamalkannya akan diberikan pahala yang berlimpah oleh SWT. Namun ada beberapa ibadah yang tanpa kita sadari apa yang dilakukan itu termasuk ibadah. Mari kita simak pembahasan mengenali ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
Baca juga : Perlu Tahu! Seperti Ini Jawaban Ucapan Masyaallah
Makna Ibadah
Kata ibadah berasal dari bahasa arab artinya patuh, tunduk. Dilihat dari segi istilah, ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah SWT, baik berupa ucapan atau perbuatan yang tampak maupun yang dilakukan oleh manusia.
Dalam istilah lain, ibadah adalah ketundukan manusia kepada Allah yang dilaksanakan atas dasar iman yang kuat dengan melaksanakan semua perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya dengan tujuan mengharapkan ridha dan ampunan-Nya, termasuk tujuannya ingin masuk surga. Selain itu beribadah kepada Allah harus dilakukan dengan ikhlas, bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain atau maksud-maksud lainnya. Seperti firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 162 :
“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyang-ku, ibadat-ku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta Alam.”( Al-An’am : 162)
Selain itu, ibadah juga diartikan sebagai suatu sikap pasrah dan tunduk total kepada semua aturan Allah dan Rasul-Nya. Lebih dari itu, ibadah dalam pandangan Islam merupakan refleksi syukur pada Allah swt atas segala nikmatnya yang timbul dari dalam lubuk hati yang dalam dan didasari kepahaman yang benar. Pada gilirannya, ibadah tidak lagi dipandang semata-mata sebagai kewajiban yang memberatkan, melainkan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan. Allah swt berfirman dalam surat Ad Dzariyat ayat 56:
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS. Ad Dzariyat : 56)
Kemudian dalam kitab Al-Hidayah jilid ke satu dikatakan sebagai berikut,
“Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan cara melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, serta beramal sesuai dengan izin dari pembuat syariat (Al-Hakim, Allah).”
Manusia dalam hidupnya mengemban amanat ibadah baik dalam hubungan kepada Allah, maupun hubungan sesama manusia dalam hubungan dengan lingkungan, dan hubungan dengan alam.
Perbedaan Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah
Orang yang betul-betul beriman akan berlomba-lomba dalam beribadah kepada Allah SWT. Akan tetapi, karena ketidaktahuan tentang pengertian atau jenis-jenis ibadah, sebagian mereka hanya fokus terhadap ibadah tertentu saja, misalnya sholat, zakat, atau puasa. Padahal, jenis-jenis ibadah sangatlah banyak.
Para ulama menjelaskan bahwa secara garis besar, ibadah dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdhah. Dalam tulisan singkat ini, penulis akan mencoba untuk menjelaskan perbedaan di antara keduanya.
Ibadah Mahdhah
Ibadah Mahdhah, yaitu ibadah murni yang telah ditetapkan oleh Allah baik tingkatan, cara pengerjaan maupun rincian ibadahnya. Ibadah Mahdhah memiliki prinsip pelaksanaan ibadah harus didasarkan pada perintah Allah yang bersumber dari Al-Quran maupun al-Sunnah. Diharamkan mengerjakan ibadah apabila tidak memiliki dalil perintah Allah.
Umroh.com merangkum, ibadah mahdhah didasarkan pada ketaatan. Allah menuntut manusia untuk patuh dan taat untuk melaksanakan ibadah mahdhah. Manusia wajib meyakini bahwa apa yang Allah perintahkan merupakan hal yang ditujukan untuk kepentingan dan kebahagiaan menusia tersebut. Ibadah-ibadah yang termasuk ibadah mahdhah antara lain: wudhu, tayammum, puasa, sholat, mandi hadats, haji, umroh.
Ada tiga ciri ibadah mahdhah, diantaranya:
Segera dapatkan paket umroh menarik hanya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
1. Amal dan ucapan yang jenis ibadah sejak penetapannya dari dalil
Artinya, perkataan atau ucapan tersebut tidaklah bernilai kecuali ibadah. Dengan kata lain, tidak bisa bernilai netral (bisa jadi ibadah atau bukan ibadah). Ibadah mahdhahjuga ditunjukkan dengan dalil-dalil yang menunjukkan terlarang-nya ditujukan kepada selain Allah Ta’ala, karena hal itu termasuk dalam kemusyrikan.
2. Ditunjukkan maksud dalam rangka meraih pahala di akhirat
hal ini menunjukkan sikap keseriusan Anda dalam mencapai kesuksesan dalam mencapatkan surganya Allah SWT
3. Ibadah mahdhahhanya bisa diketahui melalui jalan wahyu
Tidak ada jalan yang lainnya, termasuk melalui akal atau budaya. Dan hanya mendapatkan wahyu dari Allah SWT saja hal tersebut bisa terwujud.
Ibadah Ghairu Mahdhah
Ibadah Ghairu Mahdhah adalah ibadah tidak murni yang segala amalan yang diizinkan Allah walaupun tidak ada dalil yang jelas memerintahkan pelaksanaan amal tersebut. Ibadah ghairu mahdhah memiliki prinsippelaksanaan ibadah ini berdasarkan pada tidak adanya dalil yang melarang. Jadi ibadah ghairu mahdhah boleh dilaksanakan selama Rasulullah tidak melarang dan Allah tidak mengharamkannya.Ibadah ghairu mahdhah memiliki manfaat. Artinya, selama ibadah atau amalan tersebut memiliki manfaat maka diperbolehkan untuk dikerjakan. Ibadah atau amalan yang termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah antara lain belajar, zikir, dakwah, tolong-menolong, dan lain sebagainya.
Ada tiga ciri ibadah ghairu mahdhah, diantaranya:
- Ibadah (perkataan atau perbuatan) tersebut pada asalnya bukanlah ibadah. Akan tetapi, berubah status menjadi ibadah karena melihat dan menimbang niat pelakunya.
- Maksud pokok perbuatan tersebut adalah untuk memenuhi urusan atau kebutuhan yang bersifat duniawi, bukan untuk meraih pahala di akhirat.
- Amal perbuatan tersebut bisa diketahui dan dikenal meskipun tidak ada wahyu dari para rasul.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Secara garis besar, ibadah mahdhahdisebut juga dengan ad-diin (urusan agama), sedangkan ibadah ghairu mahdhahdisebut juga dengan ad-dunya (urusan duniawi). Sebagaimana ibadah mahdhahdisebut juga dengan al-‘ibadah (ibadah), sedangkan ibadah ghairu mahdhahdisebut juga dengan al-‘aadah (adat kebiasaan).