Umroh.com – Isra Miraj merupakan perjalanan Rasulullah sampai ke langit ke tujuh hanya dalam satu malam. Penutupan peristiwa itu pun menjadi saat di mana Rasulullah SAW menerima wahyu sholat lima waktu di Sidratul Muntaha yang kita kerjakan hingga saat ini.
Tak sedikit yang akhirnya merayakan peristiwa Isra Miraj ini seperti di Indonesia, ada beragam tradisi unik dalam menyambut Isra Miraj. Meskipun jaman sudah maju, namun sebagian masyarakat masih melestarikan tradisi dari para leluhur.
7 Tradisi Unik Isra Miraj di Indonesia
Berikut ini adalah tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang sampai dengan saat ini masih dilestarikan!
1. Tradisi Rajeban Peksi Buraq, Yogyakarta
Yogyakarta menjadi sebuah kota yang kental dengan budayanya. Bisa dikatakan Yogyakarta masih menjaga dan melestarikan tradisi. Secara turun-temurun, masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta masih berusaha melaksanakan tradisi-tradisi tersebut. Salah satunya adalah tradisi untuk memperingati Isra’ Mi’raj.
Baca juga: Terungkap, Ternyata Ini Sosok Anak Nabi Muhammad
Peringatan Isra’ Mi’raj yang paling populer yaitu yang dilaksanakan oleh Keraton Yogyakarta. Bahkan tradisi ini sudah dilakukan oleh Keraton Yogyakarta sejak ratusan tahun yang lalu. Meskipun sudah ada sejak lama dan saat ini sudah modern, namun sampai saat ini Rajeban Peksi Buraq masih mendapatkan apresiasi yang besar dari masyarakat.
Biasanya tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang diadakan di Yogyakarya ini ditandai dengan adanya 7 kirab budaya berupa arak-arakan gunungan buah. Gunungan buah ini dibentuk menyerupai burung Buraq yang dimaknai sebagai kendaraan Nabi Muhammad SAW. Gunungan buah ini dipanggul oleh para abdi dalem dari Bangsal Kencana Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gede Kauman, Yogyakarta. Biasanya setelah sampai di Masjid Gede Kauman, gunungan buah itu pun akan dibagikan kepada masyarakat.
2. Tradisi Pawai Obor, Bandung
Selanjutnya tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Bandung yakni tradisi Pawai Obor. Tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia yang ada di Bandung terdapat pawai obor yang rutin dilaksanakan di Taman Tegalega. Bahkan antusias masyarakat dengan pawai obor ini begitu besar. Terbukti dari ribuan masyarakat turut berpartisipasi dalam acara ini.
3. Tradisi Marhabanan, Bogor
Tak hanya Yogyakarta dan Bandung, masyarakat Bogor juga memiliki cara dalam memperingati Isra’ Mi’raj. Biasanya tradisi Isra’ Mi’raj di Bogor berupa pengajian dan dzikir bersama. Umumnya acara ini akan dimulai dengan acara dzikir bersama. Kemudian dilanjutkan kajian dengan cerita kisah-kisah tentang perjalanan Nabi Muhammad. Uniknya cerita tersebut dikemas dalam bentuk puji-pujian atau qasidah.
Dzikir dan kajian pun biasanya dipimpin oleh ustadz ternama dan pemuka agama. Usai semua acara selesai, dilanjutkan dengan makan bersama. Kemudian dilanjutkan lagi dengan sholat Isya berjamaah. Tradisi ini masih lestari sampai sekarang dan khususnya dilakukan oleh masyarakat Desa Malasari, Bogor, Jawa Barat.
4. Tradisi Ambegan, Magelang, Jawa Tengah
Selanjutnya ada dari Magelang, Jawa Tengah. Didalam bahasa Magelang sendiri “Ambegan“ memiliki arti makan. Dan dalam tradisi ambegan ini masyarakat akan berkumpul untuk makan bersama. Makan bersama ini dilakikan sebagai bentuk dan ucapan rasa syukur kepada Tuhan.
Sebelum acara makan bersama dilakukan, akan dilaksanakan pengajian. Setelah itu disajikan makanan berupa nasi, sayur dan juga lauk. Yang unik dari makan bersama ini adalah dimana makanan akan diletakkan pada pisang yang dijajarkan panjang. Semua masyarakat akan makan dengan alas daun pisang yang mengartikan bahwa semua manusia sejatinya dimata Tuhan adalah sama.
5. Tradisi Khatam Kitab, Temanggung
Di Temanggung, Jawa Tengah tradisi Isra’ Mi’raj di Indonesia dilakukan dengan cara pelaksanaan khatam kitab. Acara ini rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah. Pelaksanaan khatam kitab Arjo ini selalu berhasil menarik perhatian masyarakat.
Biasanya acara ditandai dengan pembacaan kitab Arjo yang dibacakan oleh kyai atau ulama setempat. Kemudian masyarakat yang datang menyimak atau mendengarkan pembacaan kitab tersebut. Kegiatan mengkaji kitab seperti ini cukup banyak diminati oleh masyarakat makanya tradisi ini masih lestari sampai sekarang.
Mau jadi tamu Allah di Tanah Suci? Yuk temukan paket umrohnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]6. Tradisi Nyadran, Desa Sirawak
Tradisi Isra’ Mi’raj ini sebenarnya lebih condong kearah kirab budaya. Namun tentunya didalam rangkaian kirab budaya ini terselip pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Di dalam kirab budaya ini dibuat replika dengan bentuk menyerupai burung Sirawak. Replika burung ini dibuat dari buah dan sayuran. Kemudian akan diarak keliling kampung. Tak hanya itu, kirab budaya ini juga dimeriahkan dengan iringan musik tradisional seperti lesung dan thek – thek.
Sebagian masyarakat akan berperan sebagai peserta kirab dan ikut berbaris sambil memakai pakaian jawa dan caping. Mereka menggendong aneka buah dan sayur. Selain itu ada pula tari – tarian yang dipertunjukkan di sepanjang kirab budaya berlangsung. Tradisi ini berlangsung meriah dan mendapatkan antusias yang besar dari masyarakat.
7. Tradisi Nanggung, Bangka Belitung
Terakhir ada tradisi dari Bangka Belitung khususnya di Desa Bukit, Toboali, Toboali, Bangka Selatang, Bangka Belitung. Tradisi ini merupakan sebuah perayaan Isra’ Mi’raj yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan masih dilestarikan sampai sekarang.
Dalam tradisi ini umumnya masyarakat akan menyediakan aneka makanan berupa nasi dan lauk yang lengkap, buah serta kue. Semua makanan ini dimasukkan kedalam wadah seperti rantang kemudian dibawa dan dikumpulkan bersama. Masing-masing rumah akan membawa makanan tersebut dari rumahnya masing-masing.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Itulah 7 tradisi unik dalam memperingati Isra Miraj di Indonesia. Indonesia jelas sangat kental dan kaya akan budaya ya. Semoga kita bisa melestarikan bersama!
