Umroh.com – Lima kali dalam sehari, adzan berkumandang untuk memanggil kita menunaikan sholat wajib. Jika kita bergegas meninggalkan pekerjaan untuk menuju masjid dan menunaikan sholat berjamaah, ada banyak pahala yang dijanjikan Allah. Selang beberapa waktu setelah adzan, terdengarlah iqomah. Kemudian kita pun dianjurkan membaca doa setelah iqomah.
Sesuai petunjuk Rasulullah, pedoman jarak waktu dikumandangkannya iqomah dengan adzan ialah tidak membuat orang tergesa-gesa. Dari ‘Ubay bin Ka’ab, Jabir bin ‘Abdillah, Abu Hurairah dan Salman al-Farisi, Rasulullah bersabda, “Jadikan (waktu) antara adzan dan iqomahmu, sesuai dengan orang yang tidak tergesa-gesa dalam menunaikan hajatnya dan orang yang tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan makannya.” (HR.Ahmad dan Tirmidzi).
Baca juga : Hukum Pernikahan Dalam Islam yang Harus Anda Tahu
Amalan Sebelum Iqomah
Para ulama menyimpulkan bahwa jeda waktu ideal antara adzan dan iqomah adalah 10-15 menit. Kesimpulan ini berdasarkan perkiraan waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menyelesaikan makannya, sebagaimana pesan Rasulullah. Jadi jamaah mendapat kesempatan untuk datang ke masjid, serta melaksanakan berbagai ibadah di sela adzan dan iqomah.
Di antara adzan dan iqomah, terdapat peluang pahala dari sholat sunnah. Kita bisa menunaikan sholat sunnah tahiyatul masjid, sholat sunnah wudhu, sholat sunnah rowatib, atau sholat sunnah mutlak. Rasulullah bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya ia sholat dua rakaat sebelum ia duduk.” (HR.Bukhari dan Muslim). Beliau juga bersabda, “Antara adzan dan iqomah itu terdapat sholat (Rasulullah mengulanginya tiga kali), bagi siapa yang berkehendak.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Selain itu, berdoa di antara adzan dan iqomah juga dianjurkan. Waktu antara adzan dan iqomah termasuk waktu yang mustajab. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqomah, maka berdoalah (kala itu)” (HR.Ahmad, dari Anas bin Malik).
Fungsi Iqomah
Menurut para ulama, adzan dan iqomah adalah dua hal yang tak terpisahkan. Tetapi fungsi iqomah lebih utama dalam pelaksanaan sholat berjamaah. Iqomah bisa dilakukan tanpa adzan. Dan fungsinya untuk memberi tanda bahwa jamaah harus segera bersiap melaksanakan sholat berjamaah.
Kalimat-kalimat iqomah berbeda dengan adzan pada jumlah pelafalannya. Saat adzan, setiap kalimat diucapkan dua kali. Sedangkan saat iqomah diucapkan hanya sekali. Ditambah, ada lafal Qod qomatis sholaah.
Jika kalimat lain dibaca sekali, kalimat Qod qomatis sholaah dibaca dua kali. Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, Bilal diperintah agar menggenapkan adzan (dibaca dua kali-dua kali) dan mengganjilkan iqomah (dibaca satu kali-satu kali), kecuali lafal Qod qomatis sholaah. Lafal tersebut dibaca dua kali.
Iqomah lazimnya dibaca secara cepat. Tidak seperti adzan yang dibaca lebih panjang, guna memberi waktu jamaah untuk datang ke masjid. Iqomah dibaca secara cepat, karena memang orang-orang sudah datang ke masjid. Para ulama menilai lebih etis jika bacaan iqomah dipercepat.
Syarat Iqomah
- Islam
- Berakal
- Sudah Masuk Waktu Sholat
Berturut-Turut. Pelafalan kalimat-kalimat di dalam iqomah tidak boleh selang-seling, atau ada kalimat yang dilompati, atau ada jeda yang terlalu lama. Semua pelafalan kalimatnya harus dilakukan secara tertib dan teratur.
Bila banyak alasan dan pembenaran menunda ke Baitullah, maka ketaatan takkan maksimal. Dan kehadiran Umroh.com akan menyempurnakan ibadah Anda!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]Hukum Iqomah
Umroh.com merangkum, hukum iqomah ialah fardhu kifayah di dalam sholat berjamaah. Mengumandangkan iqomah walaupun ia sedang sendiri juga merupakan sunnah. Rasulullah bersabda, “Bila seseorang berada di tanah yang tandus tidak berpenghuni lalu datang waktu sholat, ia pun berwudhu; dan bila tidak beroleh air, ia bertayammum.
Maka jika ia menyerukan iqomah untuk sholat, akan sholat bersamanya dua malaikat yang menyertainya. Jika ia adzan dan iqomah, maka akan sholat di belakangnya tentara-tentara Allah yang tidak dapat terlihat dua ujungnya.” (HR.Abdurrazzaq dan Ibnu Abi Syaibah).
Bacaan Ketika Mendengar Iqomah
Para ulama menyebutkan, lebih baik jamaah atau orang yang mendengar iqomah mengucapkan kalimat sebagaimana ucapan muadzin dan membaca doa setelah iqomah. Rasulullah bersabda, “Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Walaupun hadis itu berbicara tentang adzan, namun para ulama berpendapat bahwa iqomah juga merupakan adzan secara bahasa dan secara syar’i. Rasulullah bersabda, “Di antara dua adzan ada sholat (sunnah).” (HR.Bukhari). Maksud dari “dua adzan” dalam hadis ini adalah adzan dan iqomah.
Jawaban iqomah sama dengan jawaban adzan, termasuk ketika muqim (orang yang mengumandangkan iqomah) mengucapkan Qod qomatis sholaah.
Doa Setelah Iqomah
أَقَامَهَا اﷲُ وَأدَامَهَا
A qoo mahaallaahu wa adaa mahaallaahu
Artinya: “semoga Allah menegakkan dan mengekalkan.”
اللهم رَ َّ ب هَذِهِ َّ الدعْوَةِ َّ الت َّ امةِ وَ َّ الصلَاةِ القَائِمَةِ صَ ِّ ل عَلَى سَِّ یدِنَا مُحََّ مدٍ وَآتهِ سُؤْلَهُ یَوْمَ الْقِیَامَةِ
Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati at-taammati, wa ash-shalaati al-qaaimati,
shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa aatihi su’lahu yaumal qiyaamah
Artinya: “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan sholat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan padanya permintaannya di hari kiamat.”
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Demikianlah mengenai bacaan doa setelah iqomah beserta latin dan artinya, yang bisa kita amalkan setelah mendengan adzan dan iqomah. semoga bisa bermanfaat.
