Umroh.com – Seluruh umat Islam di dunia sudah menanti bulan Ramadhan karena bulan Ramadhan merupakan bulan yang special. Jangan sampai ada yang menyesal usai Ramadhan berakhir sementara kita belum memaksimalkan apapun. Karena itulah yuk manfaatkan bulan Ramadhan sebaik mungkin lewat doa-doa ini.
Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan berdoa. Karena pada bulan Ramadhan, doa apapun insya Allah dikabulkan. Karena itu pahami dahulu doa-doa ini agar senantiasa tenang menjalani bulan Ramadhan.
Baca juga: 50 Ucapan Menyambut Ramadhan
8 Doa di Bulan Ramadhan
Umroh.com merangkum, sejatinya doa-doa di bulan Ramadhan itu baik sekalipun tidak menggunakan bahasa Arab karena Allah Maha Mengetahui. Namun selagi kita bisa berusaha untuk menggunakan bahasa Arab, kenapa tidak? Ini 8 doa di bulan Ramadhan yang akan sering kamu lantunkan!
1. Doa Niat Berpuasa
Segala sesuatu harus dilandasi dengan niat. Tanpa niat, hal yang kita kerjakan akan berkurang tekadnya dan malah melemahkan. Kalau sudah niat, apapun akan dilakukan dan akan terhindar dari segala macam godaan. Berikut ini Doa Niat Berpuasa:
“Nawaitu Shauma Ghodin ‘an adaa’I fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillahita’ala”
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala”
2. Doa Berbuka Puasa
Usai berpuasa, hendaknya kita berdoa saat berbuka puasa sebagai cara untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Jangan lupa bahwa waktu sebelum berbuka juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Insya Allah, doa kita akan dimakbulkan oleh Allah SWT. Adapun Doa Berbuka Puasa yakni:
“Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimin”
Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa. Dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka dengan rahmatmu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih”
Meski demikian ada yang meriwayatkan bahwa hadits tersebut dhaif. Berikut ini bacaan doa berbuka puasa berdasarkan hadits shahih:
Diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”
Artinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki” (Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357])
3. Niat Sholat Tarawih
Usai berbuka puasa kita pun akan melaksanakan sholat Maghrib dan membaca Al Qur’an agar tak sia-sia puasa yang kita jalankan. Setelahnya sholat Isya dan dilanjut dengan sholat Tarawih. Nah, sebelum melakukan sholat tarawih, baiknya kita niat terlebih dahulu. Berikut niat sholat tarawih, Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah.”
Dalam praktiknya di Indonesia, terdapat perbedaan jumlah rakaat salat tarawih yang dikerjakan. Ada yang berpendapat 8 rakaat, ada pula yang berpendapat 20 rakaat. Kedua pendapat tersebut sama-sama memiliki dalil.
Dalil salat tarawih dikerjakan dengan 8 rakaaat adalah hadis Nabi Muhammad SAW diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dari ’Ā’isyah r.a. sebagai berikut.
Dari A’isyah, istri Nabi SAW, (diriwayatkan bahwa) ia berkata, “Pernah Rasulullah melakukan sholat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat” [H.R Muslim]
Mau jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci? Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
4. Doa setelah Sholat Tarawih dan Witir
Alangkah baiknya setelah selesai sholat tarawih dan witir, kita tidak terus pulang melainkan berdoa terlebih dahulu. Adapun untuk bacaan setelah witir, ada bacaan yang dituntunkan. Ada dua doa yang bisa diamalkan berikut ini,
“Subhaanal malikil qudduus –dibaca 3x- [artinya: Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan]” (HR. An Nasai dan Ahmad, shahih)
“Allahumma inni a’udzu bika bi ridhaoka min sakhotik wa bi mu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, anta kamaa atsnaita ‘ala nafsik” -dibaca 1x-
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri” (HR. Kitab Sunan yang Empat, shahih)
5. Doa Lailatul Qadar
Saat Ramadhan, ada satu malam yang mulia yakni malam lailatul qadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, kalau kita mendapatkan malam tersebut maka kita akan sangat beruntung, karena kebaikan bisa berlipat-lipat dan malaikat turun memohonkan ampunan kepada kita.
Karena itulah jangan sampai terlewat doa lailatul Qadar. Berikut doanya:
Umat Islam disunahkan membaca doa ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’ (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku)
6. Doa ketika dicela atau diganggu orang lain selama di bulan Ramadhan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya, katakanlah padanya, “Inni shaa-imun, inni shaa-imun [Aku sedang puasa, aku sedang puasa]” (beliau mengulang ucapannya dua kali) (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Do’a Kepada Orang yang Memberi Makan dan Minum
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan, “Ya Allah, berilah anugerah makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah anugerah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku. (HR. Muslim)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
8. Istighfar dan Doa di Waktu Sahur
Allah Ta’ala berfirman,
“Orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar (sahur)” (QS. Ali Imran 17)
Ibnu Katsir mengatakan ayat ini menunjukkan keutamaan istighfar di waktu sahur. Diriwayatkan Nabi Ya’qub pernah menasihati anaknya dalam QS. Yusuf 98:
“Dia (Ya’qub) berkata, “Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sungguh, Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang””
Kemudian Nabi Ya’qub mengakhirkan permohonan ampun di waktu sahur. Sehingga itulah yang sebaiknya kita lakukan selama bulan Ramadhan.