Umroh.com – Sebagai umat muslim, tentunya kita akrab dengan buah kurma. Buah dengan rasa manis legit yang digemari oleh Rasulullah. Kurma bisa tumbuh kapan saja sepanjang tahun. Namun, kurma umumnya dipanen pada musim gugur atau awal musim dingin. Sebab di musim tersebut kurma berada dalam kondisi paling segar. Kandungan kurma pun tetap terjaga dengan baik saat itu. Di bawah ini umroh.com akan menyajikan penjelasan mengenai kandungan kurma.
Baca juga: 10 Jenis Kurma Paling Enak di Dunia, Sudah Coba?
Kandungan Kurma Secara Umum
Kurma sebagai buah favorit Rasulullah ternyata kaya nutrisi menguntungkan. Secara umum, kandungan utamanya adalah karbohidrat sederhana (seperti sukrosa dan fruktosa). Hampir 70% kandungan kurma terdiri dari karbohirat. Selain itu, kurma kaya akan asupan zat besi, kalsium, folat, vitamin K, dan antioksidan (karoten, fenolik, avanoid, anthocyanin). Selebihnya, kurma mengandung sumber nutrisi berikut:
- 7 gram serat
- 2 gram protein
- 15% kebutuhan mangan
- 18% kebutuhan tembaga
- 5% kebutuhan zat besi harian
- 20% kebutuhan kalium harian
- 12% kebutuhan vitamin B6 harian
- 14% kebutuhan magnesium harian
Berdasarkan tingkat kematangannya, kandungan nutrisi kurma bisa bervariasi. Misalnya, kurma segar mengandung lebih sedikit kalori dan gula dibanding kurma kering. Sajian per 100 gram kurma yang dikeringkan mengandung 284 kalori dan 76 gram karbohidrat.
Dengan takaran sama, kurma segar hanya mengandung sekitar 142 kalori dan 37 gram karbohidrat. Namun kurma segar mempunyai kandungan air, serat, dan protein yang jauh lebih banyak daripada versi keringnya.
Kandungan Kurma Meningkatkan Kesehatan
1. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Umroh.com merangkum, kandungan vitamin dan mineral pada kurma berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung. Kalium dan Magnesium dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih sehat. Apalagi kandungan seratnya juga bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Kurma juga mengandung antioksidan asam fenolik yang terkenal dengan sifat antiradang. Asam fenolik dapat membantu kita menurunkan risiko terkena hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Para ahli merekomendasikan agar kita makan kurma setidaknya dua kali seminggu. Demi memelihara kesehatan jantung.
2. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Kurma mengandung selenium, mangan, tembaga, dan magnesium yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Semua zat gizi ini telah dipelajari sebagai potensi dalam mencegah osteoporosis.
Kandungan Kurma Mencegah Penyakit
1. Mencegah Risiko Diabetes
Meskipun manis, makan kurma tidak serta-merta langsung meningkatkan risiko kita terkena diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa kurma mempunyai indeks glikemik rendah. Kurma tidak langsung melonjakkan kadar gula darah setelah dimakan.
Justru kandungan serat dalam kurma akan membantu kita mengurangi risiko diabetes. Serat tak larut dicerna lebih lambat di dalam perut. Sehingga membantu tubuh lebih baik mengontrol kadar gula darah.
Yuk jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
2. Mencegah Anemia
Jika kondisi fisik menjadi mudah lelah dan kulit menjadi pucat. Waspadalah. Itu dua gejala utama dari anemia. Untuk mengatasinya, segera konsumsi kurma. Buah favorit Rasulullah ini mengandung zat besi tinggi. Sehingga cocok dijadikan sebagai sumber makanan untuk mencegah anemia.
3. Menangkal Radikal Bebas
Kurma mengandung antioksidan tinggi yang mampu mengurangi efek radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan bekerja melindungi sel dan jaringan tubuh dari stres. Dan peradangan kronis yang memicu berbagai risiko penyakit.
Flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik merupakan jenis antioksidan yang dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Karotenoid juga dapat mengurangi risiko gangguan pada mata akibat penuaan.
Kandungan Kurma Menjaga Kesehatan Tubuh
1. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Kurma kaya akan serat tidak larut. Ini dapat membantu memadatkan feses serta melancarkan pencernaan. Di sisi lain, kandungan fenolik tinggi dalam kurma dapat membantu membersihkan usus. Sehingga berpotensi menurunkan risiko terkena kanker usus.
2. Menjaga Kesehatan Otak
Hasil penelitian Neural Degeneration Research di tahun 2016 menemukan bahwa kurma berpotensi menghambat produksi protein pemicu peradangan bernama interleukin 6 (IL-6) di otak. Kadar IL-6 yang tinggi di dalam otak sering dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegenerative, seperti Alzheimer.
Selain itu, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kurma juga bermanfaat untuk mengurangi aktivitas protein beta amiloid yang dapat membentuk plak di otak. Ketika plak menumpuk di otak, komunikasi antara sel-sel otak akan terganggu. Pada akhirnya menyebabkan kematian sel otak. Inilah salah satu penyebab munculnya penyakit Alzheimer dan Demensia.
3. Membantu Mencukupi Kebutuhan Cairan
Kurma mengandung gula yang tinggi, sehingga bisa menaikkan gula darah kita yang sempat merosot setelah 7-8 jam berpuasa. Buah ini juga mengandung banyak air untuk membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang seharian. Manfaat ini bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi kurma yang muda dan segar. Sedangkan kurma yang sudah tua umumnya tidak mengandung banyak air.
4. Membantu Menurunkan Berat Badan
Sajian per 100 gram kurma kering mengandung 284 kalori dan 76 gram karbohidrat. Ini menjadikan kurma sebagai makanan tinggi kalori. Tetapi di sisi lain, kurma juga tinggi serat dan protein jenis tak larut. Kandungan dua jenis nutrisi tak larut yang lebih tinggi ini membantu kita merasa kenyang lebih lama. Itulah penyebab kurma bisa kita jadikan camilan saat diet sehari-hari.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Namun ingat, jangan berlebihan. Kita harus tetap menjalani pola makan sehat dan rutin olahraga, agar usaha penurunan berat badan sukses tanpa masalah.