Umroh.com – Sejarah bulan Safar begitu banyak terjadi bagi umat Islam. Bulan kedua dalam penanggalan Islam atau yang kita kenal sebagai kalender hijriyah ini memang memiliki sejarah tersendiri dalam masyrakat arab.
Sesuai dengan namanya (Safar) yang berarti kosong menjadi bukti sejarah bagi masyrakat arab dahulu yang sering meninggalkan rumahnya karena menyerang musuh. Sehingga rumahnya menjadi kosong dan sepi.
Baca juga: Larangan di Bulan Sya’ban yang Wajib Umat Islam Tahu
Sejarah Bulan Safar
Umroh.com merangkum, ada juga yang mengatakan bahwa nama safar sebagai bukti sejarah dari anggapan negatif orang jahiliyah terhadap bulan ini yang penuh dengan kejelekan dan kesialan. Karena safar terambil dari nama penyakit yang bersarang diperut dan membahayakan.
Anggapan mereka masih menjadi doktrin hingga sekarang. Ada banyak masyrakat yang masih berkeyakinan bahwa bulan ini khususnya diminggu terakhir menjadi bulan sial. Karena memang Allah banyak menurunkan penyakit dan musibah didalamnya. Sehingga dalam bulan ini seharusnya tidak perlu mengadakan acara, hajatan dan lain sebagainya.
Namun, hal itu hanya mitos dan takhayul belaka. Karena Nabi Muhammad SAW sendiri sudah membantahnya dalam sebuah riwayat al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
“Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan safar.”
Dalam riwayat lain disebutkan:
“Tidak ada penyakit menular yang berlaku tanpa izin Allah swt, tidak buruk sangka pada suatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu dan tidak tidak ada bala bencana pada bulan safar seperti yang diyakini.” (lihat: al-Bukhari/5437 dan Muslim/2220)
Selanjutnya, bulan Safar yang telah menjadi bulan kedua dalam penangalan Islam bedasarkan kesepatakan khalifah jauh setelah wafatnya Rasul. Ia tetap diambil dan disetujui oleh Rasulullah sebagai nama bulan. Dari itu ia tetap menjadi penanda perjalan-perjalan yang telah dilalui oleh beliau dan para pengikutnya.
Sejarah dan Peristiwa di Bulan Safar
Ada banyak peristiwa penting yang dialami Rasulullah SAW serta para pengikutnya terjadi pada bulan ini. setidaknya ada enam peristiwa penting yang perlu diketahui oleh kita semua sebagai umatnya.
1. Persidangan Dar al-Nadwah
Persidanagan ini berisi tentang rencana pembunuhan Nabi Muhammad SAW waktu berada di Mekkah. Pada bulan ini berbagai kabilah kaum musyrikin berkumpul membahas dan merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Muhammad Saw karena sudah dianggap menabrak serta memberangus keyakinan-keyakinan mereka.
2. Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah
Nabi Muhammad SAW juga melangsungkan pernikahan pertama kalinya dengan seorang janda cantik dan kaya raya, sayyidah Khadijah binti Khuwailid. Ia menjadi momen bersejarah dalam kehidupan romantisme Rasulullah SAW yang memberikan kekuatan dan peran besar dalam sejarah perjuangan dakwah beliau.
3. Nabi Muhammad SAW sakit yang mengantarkan pada kematian
Pada bulan ini Setelah Rasulullah SAW selesai melaksanakan haji wada’ mengalami sakit keras yang membawa pada kematian pada bulan Rabiul Awal. Beliau mengalami sakit keras sewaktu beliau berada di kediaman sayyidah Maimunah RA. Pada saat itu beliau sempat memanggil istri-istrinya untuk meminta ijin menetap dirumah sayyidah Aisyar RA dan akhirnya beliau wafat di rumanya.
4. Banyak peperangan yang terjadi didalamnya
Bulan ini peperangan sudah dijinkan kembali oleh Allah SWT sehingga banyak terjadi peperangan didalamnya. Diantaranya, perang al-Abwa’ yang terjadi pada tahun kedua hijriyah, perang Zi Amin yang terjadi pada tahun ketiga hijriyah, perang al-raji (bi’ru maunah) yang terjadi pada tahun ke empat hijriyah dan terjadinya perang khaibar yang banyak menelan korban dari sahabat-sahabat nabi Muhammad SAW.
5. Tragedi pembunuhan terhadap utusan Nabi Muhammad saw
Tragedi yang terjadi di bulan ini yakni terbunuhnya ketujuh sahabat utusan Nabi Muhammad SAW untuk mengajar agama Islam kepada kaum Udal dan al-Qarah. Mereka diserang mendadak disebuah tempat yang berada dikawasan antara makkah dan madinah tepatnya di kawasana al-Rajiah Usfah. Mereka dibunuh ditempat itu kecuali Khubaib bin Adi yang dibunuh dimekkah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ketiga atau keempat hijriyah.
6. Menikahkan Putrinya, Siti Fatimah
Tak hanya untuk dirinya, Rasulullah juga menikahkan putrinya, az-Zahra di bulan safar. Maka seharusnya anggapan tidak boleh mengadakan hajatan di bulan Safar salah besar mengingat Rasulullah SAW juga menikah serta menikahkan putrinya di bulan ini.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Setelah kita mengetahui adanya berbagai anggapan sial terhadap bulan ini yang dilakukan oleh masyrakat jahiliyah, jangan sampai menjadi pembenaran bagi kita untuk tetap mempertahankan keyakinan akan kesialan bulan ini.
Sebagaimana sudah disampaikan terkait sikap dan tanggapan Rasulullah SAW terhadap kejadian-kejadian aneh serta bencana yang terjadi dibulan ini. Sehingga kita tidak usah takut dan kawatir untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan penting dan berharga lainnya selama masih dalam garis-garis agama dan kokohnya keimanan. Wallahu a’lam.