Umroh.com – Adzan merupakan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya sholat fardu. Di kumandangkan oleh seorang muazin setiap sholat lima waktu. Biasanya setelah adzan selalu di iringi dengan iqomah sebagai seruan bahwa sholat akan dilaksanakan. Ada beberapa doa sebelum adzan berkumandang. Saat ingin mengumandangkan adzan ada baiknya seorang muadzin membaca doa sebelum adzan.
Baca juga : Pengertian Adzan dan Manfaatnya Bagi Umat Muslim
Sejarah Adzan
Adzan mulai di syariatkan pada tahun kedua Hijriah. Mulanya, pada suatu hari Nabi Muhammad SAW mengumpulkan para sahabat untuk memusyawarahkan bagaimana cara memberitahu masuknya waktu sholat dam mengajak orang ramai agar berkumpul ke masjid untuk melakukan sholat berjemaah. Di dalam musyawarah itu ada beberapa usulan.
Ada yang mengusulkan supaya dikibarkan bendera sebagai tanda waktu sholat telah masuk. Apabila benderanya telah berkibar, hendaklah orang yang melihatnya memberitahu kepada umum. Ada juga yang mengusulkan supaya ditiup trompet seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi. Ada lagi yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani.
Ada seorang sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi di mana orang-orang bisa dengan mudah melihat ke tempat itu, atau setidaknya, asapnya bisa dilihat orang walaupun berada di tempat yang jauh. Yang melihat api itu, hendaklah datang menghadiri sholat berjemaah.
Semua usulan yang diajukan itu ditolak oleh Nabi. Tetapi, dia menukar lafal itu dengan assalatu jami’ah (marilah sholat berjemaah). Lantas, ada usul dari Umar bin Khattab jika ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu sholat. Kemudian saran ini bisa diterima oleh semua orang dan Nabi Muhammad SAW. juga menyetujuinya.
Asal Usul Adzan
Pada tahun pertama Hijriah atau 622 MAbu Daud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid berkata sebagai berikut: “Ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat di musyawarahkan, suatu malam dalam tidur-ku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya.
“apakah ia bermaksud akan menjual lonceng itu? Jika memang begitu, aku memintanya untuk menjual kepadaku saja”. Orang tersebut justru bertanya,” Untuk apa?” Aku menjawabnya, “Bahwa dengan membunyikan lonceng itu, kami dapat memanggil kaum muslim untuk menunaikan sholat”. Orang itu berkata lagi, “Maukah kamu ku-ajari cara yang lebih baik? dan aku menjawab, “ya” dan dia berkata lagi dengan suara yang amat lantang:
- Allahu Akbar Allahu Akbar
- Asyhadu alla ilaha illallah
- Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
- Hayya ‘alash sholah (2 kali)
- Hayya ‘alal falah (2 kali)
- Allahu Akbar Allahu Akbar
- La ilaha illallah
Ketika esoknya aku bangun, aku menemui Nabi Muhammad SAW, dan menceritakan perihal mimpi itu kepadanya, kemudian Nabi Muhammad SAW, berkata, “Itu mimpi yang sebetulnya nyata. Berdirilah di samping Bilal dan ajarilah dia bagaimana mengucapkan kalimat itu. Dia harus mengumandangkan adzan seperti itu dan dia memiliki suara yang amat lantang.” Lalu akupun melakukan hal itu bersama Bilal.” Rupanya, mimpi serupa dialami pula oleh Umar. Ia juga menceritakannya kepada Nabi Muhammad SAW.
Setelah lelaki yang membawa lonceng itu melafal-kan adzan, dia diam sejenak, lalu berkata: “Kau katakan jika sholat akan didirikan:
- Allahu Akbar, Allahu Akbar
- Asyhadu alla ilaha illallah
- Asyhadu anna Muhammadarrasullulah
- Hayya ‘alash sholah
- Hayya ‘alal falah
- Qod qomatish sholah (2 kali), artinya ” sholat akan didirikan”
- Allahu Akbar, Allahu Akbar
- La ilaha illallah
Begitu subuh, aku mendatangi Rasulullah S.A.W. kemudian kuberitahu dia apa yang kumimpikan. Diapun bersabda: “Sesungguhnya itu adalah mimpi yang benar, insya Allah. Bangkitlah bersama Bilal dan ajarkanlah kepadanya apa yang kau mimpikan agar diadzankannya (diserukannya), karena sesungguhnya suaranya lebih lantang darimu.”
Apalagi yang engkau cari jika hidup bukan untuk ridha Allah? Segera penuhi panggilan-nya bersama Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Ia berkata: Maka aku bangkit bersama Bilal, lalu aku ajarkan kepadanya dan dia yang melakukan adzan. Ia berkata: Hal tersebut terdengar oleh Umar bin al-Khaththab ketika dia berada di rumahnya. Kemudian dia keluar dengan selendangnya yang menjuntai. Dia berkata: “Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan benar, sungguh aku telah memimpikan apa yang dimimpikannya.” Kemudian Rasulullah S.A.W. bersabda: “Maka bagi Allah-lah segala puji.”
Doa Sebelum Adzan
Umroh.com merangkum, di bawah ini merupakan doa sebelum mengumandangkan adzan dan diperintahkan untuk seorang muadzin karena sebaik-baiknya seorang muadzin membaca doa terlebih dahulu. Berikut doa serta latinnya :
سُبْحَانَ اللّـهِ وَالْحَمْدُ لِلّهِ وَلآ اِلهَ اِلَّا اللّهُ وَاللّهُ اكْبَر, وَلآ حَوْلَ وَلآ قٌوّةَ اِلّا بِآللّهِ العَلِئىُّ العَظِيْمِ, اللهُمَّ صَلّ وسَلِمْ عَلى سَيِدِنَا مُحَمَّدٍ اللّهُ يَا كَرِيْمُ.
Subhaanallah walhamdulillah wala ilahaillah wallahuakbar, wala haulawala kuuwata illabillahiladhim, allahummasholli wasallim ‘ala sayyidina muhammadillahu ya kariim.
Artinya :
“Maha suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada tuhan selain Allah yang maha besar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali pertolongan dari Allah, ya Allah, limpahkan kasih sayang kepada junjungan kita Nabi Muhammad yang pemurah.”
Adzan merupakan peristiwa yang sangat luar biasa, ketika adzan di kumandangkan bukan hanya manusia saja yang bisa mendengarnya, melainkan seluruh makhluk hidup. Ternyata doa tersebut menyimpan makna yang sangat besar, tentunya seseorang yang melakukan adzan akan mendapat sesuatu yang sangat luar biasa seperti yang terkandung di dalam hadits berikut ini,
“Seorang yang mengumandangkan adzan akan diampuni dosa- dosanya. Hingga selesainya adzan yang di kumandangkan. Dan semua benda yang basah atau kering memintakan ampunan untuknya”. (HR. Ahmad).
Setelah membaca kalimat diatas secara cepat dan tanpa lagu, silahkan langsung memulai untuk mengumandangkan adzan. Jika anda sebagai pendengar, hendaklah bergegas ke masjid atau musholla untuk sholat berjamaah, karena Adzan merupakan panggilan untuk Sholat.