Umroh.com – Biasanya saat menjelang Ramadhan, sanak keluarga serta sahabat kerap mengucapkan dan memberi selamat Ramadhan. Dan biasanya yang disampaikan adalah Ramadhan Mubarak atau Ramadhan Kareem. Lalu apa pengertian dari ramadhan kareem itu sendiri?
Di Indonesia sendiri ucapan-ucapan tersebut juga sering didengar maupun dituliskan saat bulan Ramadan. Tradisi yang berbeda-beda juga sering dilakukan warga Indonesia saat bulan suci ini tiba seperti mengadakan pawai dan semacamnya.
Baca juga: Ini Hal-hal yang Dilarang Selama Puasa Ramadhan
Pengertian Ramadhan Kareem
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ditanya mengenai hukum kalimat ‘Ramadhan Kareem’ menjawab:
“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadhan Karim” (terjemahnya: Ramadhan itu pemurah) adalah tidak benar. Yang benar adalah “Ramadhan Mubarak” (Ramadhan yang diberkahi) atau yang semisal, karena bukan Ramadhan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254)
Oleh karena itu hendaknya kita mengikuti nash yang menyebut Ramadhan dengan sebutan “Ramadhan Mubarak” sebagaimana dalam hadits berikut:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, BULAN MUBARAK (bulan yang diberkahi). Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih)
Karena menjelang bulan Ramadhan kita sering menjumpai kebiasaan kaum muslimin mengucapkan selamat kepada sanak saudara melalui SMS, WhatsApp atau social media, sehingga perlu kita ketahui bahwa ucapan yang benar adalah Ramadhan Mubarak, jangan lagi menggunakan Ramadhan Kareem.
Ucapan Selamat Ramadhan Menurut Islam
Meski demikian, sebenarnya bagaimanakah ucapan ini dalam pandangan Islam? Berikut ini bahasan ringkas dan beberapa fatwa ulama terkait hal ini.
Umroh.com merangkum, ucapan selamat, pada asalnya ialah termasuk dalam bab al ‘adaat, kebiasaan manusia. Dan hukum asal dari kebiasaan ialah mubah, hingga datang dalil yang mengkhususkan status hukumnya. Maka barulah status mubah tersebut bisa berubah ke status hukum yang lain (yaitu wajib, sunnah, makruh, dsb). Hal yang menunjukkan bahwa ucapan selamat ialah kebiasaan, ialah perbuatan para shahabat yang saling memberi ucapan selamat di hari raya (‘Ied). Mereka biasa memberi ucapan selamat bertepatan dengan waktu hari raya tersebut.
Apabila teman non muslim kita mengucapkan selamat, bukan lantas kita memberikan selamat juga kepada mereka di hari rayanya. Hal ini lantaran tak sesuai dengan ajaran agama Islam. Dan jika mereka ikut berpuasa, pada sejatinya mereka tidak akan mendapatkan pahala apa-apa di sisi Allah SWT.
Tak hanya menjadi tamu Allah, umroh juga melancarkan rezeki Anda. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Perintah Puasa Hanya untuk Orang Islam
Karena sesungguhnya perintah puasa hanya ditujukan kepada orang beriman, Karena iman merupakan syarat pokok untuk sah dan diterimanya amal ibadah. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Sedangkan amal ibadah sebaik dan sebanyak apapun kalau muncul dari non-muslim (kafir) maka tidak akan diterima oleh Allah.
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)
Nasib Amal Orang Kafir di Hari Kiamat
Allah juga menjelaskan nasib amal orang-orang kafir pada hari kiamat,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS. Al-Furqan: 23)
Selain itu, diriwayatkan pula dari Ibunda Aisyah radliyallah ‘anha, berkata:
“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Ya Rasulallah, Ibnu Jud’aan sewaktu Jahiliyah telah menyambung silaturahim dan memberi makan orang miskin, apakah hal itu bermanfaat baginya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Tidak bermanfaat baginya karena tak pernah sehari pun dia berucap, “Ya Allah Tuhanku, ampunilah dosa kesalahanku pada hari pembalasan.” (HR. Muslim)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menerangkan makna hadits ini, “Bahwa apa yang telah dikerjakannya berupa menyambung silaturahim, memberi makan, dan berbagai kemuliaan lainnya tidak memberikan manfaat baginya di akhirat, dikarenakan dia seorang kafir.”
Itulah pengertian dari ucapan yang sering kita lakukan saat menjelang Ramadhan. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membawa kebaikan ya!