Umroh.com – Setiap manusia diciptakan tak ada yang sempurna. Namun ketidaksempurnaan itu jangan sebagai alasan atau acuan menghalalkan segala keburukan. Allah menyukai orang-orang yang selalu berpikir positif demi kebaikan, bukan hanya untuk diri sendiri namun dalam berhubungan bermasyarakat. Orang yang berpikir positif (berprasangka baik) akan disenangi dan disegani oleh orang lain. Sebaliknya, arti suudzon adalah orang yang berpikir negatif (berprasangka buruk) akan mendapatkan kesengsaraan dalam hidupnya.
Baca juga : Hukum Melakukan Takziah dan Ada di Dalam Islam
Macam – Macam Prasangka Buruk
Jika telah kita pahami penjelasan di atas, ketahuilah bahwa para ulama membagi prasangka buruk atau suuzhan menjadi 4 macam:
- Suudzon yang haram, arti suudzon kepada Allah dan suuzhan kepada sesama Mukmin tanpa bukti atau pertanda yang nyata.
- Suudzon yang dibolehkan, yaitu suudzon kepada sesama manusia yang memang dikenal penuh keraguan, sering melakukan maksiat. Juga termasuk suuzhan kepada orang kafir. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan:
“Diharamkan suudzon kepada sesama Muslim. Adapun kafir, maka tidak haram berprasangka buruk kepada mereka, karena mereka memang ahli keburukan. Adapun orang yang dikenal sering melakukan kefasikan dan maksiat, maka tidak mengapa kita berprasangka buruk kepadanya. Karena mereka memang gandrung dalam hal itu. Walaupun demikian, tidak selayaknya seorang Muslim itu mencari-cari dan menyelidiki keburukan orang lain. Karena sikap demikian kadang termasuk tajassus“.
- Suudzon yang dianjurkan, yaitu suudzon kepada musuh dalam suatu pertarungan. Abu Hatim Al Busti menyatakan:
“Orang yang memiliki permusuhan dan pertarungan dengan seseorang dalam masalah agama atau masalah dunia, yang hal tersebut mengancam keselamatan jiwanya, karena makar dari musuhnya. Maka ketika itu dianjurkan berprasangka buruk terhadap tipu daya dan makar musuh. Karena jika tidak, ia akan dikejutkan dengan tipu daya musuhnya sehingga bisa binasa”
- Suudzon yang wajib, yaitu suudzon yang dibutuhkan dalam rangka kemaslahatan syariat. Seperti suuzhan terhadap perawi hadits yang di-jarh.
Hukum Berprasangka Buruk (Suuzon)
Umroh.com merangkum, berburuk sangka dalam bahasa arab disebut su’uzhan, yang terdiri dari dua kata, yaitu su’u dan zhan. Su’u artinya jelek. Adapun zhan disini ( dalam konteks su’uzhan kepada Allah) adalah sangkaan yang tidak ada dalilnya atau dibangun diatas kebodohan. Sehingga berburuk sangka kepada Allah adalah mempunyai sangkaan yang jelek kepada Allah.
Berburuk sangka kepada Allah sangat dilarang dalam Islam. Sebagaimana Firman Allah:
“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk kepada allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka jahanam, dan (neraka Jahanam) itulah se jahat jahatnya tempat kembali.” (QS. Al-Fath :6).
Orang yang berburuk sangka kepada Allah adalah orang yang meragukan bahkan membantah kebesaran Allah SWT sehingga patut diragukan keimanannya. Dalam sejarah agama Islam, di masa jahiliah banyak yang terang-terangan meragukan kebesaran Allah.
Tak hanya menjadi tamu Allah, umroh juga melancarkan rezeki Anda. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Artinya: ” Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?”.
Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah”. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (Q. S. Ali Imran : 154)
Kemudian suudzan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian suudzan kepada orang-orang soleh, seperti para sahabat.
Karena itu, Allah perintahkan agar semacam ini dijauhi. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Sudah jelas bahwa hukum berprasangka buruk (Suuuzon) itu dilarang dan diharamkan. Bahkan kita sebagai kaum muslimin harus menjauhi perbuatan yang tidak terpuji itu. Selalu bersyukur atas setiap pemberian Allah SWT akan membuat kita jauh dari sikap suudzon kepada Allah SWT. Semoga kita semua terhindar dari sifat yang tercela ini dari arti suudzon . Aamiin.